GUINEA, mataberita.co.id__ Kudeta di Guinea, yang mana dituduh sebagai kesalahan Presiden Guinea, Alpha Conde dikecam dan dikutuk Internasional. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Dia mengutuk kudeta dalam cuitannya di Twitter dan menyerukan pembebasan Conde. Ketua Uni Afrika, Presiden DR Kongo Felix Tshisekedi dan Kepala Badan Eksekutifnya, Mantan Perdana Menteri Chad Moussa Faki Mahamat juga mengutuknya. Menyerukan pembebasan segera Conde.
Komunitas Ekonomi Negara – Negara Afrika Barat (ECOWAS), melalui Pejabat Presidennya, Pemimpin Ghana Nana Akufo – Addo mengancam sanksi jika tatanan konstitusional Guinea tidak dipulihkan. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menuntut penghormatan terhadap keadaan hukum, kepentingan perdamaian dan kesejahteraan rakyat Guinea.
KLIK JUGA : Dinasti Cikeas Telan Pil Pahit, Moeldoko Sah Menjadi Ketua Umum Demokrat?
Pemberontakan itu mengikuti ketegangan politik yang berlangsung lama di Guinea. Yang mana pertama kali didorong oleh upaya Conde yang sangat diperebutkan untuk masa jabatan Presiden ketiga tahun lalu. Sehari sebelum pemilihan Presiden tahun lalu, militer memblokir akses ke wilayah Kaloum. Tak lain tepatnya setelah dugaan pemberontakan militer di timur Ibu Kota. Para komplotan kudeta telah mengumumkan Komite Nasional untuk perakitan dan pengembangan.
Lantas para komplotan itu mengatakan bahwa konstitusi akan ditulis ulang. Letnan Kolonel Doumbouya juga mengatakan. Bahwa dia mendapat dukungan dari semua pasukan pertahanan dan keamanan. Berita kudeta memicu perayaan di beberapa bagian Ibu Kota. Yang mana ratusan orang bertepuk tangan untuk para tentara. “Kami bangga dengan pasukan khusus. Kematian bagi para penyiksa dan pembunuh masa muda kita,” kata seorang demonstran yang meminta namanya tidak disebutkan. (Ayu Yulia Yang)
Discussion about this post