JAKARTA, mataberita.co.id__ Memang miris. Pasalnya bantuan yang digadang – gadang dikucurkan oleh Pemerintah baik langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Kementerian seperti Kementerian Sosial belum sepenuhnya menyentuh keseluruhan lapisan masyarakat. Hal ini dialami oleh sebagian besar Ono Niha atau warga Kepulauan Nias (Kepni) perantau khususnya Jakarta yang tergabung dalam Persekutuan Ono Niha Perantau Jakarta. Yayasan Niat Ikhlas Awali Senyum (NIAS) yang dibina oleh Beesokhi Ndruru dengan sapaan Bee pun tergerak berbagi kasih. Terutama di saat menghadapi momen Peringatan Hari Ulang Tahun atau Dirgahayu Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
Yayasan NIAS memang senantiasa bantu sesama sejak awal didirikan. Latar belakang pendirian pun memang ingin lebih bergerak nyata dalam hal sosial kemanusiaan. Itu pula yang membuat Yayasan NIAS menampung database siapa saja yang membutuhkan. Baik membutuhkan kebutuhan sehari – hari maupun lainnya seperti ambulan. Tepat Peringatan Hari Kemerdekaan pada Sabtu (17/08/2021) pun terlaksana berbagi kasih berupa bantuan sosial (bansos). Yang mana dibagikan salah satunya di jalan Tanjung Gedong, RT 009/RW 016, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Beesokhi Ndruru sebagai Pembina Yayasan NIAS menyampaikan. Bahwa dia merasa ada rasa kebahagiaan tersendiri. Melihat langsung saudara sesamanya bisa turut merasakan arti kebahagiaan di tengah pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Hari ini tanggal 17 Agustus sore, sebagai puncak acara, kita memberikan bantuan sosial. Berupa membagi – bagi lebih dari 100 paket sembako. Yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, teh dan mie instan kepada saudara – saudara kita yang terkena efek PPKM Mandiri, yang kehilangan atau berkurang pendapatannya selama efek pandemik ini,” ungkapnya.
“Kita bagi di 3 tempat di Jakarta. Ada di Jakarta Pusat, di Jakarta Timur dan sebagian wilayah Jakarta Barat. Harapan saya tentunya, marilah kita saling tolong menolong. Karena di situasi Covid ini, tidak sedikit masyarakat kita asal Kepulauan Nias yang menderita. Dan sebagai sesama saudara dari Nias, selayaknya kita saling tolong menolong. Kita do’akan. Semoga semua masyarakat semakin bisa melalui masa sulit ini di tengah pandemik dengan nantinya sudah tervaksinasi semua. Sehingga kita bisa beraktivitas seperti sedia kala,” tambah Pembina Yayasan NIAS. Dia pun menambahkan bahwa pentingnya perhatian terhadap sesama.
“Meskipun tidak dalam jumlah yang besar, sedikit, berapapun itu sangatlah berarti bagi mereka yang membutuhkan. Seperti yang sedang kita lakukan ini dan juga banyak yang sudah melakukan. Kita melanjutkan apa yang sudah baik dilakukan, tradisi tolong menolong selama ini. Apalagi juga ada Program Pemerintah. Itu sangat baik. Terbukti dengan turunnya Covid-19 khususnya di Jabodetabek. Namun memang, mesti diiringi juga dengan perhatian terhadap tenaga – tenaga pekerja harian yang terkena secara langsung akibat PPKM. Dan Pemerintah sudah memberikan perhatian,” jelas Bee.
Akan tetapi, menurut Bee, belum tersentuh seluruh lapisan masyarakat. “Namun, perhatian itu memang sampai saat ini tidak bisa 100 persen mencukupi kebutuhan. Itulah sebabnya, kita yang tergerak hatinya juga membuka pintunya untuk membantu, saling membantu sesama kita. Kita juga harus mengiringi dengan do’a. Untuk itu, mari kita berdo’a bersama agar Indonesia bisa seperti negara lain. Di Eropa dan negara Amerika, saat ini mereka sudah bebas dari masker,” lanjut Bee. Dia juga mengatakan. Bahwa ada kegiatan sosial yang sebelumnya dilakukan oleh Yayasan NIAS dan akan terus berlanjut.
