JAKARTA, mataberita.co.id__ Hari ini kami kembali sajikan berita Polri terpopuler sepanjang waktu tentang Kapolres Tebing Tinggi Dicopot, Kapolri Mutasi Ratusan Perwira Polri, Anak-anak Adalah Aset Bangsa, Pimpinan Polri Mampu Jadi Teladan, Polri Periksa Polda Maluku.
“Kapolres Tebing Tinggi Dicopot, Kapolri Mutasi Ratusan Perwira Polri, Anak-anak Adalah Aset Bangsa, Pimpinan Polri Mampu Jadi Teladan, Polri Periksa Polda Maluku,”
1. Lalai Tanggung Jawab, Seorang Kapolres Tebing Tinggi Dicopot Buntut Istri Pamer Duit
Dinilai lalai akan tanggung jawab sebagai suami, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso dicopot dari jabatannya. Tepatnya buntut video istri pamer duit saat bermain TikTok viral di media sosial. Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Panca Putra Simajuntak, mengatakan. AKBP Agus Sugiyarso saat ini ditarik ke Polda Sumut. Tak lain dalam rangka dilakukan evaluasi lebih lanjut. Kapolda pun sudah menunjuk pengganti Kapolres Tebing Tinggi.
“Sebagai tanggung jawab suaminya, Kapolres saya tarik ke Polda dalam rangka evaluasi. Dan barusan saya sudah serah terima jabatan. Nanti akan kita tunjuk pelaksana tugasnya. Untuk itu saya tegaskan anggota Polri yang melakukan pelanggaran wajib hukumnya akan menerima sanksi sesuai kesalahan,” kata Irjen Pol Panca Simajuntak pada Senin (01/11/2021) malam.
Menurut Irjen Panca Simajuntak, pencopotan ini juga guna mempermudah pemeriksaan terhadap AKBP Agus Sugiyarso. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, aksi pamer uang tersebut terjadi pada saat yang bersangkutan sedang melakukan arisan bersama temannya. Kemudian aksi itu viral di media sosial setelah diunggah ke TikTok dan Instagram. Meskipun itu bukan uangnya, katanya, Polri tetap melarang keluarga dan jajaran pamer kemewahan di media sosial.
“Ini meskipun bukan dia (Kapolres Tebing Tinggi) yang melakukan. Tetapi kita melihat. Bahwa dia tahu. Bahwa perintah Kapolri tidak boleh menunjukkan gambar yang menampilkan hedonisme dan harta benda,” tutup Panca. Diketahui, AKBP Agus Sugiyarso sebelumnya menjabat sebagai Penyidik Madya di Ditreskrimum Polda Sumatera Utara (Sumut). Selama memimpin Polres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiarso termasuk Kapolres yang disukai masyarakat dan beberapa kali mendapat papan bunga sebagai apresiasi dari masyarakat.
KLIK JUGA : Puan Maharani Dideklarasikan Sekelompok Orang sebagai Capres 2024
AKBP Agus Sugiarso pun pernah penerima penghargaan dari Organisasi Alwasliyah Kota Tebing Tinggi. Saat itu dia dinilai tanggap akan menurunkan status pandemi Covid-19 di Tebing Tinggi. Kegiatannya yang kerap menyapa berbagai masyarakat duafa. Baik pemulung atau lanjut usia untuk berbagi rezeki ketika menyusuri Kota Tebing Tinggi di pagi hari atau sore hari juga mendapat pujian dari masyarakat. Awalnya, kasus ini heboh lantaran video yang diunggah di akun TikTok @cimot_512 sempat dicapture sejumlah pihak.
Terlihat istri Kapolres Tebing Tinggi yang mengenakan pakaian olahraga, memegang uang pecahan seratus ribu. Tindakan ini menjadi sorotan masyarakat, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Pasca video pamer duit di medsos ini ramai diperbincangkan masyarakat, video tersebut langsung lenyap. Bahkan akun Tiktok dimaksud sudah hilang. Kapolda Sumut sebelumnya menyebutkan. Bahwa istri Kapolres Tebing Tinggi telah lalai. Sebagai istri seorang pejabat publik, mestinya bisa menjaga sikap.
Sebab, segala perbuatan yang dilakukan sang istri dari pejabat publik akan berdampak pada sang suami. Termasuk juga yang dilakukan keluarganya, pasti menjadi sorotan. “Tangan itu kadang gratil. Apalagi ibu – ibu. Upload, masukkan ke Facebook dan lainnya,” kata Panca. Dia lalu mengatakan. Setelah diunggah di media sosial, persepsi masyarakat yang muncul justru berbeda – beda. “Jadi persepsinya berbeda. Padahal itu mau arisan,” pungkasnya.
