JAKARTA, mataberita.co.id__ Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono disebut – sebut sebagai kandidat terkuat calon Panglima TNI yang bakal menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Hal itu tak lepas dari beberapa anggota Komisi I DPR RI yang kerap menyebut. Bahwa dua orang itu merupakan kandidat sebagai Panglima. Terlebih juga kans matra Yudo bisa saja menghantarkan Panglima TNI. Itu mengingat Panglima TNI saat ini berasal dari matra Angkatan Udara.
Hadi akan memasuki masa pensiun pada November 2021 nanti. DPR juga belum mendapatkan Surat Presiden (Surpres) tentang penunjukan Panglima sampai saat ini. Namun Yudo memang merupakan prajurit TNI yang memiliki karier moncer selama bertugas di kesatuannya masing – masing. Dia sudah malang melintang di kapal perang RI. Dia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke XXXlII/tahun 1988. Dia mengawali karirnya di TNI AL sebagai Asisten Perwira Divisi Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332.
KLIK JUGA : Setelah Pensiun Hadi Tjahjanto Akan Gantikan Moeldoko
Tercatat, Yudho sempat bertugas di KRl Ki Hajar Dewantara, di KRI Fatahmah 36, KRI Pandrong 801, KRI Sutanto 877, dan KRI Ahmad Yani 351 dengan pelbagai jabatan. Karirnya pun terus merangkak naik. Dia sempat menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Koarmabar, Pangkolinlamil, Pangarmabar dan Pangarmada I. Setelah itu, dia dilantik menjadi Pangkogabwilhan I pada September 2019.
Sebagai Pengkogabwilhan, pria kelahiran 26 November 1965 itu membawahi tiga matra TNI. Yaitu untuk wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat hingga Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Dia dipercaya Jokowi sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL). Dia dilantik bersama Marsekal Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), di Istana Negara Jakarta 20 Mei 2020.
KLIK JUGA : KSAD Jenderal Andika Perkasa Dulunya Kopassus, Kini Jadi Panglima TNI?
Berbagai pengalaman operasi turut dilakukan oleh Yudo sepanjang berkarir di TNI AL. Dia sempat memimpin operasi evakuasi WNI ABK Grand Princess ke Pulau Natuna dan operasi evakuasi WNI ABK Diamond Princess ke Pulau Sebaru. Dia juga pernah memimpin pengendalian operasi siaga tempur terkait pelanggaran batas wilayah di laut Natuna Utara pada Januari 2020. Operasi ini dilakukannya selang beberapa bulan dilantik sebagai Pangkogabwilhan I.
Selama pandemi virus Corona (Covid-19), Yudo juga kerap memberikan informasi soal Corona ketika masih menjabat sebagai Pangkogabwilhan I. Mulai perencanaan karantina WNI di Pulau Natuna, kesiapan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang Kepulauan Riau dan hingga Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Dia juga kerap memberikan informasi jumlah pasien per hari, perkembangan fasilitas, hingga dipercaya Panglima TNI Hadi Tjahyanto mengakomodasi pasukan dari satuannya.
Discussion about this post