“Pertama, sejak Juli 2021 kita sudah mengadakan aksi sosial. Yakni ambulan gratis bagi masyarakat yang terkena Covid khususnya di Jabodetabek. Yang kedua, kita mengadakan kunjungan kasih kepada Panti Asuhan Calvary yang sudah kita laksanakan kemarin dengan membawa keperluan – keperluan sehari – hari dan juga kesehatan untuk anak – anak Panti. Sekarang kita terus bergerak untuk berbagi kasih ke sesama. Semoga bisa bermanfaat,” akhiri Bee. Lantas adapun warga penerima bansos, Okto Lase mengatakan jika dirinya merasa bersyukur dan berterima kasih.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Pembina dan Pengurus Yayasan NIAS. Dimana bansos pada hari ini dibagikan kepada kami Ono Niha yang ada di Jakarta ini. Bansos ini bisa menjadi berkat buat kami semua yang sudah mendapatkan lebih dari 60 orang. Kami warga Nias atau Ono Niha yang ada di Jakarta ini kami merasa sulit. Dimana kami di Jakarta ini kerja juga tidak stabil. Banyak karyawan yang diPHK. Sehingga kami merasa terdampak. Kami ya sangat membutuhkan bansos yang diberikan oleh instansi Pemerintah,” kata Okto Lase.
Okto Lase juga mengatakan. Bahwa bantuan Pemerintah atau Kementerian baik BLT atau BST belum menyentuh masyarakat Ono Niha Perantau di Jakarta khususnya. “Untuk Ono Niha perantau di Jakarta, baru dari Organisasi Polisi Ono Niha yang memberikan bansos kepada Persekutuan Ono Niha Perantau Jakarta. Baru itu saja yang memberikan. Kedua dari Yayasan NIAS. Kami sangat berterima kasih. Kami sangat bersyukur atas bantuan – bantuan yang sudah diberikan kepada kami semua. Sebab, saya secara pribadi dan teman – teman perantau di Jakarta juga, saya dengar, mereka belum pernah mendapatkan itu BLT dan BST dari Pemerintah atau Kementerian Sosial,” ungkapnya.
“Makanya saya bergerak tergerak hati saya untuk membantu mereka menyuarakan juga. Sehingga data – data mereka itu saya kirim ke organisasi – organisasi. Bersyukur juga dari Yayasan NIAS ini menerima permohonan kami. Sehingga kami bisa dapat bansos ini. Harapan kami utama kepada Pemerintah, semoga Pemerintah memberikan keadilan kepada masyarakat. Jangan pilih – pilih orang atau pilih kasih kepada masyarakat. Supaya masyarakat itu dapat semua. Soalnya saya lihat di lapangan, banyak orang yang lebih – lebih membutuhkan, orang – orang yang tidak mampu. Tetapi tidak tersentuh,” tambah Okto Lase.
Sebab, kata Okto Lase, Pemerintah tidak memperhatikan orang – orang bawah. “Terus kritik saya sama Pemerintah ya dalam membuat kebijakan itu harus lihat dari bawah dulu. Jangan lihat dari atas. Soalnya kalau lihat dari atas, yang paling bawah tidak tersentuh,” tutupnya. Lalu warga Ono Niha bernama Wisda Zebua pun turut berterima kasih ke Yayasan NIAS. Dia mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur. Pasalnya PPKM memberikan dampak yang cukup besar. Terutama berdampak pada keuangan.
“Bersyukur karena sudah mendapatkan dari Yayasan Niat Ikhlas Awali Senyum (NIAS). Kami bersyukur disini yang lagi terlantar karena gara – gara PPKM. Mudah – mudahan bansos ini berguna untuk kami sekeluarga. Pasti sulit lah dikatakan. Karena PPKM ini sudah lama, diperpanjang terus. Ya kita disini orang NIAS lagi kesasar juga. Cuma ya bersyukur. Karena sudah dapat bansos ini. Semoga PPKMnya cepat berlalu dan semoga bisa kembali seperti semula,” kata Wisda. (Martin Buulolo/Ayu Yulia Yang)
KLIK JUGA : Dalam Nota Keuangan 2022, Jokowi Tak Singgung Tunjangan PNS
Discussion about this post