JAKARTA, mataberita.co.id__ Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) menjadi Panglima TNI pernah beberapa kali terjadi. Pasalnya memang prajurit Kopassus tak hanya piawai dalam menghadapi pertempuran. Akan tetapi, punya kemampuan yang sama dalam hal memimpin dan mengelola organisasi, termasuk dalam hal ini TNI Angkatan Darat. Lantas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang dulunya Kopassus, kini menjadi Panglima TNI?
Ada sederet Perwira Tinggi (Pati) TNI yang berasal dari Kopassus, yang pernah menjadi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat. Dari situs resmi TNI Angkatan Darat, ada lima Perwira Tinggi Kopassus yang pernah menjabat sebagai KSAD. Kelima jenderal Kopassus yang pernah menjadi KSAD adalah Jenderal TNI (Purn.) Edi Sudradjat, Jenderal TNI (Purn.) Wismoyo Arismunandar, Jenderal TNI (Purn.) Subagyo Hadi Siswoyo, Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo, dan yang saat ini masih menjabat, Jenderal TNI Andika Perkasa.
Dari kelima Pati TNI Angkatan Darat tadi, dua orang diantaranya berhasil mencapai puncak karier dengan menduduki kursi Panglima TNI. Di luar nama – nama tadi, ada sosok jenderal Kopassus yang juga pernah menjadi orang nomor satu di dunia militer Indonesia. Ya, sosok tersebut adalah Jenderal TNI (Purn.) Leonardus Benyamin Moerdani, atau yang dikenal dengan L. B. Moerdani. Jika melihat kesuksesan tiga jenderal Kopassus tadi, bisa dikatakan. Bahwa Korps Baret Merah punya tradisi yang kuat untuk menjabat posisi Panglima TNI.
KLIK JUGA : Menteri PUPR Minta Rehabilitasi Bendungan Cikeusik yang Berusia 100 Tahun Dipercepat!
Jelang pergantian tampuk kepemimpinan TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa punya peluang besar untuk melanjutkan tradisi anggota Kopassus menjadi Panglima TNI. Dia merupakan jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1987, yang juga berasal dari Kopassus. Saat memulai karir di dunia militer, dia bahkan masuk dalam satuan paling elite di Kopassus, Detasemen 81 Penanggulangan Teror atau yang dikenal dengan Sat-81/Gultor. Jauh sebelum terpilih menjadi KSAD, dia pernah menduduki sejumlah posisi strategis.
Pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 ini tak hanya bertugas di satuan teritorial, tetapi juga di satuan tempur TNI Angkatan Darat. Memimpin pasukan tempur, dia pernah menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus. Kemudian saat pangkatnya sudah Mayor Jenderal (Mayjen) TNI alias bintang dua, dia dipercaya memimpin Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Kemudian pada 2018, dia sempat menjadi pentolan pasukan elite Baret Hijau. Selama periode 23 Juli hingga 22 November 2018, dia ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI atau bintang tiga.
Pengalaman memimpin satuan teritorial juga dimiliki oleh Andika. Dia pernah menyandang posisi Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 923/Kawal Samudera dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Dengan sederet pengalaman, Andika bisa dianggap sebagai salah satu calon terkuat untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Tak lain untuk menjadi Panglima TNI. Dia juga bisa meneruskan tradisi Kopassus, seperti tiga jenderal seniornya. (Ayu Yulia Yang)
Discussion about this post