Mataberita.co.id__ Guru honorer yang sejatinya membuat anak didik utamanya, mengingat kembali Hymne Guru bisa dipersembahkan untuk salah satu pendidik yang diidolakan. Betapa tidak. Salah satunya ke pendidik yang sudah lebih dari sepuluh tahun mencurahkan waktu, tenaga, pikiran dan perasaan demi keberhasilan anak didiknya. Tanpa mempertimbangkan seberapa besar imbalan yang ditandatangani setiap bulan. Bahkan, itu bisa dikatakan miris, hanya cukup untuk beli bahan bakar motornya.
Namun, mereka tidak pernah mengeluh ataupun melakukan tindakan yang menentang ataupun menuntut kepada sang pemberi kerja. Mereka juga tidak mengambil kesempatan untuk memperoleh pendapatan tambahan dari curahan jasanya di luar jam pelajaran. Mereka memang pahlawan yang sesungguhnya. Diantara mereka, ada beberapa yang penulis kenal, misalnya Guru Seni Budaya Daniel Oktafin dan Guru Matematika Adi Permana yang mengabdi pada salah satu sekolah negeri di Kota Pekalongan.
Penulis mengagumi mereka berdua dan merasa malu. Karena tidak bisa maksimal mencontohnya. Suatu kali pernah menengok komentar di media sosial mereka berdua, banyak anak didiknya yang berkomentar. Bahwa mereka mengidolakan guru – guru tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka berdua memang guru – guru yang mengabdi dengan hati demi anak didiknya. Semoga bisa menginspirasi guru lainnya. (Endang Sunaryati)
Discussion about this post