JAKARTA, mataberita.co.id__ Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyoroti dan menilai. Akting marah – marah dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini disapa Risma yang bolak balik memperlihatkan drama marah – marah sudah tak relevan lagi diterapkan saat ini. Dianggap mencontoh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Gaya marah – marah seperti Ahok itu gaya usang. Lagian tak perlu marah-marah juga untuk bisa menyelesaikan masalah. Sepelik dan sebesar apapun masalah itu,” kata Ujang Komarudin. Dia juga menilai cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menghadapi masalah dengan kalem dan memberikan solusi agaknya lebih elegan.
KLIK JUGA : Eks Perwira Tinggi Polri Wanita Pernah Jabat Kapolda Polwan Pertama di Indonesia
Sebaiknya, kata Ujang, Mensos Risma meniru Mantan Mendikbud-RI itu. “Karena gaya marah – marah itu gaya tak disukai birokrasi dan publik. Karena gaya marah – marah itu tak pernah jadi solusi. Jika ada persoalan di jajaran bawahannya atau di birokrasinya. Mestinya diperbaiki melalui ucapan yang baik, berikan keteladanan dan berikan contoh yang baik,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sebelumnya menyarankan. Agar Risma mundur dari jabatan Menteri jika memang sudah tidak bisa mencari solusi. “Tidak ada gunanya marah – marah lah. Kalau marah – marah terus kan mending mundur aja. Artinya kan enggak mampu bekerja,” ujar Jazilul di Media Center DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (30/08/2021).
Discussion about this post