PEKALONGAN, mataberita.co.id__ Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama ASN dan Korpri Peduli berbagi tali kasih. Mereka memberikan simbolis bantuan sosial (bansos) tali kasih masing – masing berisi 5 kg beras dan uang Rp 50.000. Hadir dalam pembagian, Wali Kota Pekalongan H. Achmad Afzan Arslan Djunaid, SE. (Aaf) didampingi jajaran dan Dinas terkait. Diantaranya Plt. Kepala Dindangkop UKM (Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah) Joko Purnomo, ST., Kepala Satpol PP Dr. Sri Budi Santoso, MSi., Kepala Dishub (Dinas Perhubungan) Dr. Slamet Prihantono, M.M., Kepala Dinkominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Yos Rosyidi, SIp., MSi. Kepala BKPPD dan Plt DinsosP2KB Ir. Budiyanto, M.Pi., M.Hum. dan Kasubag DinsosP2KB Zaenal Muhibbin, S.Pd.
Hal ini tentunya memang belum seberapa nilainya. Namun lebih dipentingkan adalah bisa meringankan beban sesama. Terutama bagi Pedagang Kaki Lima (PKL/PK5) yang berada di Pasar Tiban Wisata Mataram Kota Pekalongan pada Minggu (08/08/2021). Sehingga mereka bisa sedikit bernapas lega meski laba yang didapat belum maksimal seperti sebelum pandemi Covid-19.
Kepala BKPPD (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah) sekaligus Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekalongan Ir. Budiyanto, M.Pi., M.Hum. mengatakan. Bahwa ini merupakan kepedulian gabungan dari Pemerintah Kota dan Korpri atau ASN Peduli. “Bagi yang dibagikan ini ada sekitar 20 untuk simbolis yang dibagikan oleh Pak Wali dan oleh Korpri atau ASN Peduli. Karena ini adalah gabungan dari program Pemerintah Kota dengan ASN, kira – kira seperti itu. Tetapi dari catatan Pak Joko selaku Kepala Dindagkop ini ada 200 peserta yang ada di Pasar Tiban,” katanya.
“Dan itu nanti akan diatur oleh Dindagkop. Dan nanti akan diambil di kantor, kira – kira begitu. Sasarannya adalah pedagang. Masing – masing mendapatkan 5 kg beras dari Pemerintah Kota dan 50 ribu uang dari Korpri. Harapannya, ya kita karena ini kan program PPKM ya darurat. Harapannya Pemerintah Kota ini karena mereka juga sudah dihimbau, bukan dilarang, sementara untuk tidak berjualan dulu atau berjualan hanya dibatasi waktu, kami anggota berusaha mengurangkan beban mereka,” ungkap Budi lebih lanjut.
Budi juga mengatakan bahwa bantuan mungkin nilainya tidaklah seberapa. Namun ini merupakan bentuk kepedulian sesama. “Mungkin ya jumlahnya tidak seberapa. Tapi kepedulian dari Pemerintah Kota, kepedulian dari ASN Peduli ya. Ini sangat membantu kepada pedagang itu. Nah mudah – mudahan pedagang bisa mau menerima dan Covid segera berlalu. Semoga semuanya bisa normal kembali,” tukasnya. Lalu Wali Kota Pekalongan pun mengatakan bahwa tak hanya berbagi tali asih akan tetapi sekaligus mengontrol protokol kesehatan (prokes) disana.
“Pagi ini kegiatan bakti sosial dari ASN dan Korpri Peduli sekaligus ke Pasar Wisata Mataram ini sekaligus kita kontrol prokesnya bagaimana. Alhamdulillah kalau untuk prokes sudah sangat baik. Tetapi ini infonya belum berjualan semua. Karena ini perdana. Mudah – mudahan ini nanti saya tekankan kepada Paguyuban kalau misalkan seterusnya harus seperti ini. Kita sementara juga harus seleksi ketat bagaimana tentang prokes, bagaimana yang jualan itu harus warga Kota Pekalongan,” jelas Wali Kota.
Aaf juga menyampaikan bahwa ada pembatasan untuk jumlah yang bisa berjualan disana. “Karena untuk mengatur ini sebab kalau tempat sebesar ini, seluas ini kalau dengan jumlah 200 anggota, belum lagi yang bukan anggota. Nah, ini pasti akan terjadi kerumunan atau berdesak – desakan. Baik secara yang berjualan maupun membeli. Sementara yang kita tekankan itu yang berjualan harus warga Kota Pekalongan dulu. Supaya prokesnya tetap terjaga. Saya lihat dari kesadaran pengunjung juga sangat bagus, luar biasa. Sudah memakai masker,” tuturnya.
“Nah ini mudah – mudahan ini bisa berjalan terus seperti ini Pasar Tiban Mataram. Pasar Tiban Sore sebetulnya bisa. Semuanya sudah bisa mulai tanggal 2 Agustus yang diperpanjang. Tetapi memang masih kita batasi sampai jam 8 malam. Semuanya masih dengan tahap pembatasan. Sama juga dengan Pasar Tiban yang sore juga harus orang Pekalongan. Supaya untuk mengurangi kerumunan dan menjaga jaraknya itu bisa terjaga. Sebab kalau Pasar Tiban Sore, mereka jaraknya lebih rapat. Jadi untuk sementara kita masih harus prokes. Jamnya dibatasi sama harus orang Kota Pekalongan yang berjualan,” ucap Aaf.
