PEKALONGAN, mataberita.co.id__ SMP Negeri 14 Kota Pekalongan menjadi salah satu dari dua sekolah penggerak di Kota Pekalongan. Yang mana juga merupakan salah satu dari 574 SMP seluruh Indonesia yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan penyampaian Program Roots Indonesia. Tak lain kepada agen perubahan tahun 2021. Bertempat di aula SMPN 14 setempat, pada Senin (06/09/2021) terlaksana sosialiasi program Roots yang merupakan perogram global pencegahan kekerasan di kalangan teman sebaya.
Kepala SMP Negeri 14 Pekalongan Siti Nurul Izzah menjelaskan. Program Roots berfokus pada upaya membangun iklim yang aman di sekolah. Program ini dijalankan dengan mengaktivasi peran siswa sebagai Agen Berpengaruh atau Agen Perubahan. “Tujuan program roots ini untuk menciptakan agen perubahan. Yang mana agen perubahan itu merupakan siswa – siswi yang memiliki pengaruh bagi teman sebaya untuk memberikan contoh. Agar berperilaku baik dan menebarkan kebaikan,” terangnya.
Lanjut Izzah, peserta dipilih melalui polling oleh seluruh siswa SMP Negeri 14 Pekalongan. Kemudian, diperoleh 30 agen perubahan yang terdiri dari kelas VII, VIII dan IX. Nantinya, para agen perubahan ini akan diberikan materi terkait pencegahan perundungan selama 10 kali pertemuan. Hasilnya, agen perubahan akan membuat karya promosi anti perundungan. Berupa puisi, film pendek, poster, lagu, dan karya lainnya yang akan dipamerkan dalam kegiatan Roots day.
KLIK JUGA : Istri Kapolri, Diana Listyo Tak Hanya Cantik Tapi Punya Hobi Mulia
“Harapannya, 30 siswa ini bisa menyebarkan virus kebaikan dan manfaat kepada teman lainnya. Sehingga semua siswa di SMPN 14 dan anak – anak di Kota Pekalongan sadar dan tidak melakukan perundungan,” kata Kepala SMP Negeri 14 Pekalongan. Sementara itu, Fasilitator Nasional Program Roots sekaligus Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPMPPA Nur Agustina, S.Psi., MM. Menyampaikan. Program Roots dari Kemendikbudristek bersama UNICEF Indonesia diprioritaskan untuk sekolah penggerak jenjang SMP dan SMA.
Kota Pekalongan, ada dua SMP yakni SMP Negeri 14 dan SMP Negeri 12. Selain itu, lanjut Nur Agustina, Pekalongan juga merupakan salah satu kota yang mencanangkan sekolah ramah anak. Salah satu indikatornya adalah sekolah harus aman, tidak ada kekerasan, diskriminasi, perundungan dan kesalahan lainnya yang merugikan peserta didik. “Program Roots ini menjadi penting. Sebab, agen perubahan ini akan menjadi contoh dan role model bagi teman sebayanya,” katanya.
Nur Agustina pun berharap. Program ini dapat berkelanjutan. Sehingga sekolah betul – betul bisa mencegah adanya bullying di lingkungan sekolah. Program ini juga mendapat antusias dari para agen perubahan. Salah satunya Laila Ratu siswi kelas IX. Dia mengaku. Bahwa dia sangat bersemangat dan akan mengajak teman sebayanya untuk menghindari dan tidak melakukan bullying. “Saya akan mengajak teman-teman untuk tidak melakukan perundungan dan sekolah ini bisa bersih dari perundungan dan menjadi sekolah yang terbaik,” tandasnya. (Herdy Ramahwan/Ayu Yulia Yang)
Discussion about this post