JAKARTA, mataberita.co.id__ Hari ini kami kembali sajikan berita terpopuler sepanjang waktu tentang Imigrasi Tolak 541 WNA Masuk Indonesia!, Bripka PS Nyaris Diamuk Massa Pasca Lakukan Pemerasan, Tommy Soeharto Siap Tempuh Langkah Hukum, Satgas BLBI Bilang Belum Ada, Wapres Ma’ruf Amin Dikritik Menohok,
“Kapolres Tebing Tinggi Dicopot, Kapolri Mutasi Ratusan Perwira Polri, Anak-anak Adalah Aset Bangsa, Pimpinan Polri Mampu Jadi Teladan, Polri Periksa Polda Maluku,”
1. Imigrasi Tolak 541 WNA Masuk Indonesia!
Kantor Imigrasi menolak 541 warga negara asing (WNA) yang akan masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, Romi Yudianto, pada Jumat (12/11/2021).
Romi mengatakan. Pihaknya menolak masuknya ratusan WNA tersebut berdasarkan sejumlah aturan. Aturan itu mulai dari Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 26 Tahun 2020, Permenkumham Nomor 27 Tahun 2021, hingga Permenkumham Nomor 34 Tahun 2021, yang saat ini diterapkan.
“Penolakan masuk WNA merupakan bentuk penerapan selective policy di tengah masa pandemi guna mencegah imported case (Covid-19) yang berpotensi dibawa oleh Orang Asing,” ujar Romi.
KLIK JUGA : Menhan Prabowo Subianto Diberi Gelar Warga Kehormatan oleh Brimob Polri
Menurut Romi, penolakan sebagian WNA tersebut berdasar rekomendasi Kantor Kesahatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta. Berdasar rekomendasi KKP, katanya, banyak WNA yang tak memenuhi persyaratan yang diatur dalam Surat Edaran Satgas Covid-19, seperti tak memiliki hasil PCR. “Ada (WNA) yang tidak dapat menunjukan sertifikat vaksin Covid-19 dosis lengkap,” sebutnya.
Romi juga menjelaskan, ratusan WNA yang ditolak untuk masuk ke Indonesia tersebut berasal dari 71 negara. Dari ke-71 negara itu, warga dari lima negara yang kedatangannya ditolak paling banyak, yakni Pakistan, India, Nigeria, China, dan Amerika Serikat.
KLIK JUGA : Bripka PS Nyaris Diamuk Massa Pasca Lakukan Pemerasan
Berikut jumlah warga yang ditolak dari kelima negara itu, Pakistan sebanyak 75 orang, India sebanyak 64 orang, Nigeria sebanyak 53 orang, China sebanyak 50 orang dan Amerika Serikat sebanyak 46 orang.
2. Bripka PS Nyaris Diamuk Massa Pasca Lakukan Pemerasan
Bripka PS nyaris diamuk massa pasca melakukan pemerasan terhadap seorang pengendara di Kota Medan, Sumatera Utara. Oknum polisi tersebut bertugas di Polsek Deli Tua jajaran Polrestabes Medan. Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak mengatakan. Bripka PS terancam pidana. Pihaknya akan memberikan tindakan tegas terhadap oknum polisi yang melakukan pelanggaran, terlebih yang merugikan masyarakat dan mencoreng institusi kepolisian. Yang bersangkutan pun saat ini sudah ditahan di dalam sel khusus di Mapolrestabes Medan.
“Proses hukumnya juga tidak hanya disiplin, tetapi kode etik, termasuk pidana. Saya minta itu prosesnya segera dituntaskan. Saya datang ini dan melihat dia sudah ditempatkan di dalam sel, tempat khusus. Masih banyak anggota Polri yang baik yang bekerja pagi, siang, dan malam melayani masyarakat. Kalau anggota seperti ini yang mencederai nama baik organisasi, harus kami kasih tindakan tegas,” kata Panca usai mengecek pemeriksaan Bripka PS di Mapolrestabes Medan, pada Jumat malam (12/11/2021).
Sebelumnya, aksi pemerasan yang dilakukan Bripka PS terhadap seorang pengendara di Kota Medan berujung amukan massa. Yang mana terjadi pada Kamis (11/11/2021). Aksi tersebut viral di media sosial. Awalnya warga merasa curiga dengan aksi Bripka PS saat sedang memintai uang dari seorang pengendara. Warga kemudian mendatangi Bripka PS dan nyaris diamuk. Karena diduga sebagai polisi gadungan. Setelah diketahui bahwa Bripka PS merupakan anggota polisi sungguhan, warga pun membawanya ke Polrestabes Medan.