Lebih lanjut, kata Aaf, pengawasannya pun cukup ketat. Pasalnya ada dari petugas gabungan yang sudah dipersiapkan. “Pengawasannya kita ada petugas gabungan, Satgas Covid, Kelurahan, Forkopimcam dari Pemerintah, dari Satpol PP, dari Kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas. Semuanya kita kawal. Sebab Alhamdulillah kerja keras kita semua selama PPKM Darurat ini bisa menurunkan angka penularan Covid secara signifikan. Nah ini yang harus kita jaga,” lanjutnya.
“Jangan sampai kerja keras kita selama hampir sebulan ini sudah berhasil. Tapi dengan kelonggaran – kelonggaran yang kita berikan, masyarakat tidak patuh itu bisa naik lagi. Mudah – mudahan jangan. Ini paling tidak ada 1 persen hasil swab yang reaktif. Ini harus kita jaga. Terakhir tadi monumen juga kita lakukan dari 190, 2 yang reaktif. Itu 1 warga Wiradesa, 1 warga Batang. Nah ini terbukti aman lah Alhamdulillah Kota Pekalongan. Tetapi itu tadi, jangan lengah, prokes tetap harus dijaga,” tandas Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Sementara, dari sisi pedagang, Wakil Ketua Paguyuban Pasar Wisata Mataram Kota Pekalongan Arif Yanto pun menjelaskan. Bahwa memang diperbolehkan kegiatan berjualan sedikit mendadak. Sehingga kemungkinan tidak banyak yang menerima informasinya. “Bersedia mendengarkan apa yang menjadi permasalahan – permasalahan. Alhamdulillah yaitu kegiatan kita di Mataram sebetulnya minggu lalu itu diperbolehkan untuk jualan. Cuma karena memang komunikasinya itu memang sedikit ndadak untuk mengkondisikan teman – teman agak kesulitan,” jelasnya.
“Akhirnya kita undur 1 minggu. Karena kebetulan juga disitu ada kegiatan seremonial yang dilakukan oleh Pemkot, pembagian sembako dari ASN peduli ini. Dan ini Alhamdulillah kami bersyukur mewakili teman – teman pedagang. Bahwa bantuan ini memang berarti bagi kami. Artinya bisa pertama memulai berjualan pun agak sedikit kesulitan, belum bisa mendapatkan laba yang baik. Ini dibantu dengan bantuan dari ASN peduli. Alhamdulillah ini berguna sekali. Bersyukur sekali,” ungkap Arif.
Arif pun mengatakan bahwa disana sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai instruksi Wali Kota Pekalongan. “Penerapan protokol kesehatan seperti yang sudah kami sampaikan di hadapan Pak Wali ya. Artinya kita menerapkan protokol kesehatan. Yaitu 3 M itu wajib masker, jaga jarak dan cuci. Memang cuci hari ini dialih ke hand sanitizer yang dipunyai teman – teman. Cuma wajib masker yang memang kami dorong. Dan kami pun akan coba mengembangkan polis Covid,” tambahnya.
“Artinya kami atas nama Paguyuban sama – sama peduli terhadap pengunjung – pengunjung yang memang disitu belum memakai masker. Ada dari kami Paguyuban menyediakan masker gratis. Memang polis Covid yang coba kami terapkan. Yaitu mencoba mengingatkan kepada pengunjung yang datang apabila tidak bermasker, dia bawa masker tidak dipakai, ya kita suruh pakai. Ya kalau tidak membawa, akhirnya kita ngasih dengan cuma – cuma,” jelas Arif melanjutkan.
Wakil Ketua itu pun memberlakukan pengawasan yang ketat dari pihaknya. “Alhamdulillah ada, karena memang korlap kita berlakukan. Karena memang hari ini ada kedatangan Pak Wali dan rombongan. Akhirnya korlap – korlap kita kumpulkan. Sebetulnya kemarin yang coba kami dorong kepada Pak Wali itu total semuanya itu ada 180. Karena sebetulnya data kita di kota itu ada 198, cuma berjalannya waktu itu banyak pedagang – pedagang yang meninggal dan yang sudah tidak aktif lagi, 180,” katanya.
“Tadi cuma sekali lagi, bahwa hari ini banyak pedagang – pedagang yang mindsetnya sudah negatif. Artinya negatif, jangan – jangan kalau buka hari pertama, kurang. Akhirnya memang cenderung sosialisasi ini tidak dipatuhi oleh teman – teman pedagang mulai buka. 180 itu kota semua yang kita ajukan. Karena kita harus mengurangi kapasitas yang sesungguhnya. Pada intinya kapasitas disini sebetulnya itu ada 342 dengan Kabupaten dan Batang kan kaya gitu,” tandas Wakil Ketua Paguyuban. (Herdy Ramahwan/Ayu Yulia Yang)
KLIK JUGA : DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi Sinergi dengan Pemerintah Kota Targetkan Vaksinasi Capai 70%
Discussion about this post