JAKARTA, mataberita.co.id__ Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai siap – siap menghadapi jeruji besi. Pasalnya akan dilaporkan ke kepolisian terkait dugaan ujaran rasialisme kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Kelompok Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) mengaku. Bahwa kelompok tersebut akan melaporkannya ke Polda Metro Jaya, pada Senin (04/10/2021) pukul 10.00 WIB.
“Tindakannya itu tidak menunjukkan intelektualitasnya ya sebagai mantan Komisioner Komnas HAM. Harusnya kalau mengkritisi boleh saja. Tapi jangan fitnah, jangan rasis,” kata Ketua Umum BaraNusa Adi Kurniawan pada Minggu (03/09/2021). Dia menyebut. Ada lama poin yang akan dilaporkan kepada pihak kepolisian terkait kicauan Natalius Pigai. Yang mana meliputi pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sampai unsur – unsur provokatif.
“Jadi terkait pasalnya itu nanti pihak advokat kita ya teknisnya. Kita melaporkan itu soal UU ITE. Lalu pasal ujaran kebencian, ketiga pasal perbuatan tidak menyenangkan, keempat pasal penghinaan kepada kepala negara dan kelima soal unsur – unsur provokasi. Jadi ada 5 poin itu. Terkait detailnya, nanti tim hukum kami yang jelaskan,” terang Adi.
KLIK JUGA : Mulai Titik Terang, Novel Baswedan Salah Satu Pentolan HTI?
Sebelumnya, Pigai mengunggah video kunjungan Ganjar Pranowo ke Papua. Dalam video, kader PDIP tersebut menyatakan santapan khas Papua enak. Dia lantas membubuhkan tulisan. Agar tidak mempercayai Ganjar dan Jokowi sambil menyinggung soal pembunuhan rakyat Papua. “Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi, Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita. Setelah itu, mereka bunuh rakyat Papua,” ungkapnya dalam akun Instagram @natalius_pigai, pada Jumat (01/10/2021).
“Bahkan mereka injak – injak harga diri bangsa Papua dengan kata – kata rendahan rasis monyet dan sampah,” tulis Pigai. Dia sendiri membanta. Bahwa dia berujar rasialis kepada Jokowi dan Ganjar. Dia justru mengaku. Hanya menyebut asal daerah dari Jokowi dan Ganjar. “Kan tidak ada koma disitu. Kalau (saya sebut), ‘Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar Pranowo’. Nah itu baru tiga hal variabel yang berbeda – beda. Dua adalah subjek ke individu, satu subjek pulau,” dalihnya.
Pigai juga bak membela diri. Dia pun pula mengaku. Bahwa unggahan itu dibuat untuk mengkritik sistem politik Indonesia. Yang mana menimbulkan ketimpangan kesempatan dalam berpolitik. Misalnya, Kepala Negara selalu berasal dari suku Jawa.
Discussion about this post