JAKARTA, mataberita.co.id__ Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan. Hasil pemeriksaan kasus penganiayaan yang dialami Muhammad Kosman alias Muhammad Kece oleh sesama tahanan. Adalah Irjen Pol Napoleon Bonaparte, pelaku yang menganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta. Menurut Brigjen Andi Rian, selain memukulinya, Napoleon Bonaparte melumuri Muhammad Kece dengan kotoran manusia.
Brigjen Andi Rian menambahkan. Bahwa kotoran manusia tersebut sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pelaku sebelum menganiaya korban. “Dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban dengan kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku,” katanya di Jakarta pada Minggu (20/09/20221). Dia mengatakan. Peristiwa Napoleon Bonaparte melumuri Muhammad Kece dengan kotoran manusia itu terjadi pada hari yang sama ketika korban mengalami penganiayaan di sel isolasi.
“Ya, sambil memukul juga melumuri kotoran manusia,” ucap Brigjen Andi. Adapun kotoran manusia yang sudah dipersiapkan pelaku, katanya, disimpan di kamar selnya. Saat peristiwa penganiayaan terjadi, seorang saksi mengaku mendapat perintah untuk mengambil kotoran tersebut. Lantas kotoran tersebut oleh pelaku dilumurkan ke wajah dan tubuh Muhammad Kece. “Salah satu saksi diperintahkan NB untuk mengambil bungkusan kotoran yang sudah disiapkan di kamar NB. Kemudian NB sendiri yang melumuri,” katanya.
Kasus penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bobaprte sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Muhammad Kece pada (26/08/2021) Saat ini, status Napoleon Bonaoarte adalah terlapor dalam perkara penganiayaan yang dilakukannya. Adapun perkara penganiayaan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bareskrim Polri, dan sudah masuk tahap penyidikan. Sejauh ini, total sudah ada tiga saksi yang diperiksa pada awal kejadian. Sehingga kini bertambah jumlahnya.
KLIK JUGA : Viral Video Polisi Aniaya Sopir, Ketua MPR Kirim ke Kapolri
Sementara Napoleon saat ini ditahan di Rutan Bareskrim Polri terkait perkara suap dan penghapusan red notice buronan Djoko Tjandra. Menanggapi pemberitaan yang beredar soal penganiayaan yang dilakukannya terhadap Muhammad Kece, Irjen Napoleon Bonaparte kemudian menulis surat terbuka. Melalui surat itu, dia ingin meluruskan terkait simpang siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap Muhammad Kace. “Saudara – saudaraku sebangsa dan setanah air. Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara – saudara semua. Namun saat ini saya tidak dapat melakukannya,” tulis Napoleon dalam surat terbukanya, pada Minggu (19/09/2021).
Mengawali suratnya, Napoleon mengatakan. Bahwa dirinya dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin. “Siapapun bisa menghina saya. Tapi tidak terhadap Allahku, Al-Qur’an, Rasulullah SAW dan akidah Islamku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apa pun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” tulisnya.
Tak hanya itu, Napoleon juga menilai perbuatan Kace (Muhammad Kece) dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Dia pun sangat menyayangkan. Bahwa sampai saat ini Pemerintah belum juga menghapus semua konten di media. Yang mana telah dibuat dan dipublikasikan oleh pihak – pihak tersebut. Pada poin terakhir di surat terbuka yang ditulis itu, Irjen Napoleon menegaskan. Dirinya siap mempertanggungjawabkan semua tindakannya.
“Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apa pun risikonya,” ujar Napoleon. Lantas soal kebenaran surat terbuka tersebut ke salah satu pengacara Napoleon Bonaparte, Gunawan Raka. Dia membenarkan ihwal surat tersebut. “Ya, benar adanya (surat terbuka tersebut),” katanya pada Minggu (19/09/2021) malam.
Discussion about this post