JAKARTA, mataberita.co.id__ Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov menilai. Bahwa keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menugaskan Menteri Koordinator bidang Maritim Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin Komite Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Yang mana dilatarbelakangi keakraban Luhut dengan Cina.
Luhut disebut – sebut memiliki sejarah hubungan baik dengan Pemerintah Cina. “Alasan Presiden adalah di dalam proses penyelesaian kereta cepat perlu kemampuan negosiasi dengan pemerintah Cina. Pak Luhut kan selama ini punya hubungan dekat dengan Cina,” ujar Abra pada Sabtu, (09/10/2021.
Jokowi, kata Abra, ingin Luhut membantu. Agar anggaran investasi proyek kereta cepat tidak hanya menjadi beban Pemerintah atau BUMN Indonesia. Akan tetapi juga ada bantuan dari Negeri Tirai Bambu. Sebelumnya, Jokowi telah mengubah ketentuan pendanaan proyek jumbo yang semula tidak mengandalkan APBN. Kini dapat didukung oleh uang negara.
Kebutuhan akan investasi proyek kereta cepat belakangan mengalami kendala. Karena membengkaknya anggaran. Anggaran proyek ini diestimasikan bertambah US$ 1,9 miliar atau dari semula Rp 27,17 triliun menjadi Rp 113,9 triliun. “Pemerintah ingin ini menjadi beban bersama. Jadi faktor kunci kenapa Luhut yang dipilih. Bukan Menteri BUMN, Menteri PUPR, atau Menteri Perhubungan,” kata Abra.
KLIK JUGA : Novel Baswedan Cs dalam IM 57 Institute Bakal Ungkap Temuan
Jokowi menunjuk Luhut sebagai Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta – Bandung melalui Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2021. Yang mana terbit pada 6 Oktober. Luhut menggantikan posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam proyek itu. Kedekatan Luhut dengan Cina tampak di beberapa kesempatan. Dia pun beberapa kali meminta masyarakat untuk tidak antipati terhadap produk – produk Cina, khususnya obat – obatan.
“Kita juga jangan marah – marah terus sama Cina. Ternyata dua per tiga obat – obat dunia diproduksi di Cina,” ujar Luhut seperti ditayangkan dalam YouTube Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Selasa (15/06/2021). Dia juga menilai. Bahwa teknologi di Cina sudah termasuk hgh-end atau termutakhir dalam memproduksi obat – obatan.
Luhut pula mengatakan. Pemerintah Indonesia sudah punya hubungan yang baik dengan Cina. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk melakukan transfer teknologi ke dalam negeri. “Kebetulan hubungan kita dengan mereka sangat baik. Kita manfaatkan itu untuk teknologi transfer ke kita. Mereka investasi ke kita. Sehingga bahan baku obat – obat kita dapat,” ucap Luhut mengakhiri.
Discussion about this post