JAKARTA, mataberita.co.id__ Munculnya kasus baru di klaster PON XX Papua baru – baru ini. Yang mana 57 orang terpapar Covid-19 dengan tanpa gejala atau gejala ringan. Ini menunjukkan pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi dan belum ada tanda – tanda waktu akan berakhirnya di Indonesia. Karena itu, masyarakat perlu siap menghadapi tatanan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang perlu untuk terus diterapkan. Karena menjadi strategi efektif untuk menghadapi pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Sebelumnya Presiden Jokowi pernah memberikan arahan agar masyarakat Indonesia harus dapat beradaptasi dengan Covid-19. Bahkan, ada kemungkinan Covid-19 berpeluang hidup berdampingan dengan masyarakat dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Apabila prediksi itu benar, maka manusia yang perlu melaksanakan adaptasi kebiasaan baru agar tetap bisa beraktifitas normal dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Patut disadari, arahan Presiden jelas bahwa ke depannya kemungkinan besar virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Sehingga kita harus memiliki roadmap tentang bagaimana ke depannya jika virus ini akan membutuhkan waktu tahunan untuk hilang dari bumi Indonesia.
KLIK JUGA : Simak Penjelasan Sri Mulyani Soal Penghasilan 5 Juta yang Kena Pajak 5%
Khusus untuk penerapan protokol kesehatan, Pemerintah memang sudah menerapkan protokol kesehatan. Tak lain dengan memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi. Yang mana di dalamnya telah terekam data vaksinasi dan testing setiap penduduk.
Digitalisasi protokol kesehatan ini nantinya akan menyasar enam sektor yang bersentuhan langsung dengan aktifitas utama masyarakat. Keenam sektor tersebut antara lain perdagangan (mal, pusat perbelanjaan, pasar); kantor dan kawasan industri; transportasi (darat, laut, udara); pariwisata (hotel, restoran, event); keagamaan; serta pendidikan.
Menurut Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Indonesia tengah menyiapkan strategi jangka panjang dalam menghadapi Covid-19. Pemerintah selalu berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19 dan berupaya maksimal dalam pemulihan ekonomi nasional. Ke depannya Pemerintah juga akan senantiasa memantau kondisi Covid-19 secara aktual. Hal ini bertujuan demi mengambil kebijakan yang tepat baik dalam hal penanganan kesehatan maupun pemulihan ekonomi.
KLIK JUGA : Jokowi Tambahkan Lagi Tugas Luhut Binsar, Apa Saja?
Seperti kita ketahui berdasarkan hasil rapat terbatas, evaluasi penerapan PPKM wilayah Jawa-Bali akan dilakukan setiap 1 kali seminggu. Sementara evaluasi untuk wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua akan dilakukan setiap 2 minggu sekali. Selain Indonesia, negara – negara lain dan organisasi internasional seperti World Bank dan Badan Kesehatan Dunia atau World Heath Organization juga tengah menyiapkan panduan baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
Untuk tahap awal, penerapan syarat wajib vaksinasi bagi pengunjung mal dan pusat perbelanjaan di sejumlah kota besar di Indonesia. Kebijakan ini sudah berkoordinasi dengan asosiasi pengelola pusat perbelanjaan. Bahkan nantinya, vaksinasi akan menjadi syarat bagi pengunjung restoran. Warga yang belum vaksinasi tentu saja akan tetap dilayani tapi dibebani kewajiban pelaksanaan protokol kesehatan lebih ketat. Misalnya pengunjung yang sudah divaksinasi boleh duduk berempat dalam satu meja dan boleh melepas masker.
KLIK JUGA : Korban Penganiayaan Rosalinda Gea Justru Jadi Tersangka, Kemana Keadilan Hukum di Negeri Ini?
Meski demikian, pengunjung yang belum mendapatkan vaksin hanya bisa duduk berdua, itu pun ruangannya diberikan di lokasi terbuka atau outdoor. Seiring penyiapan strategi, pemerintah juga mendorong percepatan vaksinasi khususnya bagi para pekerja industri. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah bekerja sama dengan Kemenkes dalam melaksanakan vaksinasi industri yang mulai dilakukan pada akhir Juli lalu.
Melalui program tersebut, sebanyak 5.000 pekerja industri telah mendapatkan vaksinasi. Program ini ditargetkan dapat menjangkau pekerja industri di Jawa dan Bali hingga Oktober 2021. Adalah strategi jangka panjang ini tentu saja harus memiliki indikator keberhasilan. Sehingga upaya ini tidak akan berjalan sia-sia. Karena pandemi Covid-19 telah berpengaruh di berbagai sektor termasuk ekonomi dan kesehatan.
Discussion about this post