JAKARTA, mataberita.co.id__ Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap. Yakni sejumlah upaya dalam proses perjanjian damai antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dia mengatakan. Bahwa dirinya sudah beberapa kali mendatangi Aceh sebelum menjadi Presiden. Dia menemui sejumlah tokoh untuk merintis perdamaian di Aceh.
“Saya sebagai salah satu pelaku sejarah. Sebelum jadi Presiden, sebenarnya sudah tiga empat tahun masuk Aceh. Semua kabupaten dan kota kami datangi berkali – kali, bertemu Abu (ulama) dan tokoh masyarakat, semua pihak. Bahkan berkomunikasi pula dengan pihak GAM waktu itu untuk mencari jalan bagaimana konflik benar – benar kita atasi dan perdamaian bisa kita wujudkan,” kata SBY dalam acara di Banda Aceh, pada Senin (04/10/2021).
SBY mengatakan. Saat maju sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden bersama Jusuf Kalla, keduanya berkomitmen untuk mendamaikan. Kemudian juga berkomitmen menjaga perdamaian di Aceh. “Saat Pemilu 2004, saya bersama Pak Jusuf Kalla sepakat untuk mengakhiri konflik Aceh. Alhamdulillah diberi amanah dan itu kami tunaikan saat memimpin Indonesia,” katanya.
KLIK JUGA : Jokowi Jajal Tanam Jagung saat Kunker bersama Menteri Pertanian dan Ketua DPR
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mengenang peristiwa tsunami Aceh. Saat itu, dia dan istri, almarhumah Ani Yudhoyono mendatangi Aceh tiga hari setelah peristiwa tersebut. “Dari tsunami itu lah, saya makin tertantang dan makin gigih. Mohon pertolongan Allah. Agar benar – benar Aceh bisa mewujudkan perdamian sejati dan dapat mendapat keadilan dan bisa membangun masa depan yang lebih baik.
“Januari 2019, saya dan istri (almarhumah) Ani Yudhoyono berkunjung tiga hari ke Aceh. Saat itu saya sebutkan, ‘tugas saudara semua bukan sebatas memelihara perdamaian. Tapi memajukan, mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat Aceh’,” ucap SBY.
SBY pun pula meminta semua pihak untuk menjaga perdamaian dan memajukan Aceh. “Itu pandangan saya soal perdamaian Aceh. Tugas kita semua memajukan Aceh,” tukas SBY. Acara ini juga dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang juga kader Partai Demokrat.
Discussion about this post