NIAS SELATAN, mataberita.co.id__ Founder Law Firm Okto Beesokhi, Okto Halawa meminta Kepolisian Resort (Polres) Nias Selatan untuk menuntaskan dugaan pembunuhan. Yang mana terjadi di Tello, Kepulauan Nias (Kepni). Pasalnya melihat kondisi korban yang sudah tidak bernyawa sangat mengenaskan. Ada beberapa titik pada tubuh korban yang diduga ditusuk oleh pelaku. Korban ditemukan di tepi pantai oleh salah satu personel Polair yang sedang bertugas di sekitar lokasi. Saat ini pun warga sekitar tampak mengerumuni lokasi.
Diketahui identitas korban adalah wanita bernama Ria Hati Luahambowo (RHL) yang berusia 28 tahun. Dia merupakan putri dari Ledi Luahambowo (LL). Dia berprofesi sebagai Bendahara di Desa Saeru, Kecamatan Tanah Masa. Beberapa hari lalu, dia pergi bersama Kepala Desa Eho dengan tujuan untuk melakukan transaksi penarikan Dana Desa. Lalu, dia tidak bisa dihubungi oleh keluarga. Hal itu disampaikan oleh LL selaku orang tua korban. “Sebelumnya pergi ke Kota Teluk Dalam bersama Kepala Desa Eho dengan tujuan untuk melakukan transaksi penarikan Dana Desa,” jelasnya pada Sabtu (17/07/2021).
“Nah, saat mereka kembali ke Kepulauan Tello, korban menginap di Kecamatan Tello. Sedangkan Sang Kepala Desa melanjutkan perjalanan ke Desa Saeru, Kecamatan Tanah Masa. Pihak keluarga mencoba menghubungi. Dikarenakan tidak ada kabar. Namun handphone anak saya tidak dapat dihubungi. Keluarga pun mencoba mencari. Dan benar saja membuat keluarga terkejut. Karena bukan kabar baik yang diterima oleh para keluarga tentang keberadaan korban di Tello,” terang orang tua korban.
LL pun lantas menjelaskan bahwa pihak keluarga syok mendengar kabar tidak menyenangkan itu. “Tapi kabar yang sangat mengejutkan dimana anak saya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Mayatnya ditemukan tergeletak di Pantai Sibuasi, jauh dari tempat tinggal,” pungkasnya. Sementara, sepupu korban yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan. Bahwa itu anak paman kandungnya. “Itu anak paman kandung saya. Dia kan kerja di desa. Nah, kemarin mereka ke Teluk Dalam bersama Kepala Desa,” jelasnya.
“Tujuannya untuk penarikan Dana Desa. Nah, mereka balik ke Tello. Dia nginap di Tello 3 hari. Sedangkan Kepala Desanya sudah duluan ke Desa Saeru. Pas tadi pagi dapat info ada penemuan mayat. Nah, pas dicek itu benar kakak saya. Mayatnya dapat di Pantai Sibuasi. Pelakunya belum diselidiki, seperti apa kejadiannya,” ucap sepupu korban. Lantas mataberita.co.id mencoba menghubungi Kapolres Nias Selatan AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan, SH.SIk.MM.
Kapolres Nias Selatan mengungkapkan bahwa pihak Polair Nias Selatan benar yang pertama menemukan mayat korban. “Sudah ada polisi yang datang ke lokasi. Jadi awalnya, kami menemukan di pinggir pantai. Yang menemukan langsung anggota saya dari Polair. Jadi kalau ada yang bilang, tidak ada polisi yang ke TKP itu salah sekali, informasi dari mana itu. Jadi setelah Polair menemukan tetap kan harus dilakukan penyelidikan. Penyelidikan dilakukan oleh Polsek dulu. Karena disitu ada Polsek Pulau – Pulau Batu kan. Kemudian tadi pada saat saya vidcon dengan Wakapolda, saya perintahkan Kasat Reskrim untuk memback up, mencari tahu tentang pelakunya,” ungkapnya.
“Sudah dimintai keterangan saksi dari warga sekitar. Cuma kan ini masih tahap penyelidikan, kan kita sesuai dengan Undang – Undang KIP juga kan belum bisa membuka lah kalau masih dalam penyelidikan. Ya nanti kalau sudah ada terang – terang dikit, nanti saya kasih tahu. Ya kalau meninggalnya tidak wajar, tetap harus kita lakukan otopsi. Tidak boleh tidak, itu wajib hukumnya. Ada tindak kekerasan kemudian bukan karena meninggal wajar, kita harus lakukan otopsi. Itu belum bisa disimpulkan. Soalnya kita masih harus melakukan Scientific Crime Investigation (SCI),” papar Reinhard.
Reinhard pun menjelaskan lagi bahwa itu baru bisa nantinya ditemukan bukti – bukti. “Itu baru bisa kita temukan bukti untuk kita bisa ungkap. Itu belum bisa diinformasikan mengenai keterangan dari keluarga korban. Karena masih dalam ranah penyelidikan. Kita coba dalami dulu supaya nanti jangan cepat tersiar. Dan nanti kita yang kesusahan sendiri nanti untuk mengungkap kasusnya, mencari pelakunya juga. Sesegera mungkin. Begitu nanti sudah kerja semua, nanti mereka keluarga korban lapor. Kita sampaikan langkah – langkah selanjutnya,” tukasnya. (Martin Buulolo/Ayu Yulia Yang)
KLIK JUGA : Kapolri Keliling Kota Solo Bagikan Sembako pada Pedagang Hik dan Warga Surakarta
Discussion about this post