SUBANG, mataberita.co.id__ Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus mengawal pilot project pemanfaatan drone di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pada saat ini, tim tengah melaksanakan tahap pelatihan masyarakat untuk membuat bola benih. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Pokja Pemanfaatan Pesawat Nirawak pada Jumat (22/10/2021). Tak lain untuk pelestarian hutan dan Mangrove bersama kelompok tani di Desa Blanakan. Plt. Asisten Deputi Pengembangan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan, Zainuddin turut mengapresiasi komitmen – komitmen positif yang telah diberikan oleh seluruh pihak dalam kegiatan uji coba ini.
Kegiatan ini diikuti oleh anggota kelompok Tani Hutan. Dihadiri oleh Camat Blanakan, Lurah Desa Muara dan perangkat desa lainnya. Dalam kegiatan, dipaparkan materi terkait teknik rehabilitasi mangrove, pembuatan bola benih, seleksi benih dan teknologi drone untuk revegetasi. “Kami mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh rekan – rekan kami. Berkat dukungan ini, semoga tahapan kegiatan pilot project dapat berjalan sesuai rencana,” ungkap Zainuddin. Terkait penyelenggaraan pelatihan yang telah dilaksanakan, dia menegaskan. Bahwa pemanfaatan teknologi akan tetap memberdayakan masyarakat.
“Kita tidak meninggalkan pemberdayaan masyarakat. Karena dalam kegiatan ini, kita mendorong adanya pelatihan – pelatihan pembuatan bola benih bersama. Dan mengajak berbagai elemen masyarakat untuk berkontribusi menghijaukan kembali Indonesia,” pungkas Zainuddin. Sementara Prof. Maman yang merupakan anggota Pokja mewakili BSI – KLHK bersama timnya didampingi Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Lestari, Samsudin memberikan materi pelatihan. Bibit mangrove yang akan dijadikan bola benih berasal dari tanaman avicennia (api – api mangrove). Avicennia merupakan pohon jenis Mangrove sejati yang banyak ditemukan di pesisir – pesisir Indonesia.
Nama lokal Avicennia di Subang, Jawa Barat adalah api – api. Pohon Avicenna merupakan tumbuhan pionir pada habitat rawa mangrove. Avicenna memiliki beragam manfaat seperti menjadi penahan gelombang dan abrasi serta menjadi habitat berbagai hewan pantai seperti ikan dan kepiting. Peran Avicenna sebagai tumbuhan pionir menjadi pertimbangan kuat. Agar uji coba pemanfaatan drone menggunakan bola benih Avicennia. “Kita namakan APRO, api – api dijero (api – api didalam),” ujar Prof. Maman menamakan bola benih mangrove buatan anggota kelompok tani.
Sederhananya, kegiatan tersebut mendorong masyarakat dilatih untuk menyeleksi mangrove dan memberikan komposisi cangkang. Yang mana sesuai sebelum memproses ‘adonan’ dengan cetakan bola benih. “Saat ini APRO ukuran diameternya 2.5 cm. Disesuaikan dengan firing dari drone, seperti peluru dan senjatanya,” jelas Prof. Maman. Tahapan berikutnya, Kelompok Tani Hutan ditargetkan dapat memproduksi 20.000 bola benih yang akan dimanfaatkan untuk uji coba drone secara mandiri. Bukan sembarang, Kabupaten merupakan lokasi yang dipilih sebagai site pilot project. Pertimbangannya selain lokasi site pilot project masih berada pada area PEN.
KLIK JUGA : HIMNI Sumbang Kasih ke Museum Pusaka Nias, Bukti HIMNI Peduli
Wakil Bupati Subang Agus Masykur dalam rapat koordinasi teknis yang berlangsung secara virtual juga telah memberikan dukungan. Terutama untuk uji coba pemanfaatan drone didaerahnya. Drone untuk rehabilitasi hutan sudah mulai dimanfaatkan di berbagai negara. Demikian pula pemanfaatan bola benih. Dilaporkan, Uni Emirat Arab telah memanfaatkan drone untuk rehabilitasi Mangrove. Negara – negara Afrika seperti Kenya telah memanfaatkan bola benih. Untuk menjangkau daerah yang sulit, konsep aerial seeding memang bukan hal yang baru. Namun inovasi seiring dengan perkembangan teknologi drone, menjadikan teknologi ini sebagai implementasi konsep aerial seeding yang lebih terprogram dan diproyeksikan lebih tepat sasaran.
Hal tersebut tentu lantaran jarak terbangnya yang tidak setinggi aerial seeding konvensional. Inovasi dan pemanfaatan teknologi ini memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Kemenko Marves telah menerima dukungan dan komitmen positif dari berbagai pihak dalam program. Pilot project pemanfaatan drone (pesawat nirawak) juga didukung dengan pemanfaatan CSR berbagai lembaga. Lembaga tersebut diantaranya PT. Bukit Asam Tbk, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Perhutani . Yang mana berkontribusi melalui CSR. PLN juga telah memberikan sinyal positif untuk turut serta dalam pilot project.
Venpri Sagara General Manager Layanan Operasional PT. Bukit Asam, Tbk menegaskan. Bahwa pihaknya menyambut baik telah dilibatkan. “PT. BA menyambut baik dan sangat senang dilibatkan di kegiatan ini. Semoga pilot project ini dapat dilaksanakan dalam skala lebih luas lagi. Kami berharap kegiatan ini selanjutnya dapat dilaksanakan di area rehab DAS PT. Bukit Asam, Tbk,” tuturnya. Kedepan diharapkan. Seluruh rangkaian pilot project idapat berjalan dengan lancar dan maksimal serta mencapai tujuan utamanya dalam memanfaatkan teknologi. Tak lain dalam upaya merehabilitasi atau merehab lingkungan sekitar.
Discussion about this post