JAKARTA, mataberita.co.id__ Sel kamar tahanan Irjen Napoleon Bonaparte diperlakukan istimewa, tak dikunci. Dia mengaku bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap Muhammad Koman atau Muhammad Kece. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, pada Rabu (22/09/2021).
“Di sel… tapi selnya tidak dikunci,” kata Brigjen Andi Rian Djajadi. Tidak dikuncinya sel kamar tahanan Napoleon, disebut Brigjen Andi, membuat jenderal aktif bintang dua tersebut bebas bersosialisasi dengan narapidana lain. “Dan (Napoleon Bonaparte -red) bebas bersosialisasi dengan napi (tahanan-red) lain,” ucapnya.
Seperti disampaikan oleh Brigjen Andi, dalam dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece, Napoleon Bonaparte tidak bergerak sendiri. Dia dibantu sejumlah pihak. Antara lain adalah orang yang disebut sebagai Ketua RT di Rutan Bareskrim. Ketua RT ini membantu Napoleon dengan menukar gembok sel kamar tahanan Muhammad Kece dengan tahanan lain.
KLIK JUGA : Kejagung Kembali Kembangkan Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang, Ini Aktornya!
Tak hanya itu, Napoleon Bonaparte juga dibantu oleh tiga tahanan saat melakukan penganiayaan selama satu jam kepada korban. Belakangan diinformasikan Bareskrim Polri, tiga tahanan yang membantu Napoleon adalah Mantan Panglima Laskar FPI Maman Suryadi. “Salah satunya adalah napi yang membantu dalam kasus yang melibatkan organisasi eks FPI. Iya betul, inisialnya M (Maman Suryadi),” kata Andi Rian Djajadi.
Sementara dua orang lainnya yang ikut membantu Irjen Napoleon adalah narapidana kasus pertanahan. “Yang dua lainnya tidak ada kaitan dengan FPI. dua lagi itu untuk tahanan dalam kasus pidana umum terkait masalah pertanahan,” tambah Andi. Dalam penjelasannya, dia juga mengatakan. Irjen Napoleon sengaja membawa tiga narapidana lainnya saat penganiayaan M Kece untuk semata – mata memperlemah kondisi korban “Yang tiga orang lainnya ini hanya digunakan untuk memperkuat, kalau bisa saya katakan hanya untuk memperlemah kondisi psikologis daripada korban,” ujarnya mengakhiri.
Discussion about this post