JAKARTA, mataberita.co.id__ Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mempertanyakan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pelaksanaan ajang balap Formula E di ibu kota.
Anggota Fraksi PSI Anggara Wicitra mengatakan. Jika gelaran Formula E memang menguntungkan, seharusnya sumber anggaran berasal dari pihak swasta. “Sebenarnya yang paling penting, kalau memang kegiatan ini menguntungkan, sebenarnya harusnya diserahkan saja ke pihak swasta. Jangan menggunakan APBD,” sebutnya dalam diskusi daring ‘Interpelasi Formula E untuk Anies Baswedan, Substansi atau Sensasi Politik?’, pada Jumat (01/10/2021).
Lebih lanjut kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta ini, berdasarkan riwayat pelaksanaan Formula E selama 8 tahun di 24 kota di dunia, hanya Kota Montreal di Kanada dan DKI Jakarta, Indonesia yang menggunakan dana publik. Sisanya, 22 penyelenggaraan Formula E di dunia memakai pembiayaan swasta.
KLIK JUGA : Nasib ke 56 Orang Pegawai KPK, Tjahjo Kumolo : Kapolri Berwenang
“Mengingat apa? karena dari 24 kota penyelenggaraan selama 8 tahun Formula E berjalan, yang menggunakan dana publik itu hanya Montreal tahun 2017, dan DKI Jakarta yang akan melaksanakannya menggunakan dana publik. Di luar dari itu semuanya pakai pembiayaan swasta,” ucap Anggara.
Anggara menilai esensi penggunaan dana APBD semestinya bijaksana dibelanjakan untuk kepentingan dasar warga. Bukan justru dipakai untuk ajang Formula E yang sifatnya festival. “Kalau pembiayaan swasta kita support support aja kok. Tapi karena kita melihat bahwa ada esensi APBD ini harus bijaksana dibelanjakan untuk kepentingan dasar warga, makanya kami mempertanyakan itu. Kami tidak ingin menggagalkan, tapi kita mempertanyakan itu,” tukasnya.
Discussion about this post