JAKARTA, mataberita.co.id__ Pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H. Ahmad Syaikhu, duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies – Sandi) pada 2024 sebagai sebuah keniscayaan memantik beragam reaksi. Sejumlah elit partai politik lain, pengamat dan bahkan sosok yang terkait dalam isu ini pun memberi respons berbeda – beda. Ini menjadi isu hangat perpolitikan PKS. Lantas muncul nama Salim Segaf. Dia menggantikan salah satunya?
Syaikhu mengaku hal yang disampaikan cuma sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat berada di Makassar beberapa hari lalu. Sebab pengajuan calon presiden dan wakil presiden di PKS bukan ditentukan oleh Presiden, melainkan harus disetujui oleh musyawarah Majelis Syuro. Nah, pada musyawarah Majelis Syuro ke-5 tahun lalu, disepakati. Agar mengusung kader internal untuk maju dalam ketokohan dan kepemimpinan nasional, yakni Habib Dr Salim Segaf Al-Jufri.
“Pada Pilkada DKI 2017 kami memang ikut mengusung pasangan Anies – Sandi. Keduanya sekarang sudah menjadi tokoh nasional dan punya rekam jejak masing-masing sehingga berpeluang (untuk 2024). Begitu juga dengan Pak Ganjar Pranowo, Prabowo, AHY, maupun Ridwan Kamil. Tapi kami belum memutuskan untuk 2024,” tutur Syaikhu pada Sabtu malam (18/09/2021).
Terkati sosok Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf, Syaikhu membeberkan. Sederet prestasi baik untuk internal PKS maupun bangsa dan negara ini. Dia antara lain memaparkan empat catatan prestasi Salim Segaf. Yakni mampu mendongkrak jumlah dukungan suara masyarakat ke PKS dari 8,5 juta menjadi 11,5 juta pada Pemilu 2019 lalu. “Padahal saat itu PKS tengah dilanda konflik internal dan sejumlah survei memperkirakan suara PKS akan turun,” ujarnya.
KLIK JUGA : Napoleon Bonaparte Aniaya Muhammad Kece, Dilaporkan ke Bareskrim Polri
Selain itu, Salim Segaf punya pengalaman birokrasi karena pernah jadi Menteri Sosial (Mensos) di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono. Sebagai Mensos, Salim menelurkan Program Keluarga Harapan yang terus dilaksanakan sampai sekarang untuk pengentasan kemiskinan.
Sebelumnya, Salim pernah menjadi Duta Besar di Arab Saudi. Sebagai diplomat dia dinilai berhasil memperkuat hubungan RI dengan Saudi. “Terakhir, beliau adalah cucu pahlawan nasional, Habib Idrus Al-Jufri atau Guru Tua pendiri Al-Khairat di Sulawesi Tengah. Namanya diabadikan menjadi nama Bandara di sana,” kata Syaikhu.
Pada bagian lain, Salim Segaf menegaskan. Agar semuah pihak menghentikan wacana sebagai pihak yang paling pancasilais maupun paling agamais. PKS sendiri sudah makin kukuh untuk selalu setia kepada UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Discussion about this post