JAKARTA, mataberita.co.id__ Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa telah menginstruksikan kepada jajarannya. Tak lain agar tidak memberlakukan jenis tes pemeriksaan kesehatan. Yang mana dianggap tak relevan dalam perekrutan prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Hal itu terungkap dalam rapat KSAD bersama para Panglima Kodam (Pangdam) seluruh Indonesia terkait persyaratan kesehatan rekrutmen Kowad. Yang mana diunggah ke YouTube TNI AD pada (18/07/2021) lalu tersebut.
“Oleh karena itu ada hal – hal yang memang peserta ini harus memenuhi. Tetapi ada juga hal – hal yang tidak relevan. Tidak ada hubungannya. Dan itu tidak lagi dilakukan pemeriksaan,” kata Andika lewat akun YouTube TNI AD pada Senin (09/08/2021). Meski demikian, dia tak menyebut jenis tes kesehatan yang tak memiliki relevansi dengan rekrutmen Kowad tersebut.
Andika hanya menegaskan. Pemeriksaan kesehatan harus disesuaikan dengan tujuan utama rekrutmen TNI AD. Yakni mengikuti pendidikan pertama dan berhubungan dengan latihan untuk melaksanakan tugas sebagai prajurit. Oleh karena itu, dia berpesan. Agar pemeriksaan yang tak memiliki relevansi dengan tujuan awal rekrutmen tersebut untuk ditiadakan.
KLIK JUGA : Panglima TNI dan Kabaharkam Polri Tinjau Tempat Isolasi yang Terpusat di Rumah Dinas Walikota Semarang
“Jadi untuk kesehatan kita fokus tidak ada lagi pemeriksaan di luar tujuan rekrutmen. Seleksinya agar yang diterima bisa mengikuti pendidikan pertama, yang berarti hubungannya dengan mayoritas fisik,” kata mantan Pangkostrad tersebut. Lebih lanjut, dia menambahkan. Pemeriksaan terhadap prajurit Kowad harus sama dengan pemeriksaan kesehatan personel TNI AD berkelamin pria.
“Ada hal – hal yang tidak perlu lagi dilakukan, dan bukan tidak perlu, tidak boleh. Sekarang nggak ada hubungan,” ujar Andika. Tak hanya itu, dia juga menyampaikan. Syarat serupa juga dilakukan pada pengajuan pernikahan para personel TNI AD. Menurutnya, syarat pernikahan bagi personel TNI AD hanya diberlakukan syarat administrasi.
“Apakah mereka sudah melakukan pemeriksaan kesehatan sendiri atau belum ya biarkan saja pada mereka. Mereka ya sudah dewasa. Dan manakala mereka sudah memutuskan untuk menikah,” kata Andika. Dia lalu mengatakan pada Selasa (10/08/2021). Pada sebelumnya, ketika proses perekrutan ada yang dinamakan pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks.
Hal yang sama berlaku untuk pemeriksaan selaput dara yang kini tak lagi digunakan sebagai penilaian tes. “Hymen atau selaput dara tadinya juga merupakan satu penilaian, apakah hymen utuh atau ruptur sebagian atau ruptur yang sampai habis. Sekarang tidak ada lagi. Tujuan penyempurnaan materi seleksi itu lebih ke kesehatan,” ujar Andika.
KLIK JUGA : Jenderal Listyo Sigit : Kesehatan Buruh Terjaga Ekonomi Bertumbuh
“Sehingga yang tidak berhubungan lagi dengan itu, tidak perlu lagi,” sambung Andika di Jakarta, pada Selasa (10/8/2021). Lebih jauh dipaparkannya, tes ginekologi tetap dilakukan TNI AD. Namun lebih ke pemeriksaan genitalia luar termasuk pemeriksaan ihwal abdomen perut. Terkait pemeriksaan yang melibatkan secara khusus ke inspeksi vagina dan serviks telah dihapuskan.
Andika juga mengatakan. Pemeriksaan kesehatan bagi calon Kowad bertujuan untuk menghindari insiden yang membahayakannyawa selama pendidikan. Sehingga, hal – hal yang tidak lagi berkaitan dengan tujuan itu tak perlu dilakukan lagi. “Tujuan penyempurnaan materi seleksi ini tujuan lebih ke kesehatan, menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa. Jadi yang tidak ada hubungan dengan itu, tak perlu lagi,” tutupnya.
Discussion about this post