JAKARTA, mataberita.co.id__ Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah saat rapat terbatas (Ratas) dengan para Menterinya. Dikarenakan Menteri Perdagangan dan Menteri Investasi ke luar negeri di saat krisis pandemi Covid-19. Jokowi juga kecewa dengan kinerja sejumlah menteri.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, jika memang dirasa para pembantunya bekerja tidak maksimal, sebaiknya Jokowi menggantinya. ” Jokowi perlu menteri yang bisa bekerja di saat pandemi Covid-19. Di mana-mana jika menteri enggak bagus kerjanya ya mesti direshuffle siapapun dia,” ujarnya, pada Senin (19/07/2021).
Namun, Ujang pesimis jika Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet. Sebabnya jika dilakukan hanya akan menambah gaduh. “Tetapi sepertinya tidak akan ada reshuffle sekarang ini. Karena akan menambah gaduh,” katanya.
Ujang menyebutkan. Kemarahan Jokowi seperti hanya gimmick semata. Seharusnya Jokowi tahu jika ada menteri yang ke luar negeri. Menteri yang ke luar negeri seharusnya dengan sepengetahuan dan seizin Jokowi. “Walaupun marah sepertinya hanya gimmick saja. Karena menteri-menteri ke luar negeri itu juga pasti sudah sepengetahuan dan seizin presiden,” tambahnya.
KLIK JUGA : Lieus Sungkharisma : Pemerintah Jangan Cuma Taubat Sambel
Jokowi dan para menterinya seharusnya saling bahu membantu menghadapi pandemi Covid-19. Bukan hanya cuma sibuk masing-masing. “Mestinya presiden dan para menterinya bahu membahu bekerja keras dalam menangani pandemi Covid-19. Bukan sibuk masing-masing,” kata Ujang.
Yang mana sebelumnya, suasana tegang dalam rapat kabinet terbatas, pada Jumat (16/07/2021). Hanya dihadiri beberapa orang Menteri Kabinet Indonesia Maju. Dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Pria yang akrab disapa Jokowi itu tidak bisa lagi menahan kekecewaannya. Tak ada lagi kompromi. Melihat perilaku anggota kabinetnya.
Laporan masuk ke meja Presiden. Dua orang menteri melawat ke luar negeri. Dikabarkan berada di Amerika Serikat. Terlibat dalam sebuah rekaman video berdurasi delapan detik. Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Mereka berjalan bersama. Sambil bersenda gurau dan tertawa lepas.
Discussion about this post