JAKARTA, mataberita.co.id__ Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membocorkan. Tak lain sejumlah nama kandidat Calon Presiden (Capres) pada perhelatan Pemilihan Presiden (pilpres) 2024 mendatang. Nama – nama tersebut diantaranya Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, hingga Oli Dondokambey. Sementara dari internal partai muncul nama Prananda Prabowo dan Ahmad Basarah. Namun, keputusan tetap ada di tangan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri.
“Partai terus menyiapkan langkah – langkah kaderisasi bagi hadirnya pemimpin untuk bangsa dan negara. Termasuk didalamnya ada Mbak Puan, ada Pak Ganjar Pranowo. Dari kalangan pemerintahan ada Bu Risma. Kemudian ada Pak Anas dari Banyuwangi, ada Pak Oli. Kalau dari jajaran internal partai yang tidak duduk di dalam pemerintahan, ada juga sosok seperti Mas Prananda Prabowo, Pak Ahmad Basarah, dan sebagainya,” kata Hasto pada Minggu (24/10/2021).
Hasto mengatakan. Bahwa dia menyadari. Ada sejumlah kader PDIP yang mendorong sosok tertentu untuk maju ke Pilpres 2024. Yang mana sebelum menunggu keputusan Megawati seperti Ketua PDC Solo FX Hadi Rudyatmo. Menurutnya, Hadi seharusnya paham aturan yang berlaku di PDIP. “PDIP ini kan partai demokrasi. Semua paham kultur di PDI Perjuangan. Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan. Semua taat dan berdisiplin,” ujarnya.
PDIP, kata Hasto, juga memiliki mekanisme internal partai untuk menjaring kader terbaik. “Bagi mereka yang tidak memahami aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara. Dan hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai. “Partai ini memiliki sejarah yang panjang. Memiliki pengalaman yang cukup luas dalam menjabarkan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga dalam perspektif ini partai harus menegakkan disiplin,” jelasnya.
Hasto pun yakin. Bahwa Megawati akan mendengar aspirasi rakyat dan berkontemplasi memohon petunjuk Tuhan yang Maha Kuasa sebelum memilih sosok yang tepat. Megawati tidak hanya memilih, namun juga menentukan sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya,” jelasnya.
“Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu,” imbuh Hasto. Dia pun meminta. Agar semuanya bersabar dan menunggu momentum yang tepat. Mengingat jadwal dan tahapan Pemilu saja belum ditetapkan. Terkait elektabilitas survei, tolak ukur pemimpin tidak hanya ditentukan oleh survei elektabilitas. Sosok yang dicari PDIP ialah sosok yang berani bertanggung jawab meski harus menanggung beban berat.
PDIP, lanjut Hasto, tidak mencari sosok yang menyenangkan semua pihak. Namun sosok yang bisa menyelesaikan berbagai tantangan di depan. “Tantangan – tantangan internasional, ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, krisis di Timur Tengah yang belum selesai dan beban dari kebijakan fiskal kita terhadap utang akibat pandemi ini,” tandasnya.
Discussion about this post