JAKARTA, mataberita.co.id__ Anthony Sinisuka Ginting berhasil membuka jalan untuk kemenangan Indonesia di final Piala Thomas 2020. Dia turun pada partai pertama dalam laga Indonesia vs China di final Piala Thomas 2020. Dia melawan Lu Guang Zu di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, pada Minggu (17/10/2021) malam. Kemenangannya diraih melalui perjuangan rubber game atau tiga gim dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-16 dalam waktu 77 menit. Hasil ini pun membawa Indonesia unggul 1-0 atas China di final Piala Thomas. Selanjutnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan beraksi melawan ganda putra China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong, pada partai kedua.
Tunggal putra no 5 dunia itu menjadi wakil Indonesia yang turun pada partai pertama untuk berjuang menjuarai Piala Thomas. Yang mana kali terakhir diraih tim Merah Putih tahun 2002 silam. Duel ini bisa dibilang final ideal. Hal ini mengingat Indonesia adalah unggulan pertama di Piala Thomas 2020. Sementara China merupakan juara bertahan. Memulai pertandingan, dia langsung menunjukkan smes – smes menyilang yang tajam dan mempersulit Lu Guang Zu. Sayang, akurasinya belum begitu baik dan Lu Guang Zu tak kalah impresif. Sehingga tunggal China itu mampu unggul 3-5. Lu Guang Zu terus konsisten dengan smes – smes kerasnya.
Begitu juga dengan Ginting, tetapi kesalahan – kesalahan yang dibuat membuatnya tertinggal 9-11 saat interval. Dia juga tertinggal 10-13 karena kembali lengah. Namun, dia mampu mencetak tiga poin beruntun setelahnya lewat kombinasi smes menyilang dan lurus. Kedua pemain terus menunjukkan permainan ketat dan mampu berimbang 15-15 dan 17-17. Lu Guang Zu yang cermat dalam menempatkan arah kok lalu dapat mendekati gim poin 19-17. Pebulu tangkir asal Cimahi itu sempat membalas. Akan tetapi dia akhirnya harus menyerah 18-21 dari Lu Guang Zu pada gim pertama.
KLIK JUGA : Mayat Perempuan Penuh Darah Tergeletak di Jalan Tol, Belum Diketahui Penyebab Kematiannya
Berlanjut ke gim kedua, dua kali kock yang nyangkut mewarnai ketertinggalan 2-3 Ginting dari Lu Guang Zu. Akan tetapi, dia dengan cepat membalikkan keadaan dan melalui drop shot-nya membuat dia unggul 5-3. Permainannya sangat berbeda dan membaik pada gim kedua ini. Akurasi pukulan kok sang pemain meningkat yang membawanya semakin unggul 9-3. Dia lalu mengakhiri interval gim kedua debgan keunggulan 11-5 dari tunggal putra nomor 22 dunia itu. Lu Guang Zu kini bergantian dengan beberapa kali melakukan kesalahan seperti pukulan kok yang keluar ataupun hanya mengenai net.
Hal ini menguntungkan Ginting yang terus unggul dan kini mencapai skor 14-6. Wakil China mulai bangkit dan berhasil meraih poin demi poin untuk memangkas jarak skor. Namun, pukulan – pukulan kock Ginting yang efektif dan sejumlah kesalahan Lu Guang Zu membawanya meraih gim poin 20-14. Dia kemudian menuntaskan perlawanan Lu Guang Zu dengan skor 21-14 usai smesnya dibalikkan lawan ke arah net. Memasuki gim ketiga, dia kembali menunjukkan impresif dengan smes – smes akurat yang membawanya unggul cepat 5-1. Kombinasi smes lurus dan menyilang begitu luar biasa. Poin demi poin terus dia raih dan memperlebar keunggulan menjadi 9-2.
Ginting lantas unggul 11-4 saat interval setelah drop shotnya berhasil. Lalu poin terkini didapat usai memaksa lawan memukul kock keluar. Selepas interval, Lu Guang Zu mulai kembali tampil agresif dan sempat membuat Ginting tersungkur. Namun, Ginting yang konsisten dengan pola permainan menyerangnya mampu unggul 15-9. Keunggulannya kemudian menjadi menjadi 19-11 menyusul sang lawan yang lagi – lagi melakukan kesalahan. Sempat kecolongan beberapa poin, dia akhirnya dapat mencapai match poin dan menuntaskan gim pertama dengan skor 21-16 usai pukulan kok sang lawan keluar.
Discussion about this post