SEMARANG, mataberita.co.id__ Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen. Pol Arief Sulistyanto beserta Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito meninjau tempat isolasi yang terpusat Rumah Dinas Walikota Semarang, pada Minggu, (25/07/21).
Dalam tinjauannya, Panglima TNI dan Kabaharkam Polri disambut oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam.
Panglima TNI bersama rombongan menyapa pasien Covid – 19 yang sedang melaksanakan olahraga. Dia mengatakan. Kasus positif Covid – 19 di Indonesia saat ini masih tinggi. Oleh sebab itu dibutuhkan kerjasamanya untuk menyelesaikan permasalahan Covid – 19. “Kita harus saling bahu membahu untuk menyelesaikan permasalah Covid – 19 yang terjadi saat ini di negara kita,” katanya.
Yang mana pada lebaran 2021 lalu, Hadi menyebutkan. Kasus Covid – 19 melonjak dua minggu setelah itu. Ia berharap pada perayaan Idul Adha kemarin tidak terjadi lonjakan seperti saat Idul Fitri.
“TNI – Polri mempunyai tugas tracing kontak erat, vaksinasi dan pembagian obat. Serta menyiapkan tempat isolasi baik mandiri yang diawasi Babinsa dan Bhabinkantimas maupun isolasi terpusat,” jelas Hadi.
KLIK JUGA : RS TNI AU Sam Ratulangi Manado Persiapkan Kembali Serbuan Vaksinasi
TNI – Polri, lanjut Hadi, juga diberi tugas untuk memberikan pendampingan trancing kontak erat. Dia mengakui bahwa hasil evaluasi tracing kontak erat pasien positif Covid – 19 dinilai masih kurang. “Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan tracing kontak erat nantinya, dibantu TNI – Polri sampai ke wilayah perkampungan maupun desa,” ujarnya.
Panglima TNI ini berharap, dengan adanya tracing kontak erat, bisa mendeteksi 15 orang yang kontak erat dengan pasien terpapar Covid – 19. Hal ini bertujuan untuk segera dilakukan isolasi terpusat jika mendapati hasil tracing tersebut ikut terpapar Covid – 19.
“Nanti akan melaksanakan karantina selama lima hari. Setelah itu akan dilakukan PCR. Jika dinyatakan negatif lepas dari karantina kalau positif harus melaksanakan isolasi terpusat,” sebut Hadi.
Hadi juga menegaskan, tempat isolasi terpusat harus disiapkan. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan.
Sementara itu, Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Arief Sulistyanto, menambahkan. Tracing kontak erat akan dilaksanakan secara masif. Apabila hasil tracing ditemukan masyarakat yang positif, agar mau melakukan perawatan di isolasi terpusat. “Masih banyak masyarakat yang enggan melakukan itu. Jadi betul-betul dilakukan isolir agar tidak melebar kemana-mana, sehingga kita bisa memutus mata rantai penyebarannya,” tukasnya.
Discussion about this post