JAKARTA, mataberita.co.id__ Mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membocorkan ciri – ciri sebuah perusahaan yang sulit berubah. Padahal, sebuah perusahaan harus selalu bersifat dinamis. Maksudnya mudah beradaptasi menyesuaikan kemajuan zaman yang diharapkan. Sehingga bisa berimbas kepada kemajuan perusahaan bersangkutan. Cek perusahaanmu begitu?
Ciri pertama, kata Ahok, yakni perusahaan yang budaya kerjanya sudah merasa paling hebat. Menurut dia, di era digitalisasi saat ini, manajemen tak perlu lama – lama berbangga diri. Mengingat perubahan semakin cepat. Bila tidak cepat beradaptasi, ungkapnya, maka perusahaan tersebut akan tergilas dan tertinggal dengan perusahaan lain.
“Yang paling susah kalau budayanya sudah puas dan merasa paling hebat. Kalau di swasta itu lebih gampang. Kalau budayanya jelek itu teori buku semua sama. Kita pecat saja 80-90 persen ganti orang baru. Selesai,” kata Ahok pada Jumat (20/08/2021) pekan lalu. Dia mengungkapkan. Budaya berpuas diri dan merasa hebat cenderung membuat perusahaan tak dapat berkembang.
Hal ini berlaku untuk perusahaan swasta, BUMN atau Pemerintah Daerah (Pemda). Menurutnya, perusahaan belum berhasil jika perusahaan lain yang melakukan bisnis serupa mendapat nilai lebih tinggi. “Jadi istilahnya kita dapat nilai 70 belum tentu lulus dan hebat dalam belajar. Kalau di saat yang sama pesaing kita dapat nilainya 100 atau 120 malah,” beber Ahok.
KLIK JUGA : Demokrat Tepis Sindiran Karpet Merah Anak Muda Privilege
“Karena dia mampu melakukan sesuatu yang di atas rata-rata orang. Berarti kita kalah,” lanjut Ahok. Ciri kedua sebuah perusahaan yang sulit diubah, lanjutnya, yaitu perusahaan dengan birokrasi berbelit – belit. Bahkan, dia mengakui pernah mengalami sendiri. Rumitnya birokrasi ini beberapa kali ditemuinya, baik di perusahaan maupun ketika menjabat sebagai Gubernur.
Ahok mencontohkan saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Dia mengaku sempat memotong 4.000 dari 11.000 struktur. Kemudian 7.000 struktur lainnya dia lantik ulang di Monumen Nasional. Cara tersebut, katanya, dibawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai ke istana dengan memangkas jabatan eselon III dan IV sebagai bentuk penyederhanaan struktur.
“Kalau Anda di perusahaan atau dimanapun, pemegang saham manapun dia ingin Anda bersih, kompeten, mampu melayani, ini sudah pasti. Jadi anda harus berani melakukan terobosan. Harus jadi orang kreatif. Kreatif bukan berarti mencurangi aturan,” tandas Ahok. Sehingga mari berpikir bersama, sudahkah perusahaanmu berubah untuk maju?
Discussion about this post