BALI, mataberita.co.id__ Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sigap meninjau lokasi secara langsung dan meminta jajarannya. Tak lain untuk memberi tempat tinggal sementara untuk korban banjir. Terlebih setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Pemerintah Pusat meminta dalam sepekan ini lima Kepala Keluarga (KK) korban tanah longsor di Dusun Cemara Landung, Desa Terunyan, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali mendapat tempat tinggal sementara.
Diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mengunjungi lokasi tanah longsor di Desa Terunyan pada Selasa (19/10/2021). Bahwa kedaruratan ini harus segera ditangani. Yang meninggal juga harus segera dipulasara sesuai dengan tradisi dan ajaran agama yang dianut. Seletah itu, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Pihaknya juga mengungkapkan. Jika saat ini masih dalam tahap darurat.
Oleh sebab itu, Muhadjir meminta pada jajaran untuk menyiapkan tempat tinggal sementara bagi lima KK korban tanah longsor di Dusun Cemara Landung dalam sepekan ini. “Lima KK ini saya minta dalam minggu ini. Harus sudah punya tempat tinggal darurat, tempat tinggal sementara. Tidak boleh yang bersangkutan dihantui oleh trauma. Karena rumahnya semuanya hancur. Sementara, dia juga belum pasti tinggal dimana,” ujarnya.
Mengenai hal tersebut, Muhadjir juga mengaku telah meminta pada Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Sudirman. Tak lain untuk menangani bersama BNPB dan BPBD Bangli. “Pokoknya saya minta untuk dicek semua. Kedaruratan ini harus selesai dengan baik. Termasuk kebutuhan sehari – hari, mulai dari sembako juga sudah mulai didrop. Kemudian kebutuhan primer terutama untuk anak dan perempuan harus juga sudah disiapkan,” ungkapnya.
KLIK JUGA : Polri dan JPU Diduga Kerjasama Terlibat Kongkalikong Goyang Tuntutan Hukum, RAN Bertindak
“Tadi saya sudah ingatkan. Per anak – anak jatah berapa yang harus diberi santunan. Kemudian juga keperluan perempuan. Karena keperluannya khusus. Itu juga harus disiapkan. Biasanya itu malah dianggap remeh. Padahal itu justru yang penting. Termasuk kondisi kesehatan tadi ada yang cidera patah kaki, maka juga akan saya pantau apakah sudah ditangani dengan betul atau belum,” ungkap Mantan Menteri Pendidikan itu.
Dalam kunjungan, Menko PMK juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan keluarga korban yang tertimpa bencana di Dusun Cemara Landung Desa Terunyan. Dia juga memberikan santunan, dan bantuan kepada korban yang tertimpa musibah. Salah satunya Nengah Tambun yang ditemuinya di Dusun Cemara Landung, Desa Terunyan. Kepada Menteri, paman sekaligus kakek dari dua korban yang meninggal itu mengaku trauma dengan kejadian yang menimpa keluarganya.
“Jujur saya trauma sekali. Saya lewat saja masih kepikiran dengan kejadian waktu ini (longsor),” keluh paman dari korban. Lebih – lebih, kini keponakannya yang bernama Putu Novita Sari telah diperbolehkan pulang pasca menjalani perawatan di RSU Bangli. Pria 55 tahun itu mengaku bingung harus dibawa kemana. Karena rumah yang ditempati sebelumnya telah hancur akibat longsor. “Mau dibawa kemana anak ini kalau pulang. Karena sekarang saya masih menumpang di rumah tetangga,” tandasnya.
Discussion about this post