JAKARTA, mataberita.co.id__ Ketua DPP PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Said Abdullah menyindir. Dia menyebutkan. Bahwa menemukan Menteri di Kabinet Indonesia Maju yang sudah mulai fokus untuk persiapan menyongsong agenda Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024 mendatang. Salah satu contohnya adalah muncul muka seorang pembantu Presiden di seluruh ATM Bank Himbara. Namun, dia tak ingin menjelaskan secara detail ihwal sosok Menteri tersebut. Namun, adapun cirinya disebutkan Menteri Bidang Ekonomi.
“Saya menemukan konflik kepentingan, seorang Menteri Bidang Ekonomi memasang video dirinya di layar ATM bank Himbara, saya kira ini tidak elok. Sudah sepantasnya, bila yang dipasang di layar ATM adalah Presiden Joko Widodo, bukan dirinya. Sebab, dia hanya pembantu Presiden. Ini sekadar contoh kecil konflik kepentingan itu,” kata Said pada Rabu (10/11/2021). Menurut dia, sejak dilantik menjadi Menteri, yang bersangkutan bersumpah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pembantu Presiden.
“Presiden berjanji kepada rakyat untuk merealisasikan janji – janji kampanyenya. Maka tugas Menteri sebagai pembantu Presiden tidaklah mudah. Apalagi Menteri – Menteri Bidang Ekonomi,” ujar Ketua Badan Anggaran DPR RI. Dia lantas mengimbau. Agar para Menteri dan khususnya yang bekerja di sektor ekonomi. Agar fokus pemulihan ekonomi dahulu setelah Indonesia dilanda krisis akibat adanya pandemi Covid-19.
KLIK JUGA : Demokrat Kubu Moeldoko Belum Menyerah
“Saat ini bangsa kita masih didera pandemi Covid-19. Meskipun telah menunjukkan flattening the curve, akan tetapi pemulihan ekonomi akibat pandemi tidak serta-merta langsung pulih,” kata Said. Dia menilai. Agenda pemulihan ekonomi nasional menyangkut hajat hidup rakyat banyak. “Saya kira akan lebih gentle bila para Menteri, khususnya pada bidang ekonomi lebih baik mundur,” cetusnya.
“Dan mengurusi pencapresannya daripada mengurusi tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menteri sekaligus memanfaatkan posisinya sebagai Menteri ekonomi untuk masuk dalam bursa pencapresan,” imbuh Said. Dia juga mengatakan. Apabila Menteri yang sudah fokus dalam persiapan pesta demokrasi lima tahunan nanti, maka kinerjanya sudah hampir dipastikan akan menurun.
“Risikonya, pilihan program dan kebijakan untuk menyukseskan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ternomorduakan atau setidaknya rawan digunakan untuk kepentingan dia dalam pencapresan. Tentu ini sangat tidak elok dan, bila hal ini terjadi, sebaiknya Presiden segera mengganti menteri yang bersangkutan,” tukas Said. Sebelumnya beredar video singkat Menteri BUMN Erick Thohir yang menjelaskan mengenai nilai dasar yang harus diterapkan seluruh BUMN yakni AKHLAK di sejumlah gerai ATM.
Discussion about this post