3. Tommy Soeharto Siap Tempuh Langkah Hukum, Satgas BLBI Bilang Belum Ada
Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto siap menempuh langkah hukum atas penyitaan beberapa asset besar oleh Pemerintah. Tak lain terkait skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Satgas BLBI pun tak gentar dengan perlawanan tersebut. Namun, Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Tri Wahyuningsih Retno Mulyani bilang. Sampai saat ini satgas BLBI belum menerima pemberitahuan secara resmi. Yakni ada atau tidaknya langkah hukum yang akan diambil oleh anak Presiden ke-2 Soeharto tersebut.
“Sampai dengan saat ini belum ada informasi terkait apa langkah hukum yang beliau (Tommy Soeharto) akan laksanakan. Mungkin kita sama – sama. Nanti kita lihat apa yang beliau akan laksanakan,” ujar Tri pada Jumat (12/11/2021). Menurutnya, pernyataan Tommy terkait mengambil langkah hukum tersebut hanya disampaikan kepada kepada media. Sedangkan secara resmi ke Satgas BLBI belum ada. Sebelumnya, wanita yang akrab disapa Ani ini memastikan segala proses penyitaan yang dilakukan oleh Satgas BLBI sesuai dengan peraturan perundangan. Sehingga gugatan tersebut tak akan membuat Pemerintah berhenti melaksanakan tugas menagih uang negara.
KLIK JUGA : Langkah Menteri BUMN Erick Thohir Diapresiasi
“Penyitaan aset telah dilakukan sesuai peraturan perundangan,” tegas Ani. Sebagai informasi, Pemerintah baru saja menyita aset Tommy Soeharto yang telah dijaminkan kepada negara sebagai upaya pelunasan utangnya. Adapun utang Tommy ke negara tercatat Rp 2,61 triliun setelah ditambahkan biaya administrasi pengurusan piutang negara sebesar 10%. Utangnya ke negara ini dilakukan melalui PT Timor Putera Nasional (TPN) saat terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997-1998 silam. Adapun daftar aset milik Tommy Soeharto yang disita pekan lalu.
Pertama, tanah seluas 530.125,526 m2 terletak di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 4/Kamojing atas nama PT KIA Timor Motors. Kedua, tanah seluas 98.896,700 m2 terletak di Desa Kalihurip, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 22/Kalihurip atas nama PT KIA Timor Motors. Ketiga, tanah seluas 100.985,15 m2 terletak di Desa Cikampek Pusaka, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 5/ Cikampek Pusaka atas nama PT KIA Timor Motors. Keempat, tanah seluas 518.870 m2 terletak di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 3/ Kamojing atas nama PT Timor Industri Komponen.
4. Wapres Ma’ruf Amin Dikritik Menohok
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dikritik menohok oleh Badan Eksekutif Mahasiswa – Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Mulawarman (Unmul). Dalam unggahan foto poster di akun instagram @bemkmunmul, dia disebut sebagai ‘Patung Istana’. Namun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo membela Ma’ruf Amin. Dia menilai. Bentuk kritikan BEM Unmul yang menyebut Ma’ruf Amin sebagai ‘Patung Istana’ tidak tepat.
Menurut Tjahjo Kumolo, memang kritik merupakan hal yang lumrah. Akan tetapi, seharusnya disampaikan dengan berlandaskan data. “Dalam melakukan kritik sah – sah saja. Hanya, asal tidak kritik. Harus ada data konstruktif. Jangan asal bicara, asal kritik,” ujarnya pada Jumat (12/11/2021) malam. Dia menegaskan. Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbuka kepada kritik. Apalagi kritik yang membangun. Sebutan Wakil Presiden Ma’aruf Amin sebagai “Patung Istana” tidak tepat.
KLIK JUGA : Disindir Susi! Puan Turun ke Sawah, Capres 2024 Ada di Tangan
Sebab, menurut Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ma’ruf Amin telah bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo. “Terkait postingan kritik bahwa Wapres ‘Patung Istana’ menunjukkan. Bahwa teman – teman BEM kurang jeli mengamati kinerja Bapak Wapres sebagaimana penugasan kerja dari Bapak Presiden,” tuturnya. Bahkan dia juga mencontohkan sejumlah hal yang telah dilakukan Ma’ruf Amin terkait dengan Kementerian PANRB.
Menurut Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sudah beberapa kali Ma’ruf Amin menghadiri kegiatan di Kemen PANRB. “Tercatat sudah empat kali,” ungkapnya. Selain itu, dia menyebut Ma’ruf Amin sudah tujuh kali memimpin rapat mengenai reformasi birokrasi. “Rapat memonitor dan memberikan arahan terkait visi misi Presiden terkait Reformasi Birokrasi,” tukasnya.
