JAKARTA, mataberita.co.id__ Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar tengah disorot lantaran unggahan di akun media sosialnya yang menyinggung soal pembangunan lebih penting dan tak boleh dihambat atas nama deforestasi. Isu ini menghangat setelah di KTT COP26 Perubahan Iklim.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menyepakati bahwa 2030 Indonesia akan menyetop penebangan hutan sebagai juga disepakati dengan negara-negara yang hadir dalam COP26 tersebut.
Yang mana cuitan akun Siti Nurbaya yakni @SitiNurbayaLHK menuliskan “Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.” Cuitan itu diunggah pada 3 November 2021 lalu.
KLIK JUGA : Artikel Jokowi Dipuji sebagai Sosok Jenius Jadi Trending Topic
Melanjutkan unggahannya, Menteri Siti menjelaskan bahwa menghentikan pembangunan atas nama zero deforestation atau deforestasi sama dengan melawan mandat UUD 1945.
“Menghentikan pembangunan atas nama zero deforestation sama dengan melawan mandat UUD 1945 untuk values and goals establishment, membangun sasaran nasional untuk kesejahteraan rakyat secara sosial dan ekonomi,” tulis Siti Nurbaya.
Sebetulnya, twit itu merupakan penggalan dari utas yang diunggah Siti Nurbaya. Dalam utasnya, Siti bicara soal FoLU Net Carbon Sink 2030 yang jangan diartikan sebagai zero deforestation.
Padahal dalam kesepakatan dengan lebih 100 pemimpin negara di COP26 Presiden Jokowi sepakat menghentikan deforestasi pada 2030 mendatang. Oleh karena itu cuitan Siti sebagai menteri di kabinet Jokowi dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan dianggap ironis.
Sementara sejumlah pakar mengapresiasi soal kesepakatan yang diikuti Jokowi soal target penghentian penebangan hutan tersebut. Namun mereka juga sebagian pesimistis karena janji Jokowi tahun 2014 soal akan mengurangi penebangan hutan masih dianggap gagal.
Penebangan hutan apalagi bila dilakukan secara masif berpengaruh signifikan pada perubahan iklim. Pasalnya berkuranganya pohon jelas akan mengurangi penyerapan atas tingginya gas CO2 yang dilepaskan di Bumi.
KLIK JUGA : Satgas BLBI Amankan Sita Aset Perusahaan Milik Tommy Soeharto, Cendana Perlahan Jatuh Miskin?
Menurut pantauan Global Forest Watch monitoring pada 2001 Indonesia memiliki hampir 94 juta hektare hutan utama yang merupakan hutan tropi. Namun terus terjadi penurunan luasan hutan tropis sedikitnya berkurang hingga 10 persen pada awal 2020 lalu.
Discussion about this post