NIAS, mataberita.co.id__ Pelaku pembunuhan siswi SD Nias telah ditangkap. Motif pembunuhan lantaran kesal. Diketahui identitas siswi SD tersebut adalah Fitri Amanda Waruwu alias Fitri (FA) (12 Tahun). Yang mana merupakan siswi kelas VI SD yang tinggal di Dusun V Desa Sitolubanua Kecamatan Bawolato Kabupaten Nias. Dia ditemukan pada Senin (13/09/2021) dan telah menjadi mayat yang membusuk. Mayat tersebut berada di kebun milik Robertus Halawa di Dusun V Desa Sitolubanua Kecamatan Bawolato Kabupaten Nias.
Pelakunya telah menyerahkan diri kepada Penyidik Polres Nias. Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan, S.I.K. pada Rabu (15/09/2021). Dalam keterangannya disampaikan. Bahwa pelaku sudah diamankan setelah menyerahkan diri. “Pelaku EH alias Ama Gisel menyerahkan diri kepada Penyidik Polres Nias pada Selasa (14/09/2021). Telah kita amankan. Kemudian dilakukan pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka. Kemudian dilakukan penahanan di RTP Polres Nias,” ungkapnya.
“Awal dari kejadian pembunuhan tersebut terjadi pada Jum’at (10/09/2021) sekira pukul 16.00 WIB. Saat pelaku EH pulang dari kebun karet dengan menggunakan sepeda motor Revo miliknya, EH hendak sampai kerumahnya. EH berhenti dikarenakan korban FW sedang berjalan ditengah jalan menghalang – halangi EH. Kemudian EH menegur dan berkata kepada korban ‘kenapa kamu, mau mati’,” jelas Wawan mengungkap kronologisnya.
KLIK JUGA : Pria Bentangkan Poster ke Jokowi Dipanggil ke Istana Presiden
Wawan melanjutkan penjelasannya. Bahwa korban membalas dengan kata – kata tidak menyenangkan. “Namun korban membalas kata – kata EH dengan memaki. Mendengar kata makian tersebut, EH emosi. Langsung turun dari sepeda motornya dan masuk ke dalam rumahnya. Mengambil sebilah pisau yang berada di dapur. Kemudian keluar dan mengejar korban. Langsung menjambak rambut korban dari arah belakang dengan tangan sebelah kiri,” katanya.
“Menjatuhkan dan menekan muka korban ke tanah. Menusuk leher sebelah kanan korban sebanyak dua kali menggunakan pisau yang telah dipegangnya. Setelah korban dipastikan sudah tidak bernyawa, kemudian EH mengambil karung dan memasukkan mayat korban. Membawa mayat korban. Kemudian dimasukkan dalam parit yang berada kurang lebih 50 (lima puluh) meter dari tempat korban dibunuh. Lalu ditutupi dengan rumput semak dan daun pisang,” tandas Wawan menjelaskan.
Discussion about this post