JAKARTA, mataberita.co.id__ Lembaga Anti Rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus merampungkan penyelidikan kasus rasuah ajang balap Formula E. KPK kini tengah mendalami alasan pembayaran commitment fee Formula E di Jakarta bisa lebih mahal daripada negara lain. Tak lain dengan memeriksa beberapa pihak.
“Para pihak yang kita duga mengetahui terkait dengan mungkin rencana penyelenggaraan itu. Terus bagaimana pembiayaannya? Kemudian bagaimana menyetorkan uang itu? Nah itulah yang akan kita undang untuk menjelaskan,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/11/2021).
Alex mengungkapkan. Saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini. Lembaga Antikorupsi masih mencari duduk perkara tindakan korupsi dari ajang balap mobil listrik di Jakarta tersebut secara menyeluruh. “Tapi prinsipnya dalam proses penyelidikan kita ingin mengetahui duduk perkara dalam persoalan ini,” katanya.
KLIK JUGA : Menko Marves Luhut Ungkap, Pengguna PeduliLindungi Makin Ramai
Pendalaman pembayaran yang lebih mahal ini penting. Pasalnya, DKI membayar 122,102 juta poundsterling atau senilai Rp 2,3 triliun untuk mengadakan ajang balap tersebut. Sementara negara lain hanya mengeluarkan Rp 1,7 miliar sampai Rp 17 Miliar. “Kan seperti itu. Apakah sudah kerjanya sudah sesuai dengan ketentuan, disetujui DPRD? Misalnya itu semua akan digali,” kata Alex.
Masyarakat diminta bersabar. KPK butuh waktu untuk mendalami kasus ini. “Itu masih di proses penyelidikan. Dan pimpinan belum mendapatkan informasi atau perkembangan lebih lanjut dari proses penyelidikan itu,” tutup Alex. Sebagai informasi, program Formula E merupakan program yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kabarnya akan diselenggarakan pada tahun 2022 mendatang.
Discussion about this post