BEKASI, mataberita.co.id__ Pepen, sapaan akrab Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Dia sepertinya pantas untuk menduduki kursi jabatan tingkat yang lebih tinggi. Pasalnya dia dinilai sebagai pemimpin daerah yang kepemimpinannya bagus, kuat dan berkarakter. Terlebih dia juga bukanlah merupakan sosok yang adigang, adigung dan adiguna. Dimaksudkan dia tidaklah mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepandaian. Hal itu disampaikan oleh Abdul Manan yang merupakan tokoh dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Menurut Abdul Manan, sosok Pepen tidaklah perlu diragukan oleh masyarakat untuk memimpin daerah ke tingkat lebih tinggi dari Kota. Entah itu di wilayah Provinsi ataupun Senayan. ” Karena dia tidak adigang adigung adiguna.Tidak seenaknya, seakan – akan saya kaya, saya pemimpin. Tidak begitu. Tapi memahami situasi kondisi masyarakat itu seperti keluarga saya. Maka saya harus perjuangkan. Jadi saya kira lebih tepat,” ungkapnya. Terlebih juga, menurutnya, dia juga pernah merasakan pahitnya hidup orang kecil.
“Saya tidak tahu persis. Tapi saya tahu orang tuanya itu ya petani. Ayahnya waktu Pak Wali masih Wali Kota pertama itu tidak ada. Namanya Abdul Rahman. Ibunya masih ada. Beliau suka cerita itu. Bagaimana susahnya zaman beliau masih kecil. Tapi saya memang tidak tahu persis karena saya kenal itu kan 1997/1998. Kalau yang beliau ceritakan, pada prinsipnya sebetulnya happy saja dengan keadaan waktu itu. Karena memang situasi dan kondisinya seperti itu. Kalau dengar cerita ini, susah sampai ikut kakeknya dari pagi, jauh, ngangon kerbau,” kata Abdul Manan.
Tokoh FKUB itu pun mengapresiasi kepemimpinan Pepen di Kota Bekasi. Bahkan dia sangat mendukung jika Pepen bisa menduduki kursi jabatan yang lebih tinggi. “Begini, bukan sekarang saja, sejak beliau masih periode pertama. Kita itu sudah, saya sebagai tokoh, saya sudah merancang dengan figur yang sedemikian bagus ini, dengan kepemimpinan yang hebat, dengan kecerdasan yang sedemikian total, saya menganggap pantas. Yang kedua, beliau itu kan masyarakat betawi. DKI kan masih banyak betawi,” katanya.
KLIK JUGA : PON XX Kerek Ekonomi Papua
“Lalu pernah saya bicara ke teman – teman. Jangan kepemimpinannya itu terhenti begitu saja. Kalau bisa lanjut sampai ke tingkat tinggi. Kenapa tidak di Jabar? Karena kan jauh. Ini lebih dekat kan DKI. Kami bersama teman – teman sudah menginginkan beliau ke DKI,” ungkap Tokoh FKUB itu. Lalu dia juga bersama tim bersinergi untuk bisa mengenalkan Pepen ke masyarakat luas. Sehingga masyarakat lebih dalam mengetahui kinerja Pepen dalam memimpin Kota Bekasi. Pepen memang dikenal sebagai pemimpin yang berusaha membumikan Pancasila dan 4 pilar kebangsaan khususnya Kota Bekasi yang dipimpinnnya.
“Kita bikin momen yang bagus. Kita kumpulkan umat beragama. Kita membentuk tim deklarasi revitalisasi Pancasila untuk mengedukasi tentang Pancasila dan 4 pilar kebangsaan ke masyarakat Kota Bekasi. Memang kepemimpinannya tidak sekedar membuat Kota Bekasi aman dan kondusif, tetapi membumikan Pancasila. Pancasila sebagai kunci sebagai berbangsa bernegara,” terang pria kelahiran tahun 1942 tersebut. Dia pun mengharapkan agar Pepen tetap amanah dalam mengemban jabatan Wali Kota Bekasi saat ini.
“Mengharapkan melaksanakan tugas sebagai WaliKkota dengan tanpa menyalahgunahi. Tingkatkan keamanan, kerukunan serta ekonomi daripada masyarakat kita. Jangan lupa pendidikan merupakan alat utama untuk membangun generasi ini untuk menjadi generasi baik juga menjadi perhatian utama. Lalu kaitannya dengan partai, beliau sudah tokoh kita, tolong jangan lupa tetap memberikan saran dan masukan kepada adik – adik,” ungkap pria yang terlahir sebelum Kemerdekaan RI. Dia juga menyemangati Pepen untuk melaju ke tingkat lebih tinggi.
“Lalu kaitannya dengan kerukunan antar umat beragama, tetaplah dijaga. Agar Kota Bekasi ini tetap menjadi kota toleran dalam upaya membangun kebersamaan. Saya sebagai masyarakat juga ingin, jangan kecil hati untuk melaju ke jenjang jabatan selanjutnya. Percaya diri bahwasanya Tuhan pasti meridhoi. Oleh karena itu lanjutkan dan teruskan untuk mencapai cita – cita sampai terlaksana Pemilihan Gubernur di DKI,” tandas Abdul Manan yang juga merupakan Tokoh Golongan Karya (Golkar).
Discussion about this post