2. Kapolri Listyo Sigit Mutasi Ratusan Perwira Polri ke Jabatan Baru
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo memutasikan ratusan perwira Polri ke jabatan baru. Yakni sebanyak 173 perwira Polri. Salah satunya, Irjen Argo Yuwono yang ditunjuk sebagai Aslog (Asisten Logistik) Kapolri. Sementara, jabatan Kadiv Humas Polri akan dipegang oleh Irjen Dedi Prasetyo. Sebelumnya dia menjabat Kapolda Kalimantan Tengah.
Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2278/X/KEP./2021 tertanggal 31 Oktober 2021. Surat ditandatangani As SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri. Argo Yuwono mengonfirmasi surat telegram tersebut. “Benar,” kata dia, pada Senin (01/11/2021). Selain Argo, perwira yang dimutasikan dalam jabatan baru yaitu Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri yang diangkat sebagai Kabaintelkam Polri.
KLIK JUGA : Legislatif sekaligus Ketum HIMNI Marinus Gea Kecam Keras Pernyataan Condrat Sinaga, Proses Hukum!
Kemudian, Irjen Suntana diangkat sebagai Kapolda Jawa Barat. Sebelumnya dia menjabat Wakabaintelkam Polri. Berikutnya, Irjen Merdisyam yang menjabat Kapolda Sulawesi Selatan, diangkat sebagai Wakabaintelkam Polri. Ada pula Irjen Nana Sujana yang menjabat Kapolda Sulawesi Utara. Dia diangkat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan.
Posisi Kapolda Sulawesi Utara akan diisi oleh Irjen Mulyatno. Yang mana saat ini menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Selain itu, Kakorlantas Irjen Istiono juga dimutasikan dalam jabatan baru. Tak lain dalam rangka pensiun. Dia pun dimutasikan sebagai perwira tinggi Korlantas. Jabatan Kakorlantas bakal diisi oleh Irjen Firman Shantyabudi yang sebelumnya menjabat sebagai Aslog Kapolri.
3. Kapolri : Anak-anak Adalah Aset Bangsa Indonesia
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri kegiatan dukungan psikososial kepada anak-anak dan disabilitas terdampak Pandemi Covid-19.
“Anak-anak adalah aset Bangsa Indonesia mereka merupakan generasi penerus. Sehingga, mereka juga harus mendapatkan perlindungan yang sama atas kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kesejahteraan,” Jelas Sigit di Lapangan Lemdiklat Polri, Ciputat, Jakarta Selatan, pada Selasa (02/11/2021).
Kapolri menyebutkan. Demi memenuhi kebutuhan dasar bagi anak yang terdampak Pandemi Covid-19 itu, Sigit menyebut, hal itu adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah, TNI, Polri dan stakeholders lainnya. “Sebagai wujud kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat, khususnya di situasi Pandemi Covid-19, maka diselenggarakan dukungan psikologis sosial bagi anak-anak yang terdampak Covid-19 tahun 2021 dengan tema ‘Peduli Anak, Indonesia Tangguh’,” tegasnya.
Menurut mantan Kapolda Banten ini, tanggung jawab bersama antar-pihak ini juga merupakan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, bangkitnya rasa kemanusian, persaudaraan, dan persatuan dari segala penjuru adalah sebuah kekuatan maha besar yang menambah keyakinan musibah ini akan mampu diatasi bersama-sama.
“Jadi apa yang disampaikan Pak Presiden ini terbukti dengan kepedulian kita bersama untuk bisa hadir dan berkontribusi untuk anak-anak kita,” ujar eks Kabareskrim Polri tersebut.
Sigit memaparkan, di tengah Pandemi Covid-19 sudah ada 25.000 anak yang menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu. Bahkan, dari jumlah itu diantaranya ada anak-anak dari personel TNI-Polri yang orang tuanya harus gugur saat berada di garis terdepan menangani virus corona.
KLIK JUGA : Kapolri : Pimpinan Polri Mampu Jadi Teladan, Tindak Tegas yang Tak Mampu Kelola dengan Baik
“Korban Covid-19 adalah seorang bapak, seorang ibu, ada juga mereka TNI-Polri, mereka yang bertugas ikut menangani Covid-19, dan mereka yang selama ini bertugas dan berbakti di lini terdepan. Dalam kesempatan ini kita mendoakan saudara kita yang telah gugur dalam menghadapi Pandemi ini. Semoga diberikan tempat terbaik di sisinya dan selalu diterima amal ibadahnya,” jelas Sigit.