5. Disindir Susi! Puan Turun ke Sawah, Capres 2024 Ada di Tangan
Ketua DPR RI Puan Maharani turun ke sawah. Dia menanam padi ketika kunjungan kerja ke DI Yogyakarta. Bahkan rela menanam padi di tengah guyuran hujan. Aksinya dikomentari eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Dalam keterangan resminya pada Jumat (12/11/2021), dia mendatangi area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, pada Kamis (11/10/2021). Meski hujan deras mengguyur, dia ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan. Tepatnya yang ada di tengah lahan pertanian seluas 6 hektar. Posisi Calon Presiden (Capres) 2024 ada di tangan.
Selama menanam bibit padi, Puan juga berdialog dengan petani. Mengenakan caping dan sepatu khas petani, dia sesekali berbicara menggunakan bahasa jawa. “Piro nek panen (berapa banyak kalau panen?), dijual neng endi (dijual ke mana?)” katanya bertanya ke para petani. Para petani pun menjawab pertanyaannya. Mereka juga membicarakan sejumlah kendala yang dihadapi para petani selama ini, termasuk soal pupuk dan jalur distribusi saat panen. Kemudian dia juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di pematang sawah.
Didampingi Wabup (Wakil Bupati) Sleman Danang Maharsa, Puan mendengarkan berbagai aspirasi petani sambil menikmati kacang dan ubi rebus. “Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi. Biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya. Padahal proses sebelum bisa panen itu panjang dan dimulai dengan kita menanam. Saya ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada disini terkait petani. Bagaimana menanam padi? Panennya dan sesudah panen itu dijual atau dibeli ke mana? Itu yang jadi perhatian saya,” imbuhnya.
Seorang petani bernama Tusiran menyampaikan. Tak lain mengenai berbagai keluhan yang dihadapi para petani di Sendangmulyo. Mulai dari harga gabah yang rendah hingga sering telatnya distribusi pupuk subsidi. Termasuk harganya yang cukup tinggi. “Mudah – mudahan dengan Bu Puan datang kesini, dapat memberi semangat petani – petani di Sendangmulyo. Karena kebanyakan petani sekarang yang tua – tua. Semoga dengan ibu datang, ada petani dari generasi muda yang akan menjadi penerus kami,” terangnya.
KLIK JUGA : Tegas, Presiden Salva Kiir Pecat Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri!
“Kami harap. Pemerintah supaya memperhatikan petani – petani. Patokan harga gabah itu berapa? Karena petani juga banyak tidak tahu. Kami juga mengharapkan. Agar jalan tani diperbaiki. Karena kalau musim hujan jalannya rusak, bawa gabah pakai motor atau mobil sering terpleset,” imbuh Tasiran. Petani pun mengharapkan. Ada saluran induk air. Sebab ketika musim kemarau, air untuk mengaliri sawah tidak lancar. Lantas ke Wabup, Puan menanyakan. Bisa atau tidaknya harapan petani bisa segera direalisasikan. Kepada Lurah Sendangmulyo Budi Susanto, dia juga menanyakan. Bisa atau tidaknya dana desa digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian.
Kemudian Lurah Budi mengatakan. Saat ini dana desa belum bisa digunakan untuk membantu pembangunan pertanian. Karena anggaran difokuskan untuk bantuan langsung Covid-19 kepada masyarakat.”Sebelum Covid, dana desa untuk apa?” tanya Puan. “Untuk bansos ke masyarakat, pembangunan jalan-jalan kampung. Kami juga buat shelter,” kata Lurah. Lalu Puan meminta aspirasi dari petani milenial yang hadir, salah satunya Linggarsari Ayu. Perempuan yang akrab disapa Ayu itu mengungkapkan. Dia memilih menjadi petani. Karena ingin membantu orang tuanya yang sudah lanjut usia.
Puan pun mendukung munculnya banyak petani milenial. Dia menegaskan. Indonesia tidak bisa berdaulat pangan tanpa adanya petani. Oleh karenanya, DPR RI terus memberi perhatian besar langkah upaya meningkatkan kesejahteraan petani. Dia itu juga berbicara mengenai ekonomi pertanian digital yang sudah saatnya dilirik dan dikembangkan karena dapat membantu para petani. Untuk itu, dia memuji adanya aplikasi berbasis website sebagai marketplacet kecil produk pertanian yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.
Aplikasi tersebut merupakan wadah bagi petani dan calon pembeli bisa bertemu secara online. Aksi Mantan Menko PMK menanam padi di tengah hujan kemudian dikomentari Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Dengan emotikon tangan menelungkup, dia menyebut. Bahwa biasanya petani tidak menanam padi hujan – hujanan. “Biasanya petani menanam padi tidak hujan – hujanan,” katanya di Twitter. Kalimat tersebut bak sindiran halusnya akan sesuatu yang terbilang janggal. Hal itu memunculkan beragam komentar dari warganet.
Discussion about this post