JAKARTA, mataberita.co.id__ Memang hal yang wajar jika TNI AD masih membutuhkan beragam jenis tank. Tank merupakan kendaraan tempur TNI AD dengan lapis baja yang bergerak menggunakan roda berbentuk rantai. Ciri utama tank milik TNI AD biasanya memiliki pelindung yang berlapiskan baja yang berat. Selain itu, senjata TNI AD juga berbentuk meriam besar dan mobilitas yang tinggi untuk bergerak di segala medan.
Maklum, tank di satuan lapis baja TNI AD sudah banyak yang uzur. Contoh saja TNI AD masih mengayomi tank medium AMX-13 yang seharusnya sudah dipensiunkan. Bahkan, para awak AMX-13 banyak yang sudah purna tugas. Namun tank tersebut masih mengabdi di TNI AD. Kedatangan MBT Leopard 2, Marder 1A3, Pandur II, M113 dan Arisgator menjadi sedikit pelepas dahaga satuan lapis baja TNI AD. Bahkan dilirik negara asing, canggih!
Namun untuk AMX-13 belum ada penggantinya hingga kini. Mengingat hal ini, Indonesia telah menciptakan berbagai jenis tank untuk perang yang dihasilkan oleh PT Pindad (Persero). PT tersebut telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Tak lain untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khususnya kendaraan tempur. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.
Produk – produk kendaraan tempur telah banyak dihasilkan. Diantaranya Kendaraan Taktis 4×4 “KOMODO” dan Panser 6×6 “ANOA” yang telah diproduksi lebih dari 300 unit dengan berbagai varian. Berbagai kendaraan tempur itu sudah ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah dan Sudan. Hingga pada akhirnya, menghasilkan produk terbaru yaitu Medium Tank ‘HARIMAU’.
Medium Tank ‘HARIMAU’ dihasilkan atas kerjasama dengan FNSS (Turki) yang didukung oleh Kementerian Pertahanan RI. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm dan senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum. Medium Tank ‘HARIMAU’ didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan. Karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank. Selain itu, Tank ‘HARIMAU’ juga mampu melewati berbagai medan pertempuran.
Spesifikasi tank HARIMAU:
- Crew : 3 Persons.
- Combat weight : 30 – 35 ton.
- Speed : 70 km/h on high way.
- Weapon : Turret 105 mm, Smoke Grenade, Coaxial 7.62 mm machine gun.
Dengan kecanggihan dan demikian, maka tak heran bila TNI AD menggantungkan harapan pada tank Harimau besutan FNSS Turki dan PT Pindad. Tank Harimau nantinya akan menggunakan canon cockerill 105 m, sama seperti Pandur II versi gunner. Tank Harimau yang sudah diuji oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD ini disinyalir akan mempunyai masa depan cerah. Karena TNI AD membutuhkan banyak tank Harimau untuk mengganti ratusan AMX-13 uzurnya.
Keuntungan berlipat juga akan didapat TNI AD ketika memakai tank Harimau. Yang mana pastinya alutsista ini bebas embargo, suku cadang selalu tersedia hingga bebas dengan embel – embel HAM layaknya buatan Barat. Terlebih juga uang akan memutar di Indonesia sehingga semakin menumbuhkan perekonomian dalam negeri. Rencananya TNI AD akan menerima gelombang pertama tank Harimau pada akhir tahun 2021 sebanyak 18 unit.
Discussion about this post