JAKARTA, mataberita.co.id__ Pasca Covid-19, baru – baru ini virus Marburg menjadi sorotan. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan. Tak lain mengenai potensi virus tersebut. Yang mana menyebar dan menginfeksi banyak orang di dunia. Itu terjadi karena virus tersebut masuk dalam kategori penyakit sangat menular.
Peringatan ini disampaikan usai seorang lelaki di Guinea, Afrika Barat meninggal dunia. Dia terkonfirmasi tertular virus tersebut. Temuan ini juga menandai pertama kalinya virus Marburg terdeteksi di Guinea. “Kami mengapresiasi kewaspadaan dan tindakan investigasi cepat oleh petugas kesehatan Guinea,” ujar Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO di Afrika.
WHO lantas bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk merespon dengan cepat. Berdasarkan pengalaman ahli saat menangani wabah Ebola, penularannya dengan cara yang sama. Kabar ini tentu bisa menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Sebab dikabarkan sudah masuk Indonesia.
KLIK JUGA : Dinasti Cikeas Telan Pil Pahit, Moeldoko Sah Menjadi Ketua Umum Demokrat?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi sempat menanyakan lebih lanjut tentang virus yang dimaksud. Dia belum memastikan terkait keberadaan virus Marburg tadi. Tapi, dia mengatakan. Bahwa Kemenkes akan terus memantau perkembangannya.
“Ini terus kita monitor perkembangannya ya. Dan ini sifatnyaa zoonotik dan menular melalui kontak langsung dengan darah atau cairan. Mungkin akan lebih mudah dikendalikan dibandingkan penyakit influenza,” kata Nadia. Sebelumnya, sebanyak 155 orang diidentifikasi sudah melakukan kontak dekat lelaki yang meninggal dunia lantaran diduga virus itu.
Selanjutnya orang – orang ini akan diobservasi selama tiga minggu lamanya. “Ini adalah pengawasan dan pelacakan aktif. Orang yang melakukan kontak di rumah, diisolasi dan dipisahkan dengan anggota keluarga lainnya. Mereka kemudian diperiksa setiap harinya untuk melihat gejala yang berpotensi bahaya,” ungkap Kepala WHO di Guinea, Georges Ki Zerbo.
Discussion about this post