JAKARTA, mataberita.co.id__ Lima kabupaten di Jawa Barat (Jabar) menyumbang angka kemiskinan ekstrem di Indonesia. Kebijakan pengentasannya harus dilakukan secara terintegrasi dan bersama – sama. Mendagri (Menteri Dalam Negeri) Tito Karnavian menegaskan. Pengentasan kemiskinan ekstrem ini harus menjadi perhatian bersama. Pengerjaannya pun harus bersifat kolaboratif. Agar sasaran bisa tepat dan maksimal. Terlebih memang Pemerintah memiliki target untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem pada 2024 secara bertahap.
“Harus Bersama – sama. Khusus di Jabar ada lima kota/kabupaten yang jadi target untuk dikeroyok ramai – ramai. Yait, Karawang, Indramayu, Cianjur, Kuningan dan Kabupaten Bandung. Yang kalau ditotal ada 480 ribu masyarakat yang masuk kelompok miskin ekstrem,” kata Tito saat mendampingi Wapres Ma’ruf Amin di Kota Bandung, pada Rabu (29/09/2021). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total ada 27 juta jiwa yang masuk kategori penduduk miskin. 10 juta diantaranya masuk kategori miskin ekstrem.
KLIK JUGA : Bareskrim Polri Tangkap Tersangka Penipuan Skema Bussiness Email Compromise
Tahun ini ada tujuh provinsi yang menjadi sasaran. Yakni Jabar, Jateng (Jawa Tengah), Jatim (Jawa Timur), NTT (Nusa Tenggara Timur), Maluku, Papua dan Papua Barat. Di Jawa Barat, terdapat lima kabupaten yang menjadi sasaran. Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin mengatakan. Anggaran untuk menyelesaikan masalah kemiskinan sudah tersedia di Kementerian dan Lembaga. Fokus saat ini adalah langkah agar pendistribusian dan pendataan tidak bermasalah, termasuk perencanaannya harus matang.
“Anggaran sudah cukup, tinggal kita upayakan tepat sasaran. Seringkali jadi masalah data penerima. Diperlukan pemutakhiran data Kelompok Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tunai tersebut. Penting untuk memastikan berbagai program terintegrasi mulai dari saat perencanaan sampai pada saat implementasi di lapangan. Sehingga dapat dipastikan diterima oleh masyarakat yang berhak,” tandas Ma’ruf.
Discussion about this post