Dalam dukungan psikososial, Pemerintah, TNI, Polri dan stakeholders lainnya memberikan pelayanan bantuan psikologis, konseling, dan kedepan akan ada layanan Hotline dan e-psikologi untuk memastikan psikologis mereka baik. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menyalurkan bantuan sosial (bansos) terhadap anak dan kaum disabilitas. Sigit menegaskan, semua niat baik dan dukungan ini berdasarkan azas Salus Populi Suprema Lex Esto atau keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi.
Oleh sebab itu, Kapolri menekankan bahwa. Dukungan psikososial ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Dengan melakukan mapping potensi dan bakat anak-anak, kegiatan konseling tatap muka baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pemanfaatan teknologi yakni Hotline Center Polri juga pengembangan aplikasi e-psikologi Polri untuk eksternal khususnya konseling anak. Lalu, lakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang anak sehingga sesuai dengan potensi dan bakat yang ada. “Mengutamakan keselamatan rakyat merupakan kekuatan hukum tertinggi, yang tentunya ini kita lakukan secara terus menerus dan berkelanjutan,” ucapnya.
Pada kegiatan tersebut, Polri bersama dengan seluruh pihak yang terlibat memberikan dukungan Psikososial serentak di 34 Provinsi kepada balita, anak-anak, remaja, dan kelompok disabilitas sebanyak 2.333 orang. Yang terdiri dari 2.138 anak-anak, 195 kelompok disabilitas, dan 48 orang tua pendamping. Selain itu, telah dibuka pula layanan konseling psikologis bagi orang tua pendamping.
Sigit berharap, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak terdampak Covid-19 tidak kehilangan keceriaan masa kecilnya dan tidak menganggu tumbuh kembangnya. Mengingat, mereka adalah calon pemimpin Bangsa Indonesia kedepannya. Sigit juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam acara ini.
KLIK JUGA : Nasdem Tiru Golkar, Belum Tentu Dapat Tiket Capres 2024
“Tidak boleh kehilangan keceriaan, mereka harus mendapatkan keinginannya. Kita harus antar mereka agar menjadi apa yang menjadi cita-citanya. Itu harapan kita semua. Karena mereka generasi penerus bangsa. Tak menutup kemungkinan dari mereka lahir calon pimpinan yang memimpin Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu terima kasih kepada seluruh tim dan saya yakin apa yang dilakukan menjadi ibadah bagi kita semua,” papar Sigit.
Dalam kesempatan tersebut, Sigit juga menyempatkan untuk menyapa anak-anak secara virtual di beberapa daerah. Ia sempat berbincang dengan seorang anak yang ingin menjadi polisi. Setelah mendengar keinginan anak tersebut, Sigit langsung menginstruksikan kepada jajarannya di daerah untuk memastikan cita-citanya tersebut tercapai.
Lebih dalam, Sigit menyebut, dengan membangun dan menjaga generasi penerus bangsa ini, maka sejalan dengan mempersiapkan pembangunan SDM sejak dini, ketika nantinya Indonesia mendapatkan bonus demografi di usia produktif, yang diprediksi terjadi pada tahun 2030 mendatang.
Dengan adanya kesiapan dini menyambut bonus demografi, Sigit menyatakan bahwa, terciptanya SDM yang unggul menjadi kunci utama untuk Indonesia dapat maju. “Mereka adalah bonus demografi. bagaimana kita bisa mengelola bonus tersebut sehingga menjadi SDM-SDM yang unggul, profesional dan mengisi persiapan dengan kerja kemampuan dan karya untuk wujudkan SDM yang siap mengantar Indonesia menjadi besar dan diramalkan sebagai negara nomor 4 terbesar di dunia,” tukas Sigit.
4. Kapolri : Pimpinan Polri Mampu Jadi Teladan, Tindak Tegas yang Tak Mampu Kelola dengan Baik
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengingatkan. Tak lain agar tiap pimpinan di institusi Polri mampu menjadi teladan bagi anggota lainnya. Dia pun menegaskan. Bahwa pihaknya tidak akan segan menindak tegas pimpinan yang tak mampu mengelola dengan baik anak buahnya.
“Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong,” kata Listyo saat menutup pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, pada Kamis (28/10/2021).
“Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang,” imbuh Mantan Kapolda Banten itu. Menurut dia, jika pimpinan bermasalah, maka anggota lainnya bakal ikut bermasalah pula. Karena itu, dia mengingatkan. Agar seorang pemimpin harus mencontohkan hal – hal baik dan mampu bersikap tegas.
“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan. Sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri,” tambah Mantan Kabareskrim.
Listyo memastikan. Dia dan pejabat utama Mabes Polri berkomitmen memberikan penghargaan kepada anggota yang menjalankan tugas dengan baik. Namun, dia juga akan memberikan sanksi tegas kepada anggota Polri yang melanggar aturan. Dia pun meminta kepada seluruh personel Polri. Agar siap menghadapi segala bentuk tantangan baik dari dalam maupun luar negeri. Kepolisian harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
5. Polri Periksa Polda Maluku yang Diduga Lakukan Pemerasan ke Pengusaha asal Jawa Timur
Propam Mabes Polri sudah memeriksa Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Maluku Kombes SH. Karena diduga melakukan pemerasan terhadap seorang pengusaha asal Jawa Timur (Jatim) berinisial AY. Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih bekerja untuk melakukan investigasi terkait pelaporan dugaan pemeresan tersebut.
“Dir Krimum Polda Maluku sudah diperiksa oleh Biro Paminal Divisi Propam Polri,” kata Sambo saat dikonfirmasi pada Sabtu (23/10/2021). Adapun pelaksanaan investigasi kasus tersebut dilakukan oleh Biro Pertanggungjawaban Profesi (Wabprof). “Sekarang sedang dilaksanakan audit investigasi oleh Biro Wabprof terkait kasus tersebut,” ujar Sambo.
Setelah audit investigasi yang dilakukan Biro Wabprof sudah rampung, Sambo menuturkan. Nantinya Kombes SH akan disidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Adapun proses sidang KKEP itu akan dilakukan di Propam Polri. “Setelah audit investigasi selesai, yang bersangkutan segera disidangkan KKEP di Propam Mabes Polri,” kata Sambo.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Maluku Kombes SH diadukan ke Mabes Polri oleh GT istri dari AY, pengusaha konstruksi asal Surabaya, Jawa Timur. GT menyebut. Kombes SH diduga telah meminta uang hingga ratusan juta rupiah kepada suaminya. Selain uang, dia mengaku. Suaminya juga diminta sejumlah barang. Termasuk memfasilitasi tiket dan hotel untuk Kombes SH dan anggotanya.
KLIK JUGA : Berpergian Pakai Pesawat Harus PCR, Begini Harganya Kini!
Kombes SH dilaporkan atas kasus dugaan pemerasan terhadap AY. Kasus ini kemudian ditangani oleh Propam Mabes Polri. “Terkait dengan kasus itu, sudah dilaporkan ke Mabes Polri,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat pada Jumat sore (22/10/2021). Menurutnya, setelah mendapat laporan kasus tersebut, Mabes Polri langsung menindaklanjuti dengan mengirimkan tim dari Propam ke Polda Maluku untuk melakukan penyelidikan.
“Propam Mabes Polri juga sudah turun ke Polda Maluku dan sudah melakukan pemeriksaan terkait dengan hal tersebut. Oleh karena itu kita tunggu saja hasil penyelidikan dari Propam Mabes Polri, jadi kita tunggu saja hasilnya,” ucap Roem. Dia menyebut. Tim dari Propam Mabes Polri telah datang ke Polda Maluku sejak tiga pekan yang lalu untuk memeriksa Kombes SH.
“Sudah turun (datang) sejak tiga minggu lalu dan pemeriksaan itu sudah dua kali,” ujar Roem. Kasus dugaan pemerasan yang diduga dilakukan Direskrimum Polda Maluku ini mendapat perhatian langsung dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Dia pula mengaku. Sesuai arahan dan instruksi dari Kapolri. Siapa pun anggota polisi yang melakukan kesalahan, tidak pernah akan dilindungi dan akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Yang jelas sesuai arahan dan perintah dari Bapak Kapolri kalau ada anggota bersalah tidak akan dilindungi dan akan diproses hukum sesuai aturan yang berlaku,” kata Roem mengakhiri. Menanggapi tuduhan pemerasan dari istri AY, Kombes SH jelas membantahnya. Kombes SH justru menantang balik GT untuk membuktikan tuduhannya itu.
Discussion about this post