JAKARTA, mataberita.co.id__ Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menantang putrinya yang merupakan Ketua DPR RI Puan Maharani. Tak lain untuk mengalahkan perolehan gelar honoris causa miliknya. Pernyataan itu disampaikan Megawati usai Puan menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan (Korsel) pada Senin (07/11/2022). Awalnya, Megawati merinci. Ayahnya yang merupakan Presiden pertama RI, Sukarno, memiliki 26 gelar Doktor Honoris Causa. Sementara dirinya, sudah memiliki 2 gelar profesor kehormatan dan 9 gelar Doktor Honoris Causa.
Megawati kemudian menantang Puan untuk mengalahkan perolehan gelarnya tersebut. “Sekarang saya masih menunggu lagi 5 [gelar Doktor Honoris Causa]. Karena itu saya katakan: ibu harus kamu kalahkan. Beliau [Puan] harus mengalahkan saya dapat gelar,” kata Megawati pada Senin (07/11/2022). Dia pun mengaku mendukung pemberian gelar Doktor Honoris Causa dari PKNU. Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dia mengaku mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengembangkan lembaga tersebut. “Saya sangat ingin bekerjasama dengan PKNU dalam bidang kelautan dan perikanan,” katanya.
“Ini sebuah kesempatan yang sangat baik antara BRIN dan Pukyong. Kita harus memperhatikan laut kita, terutama lingkungan hidupnya,” tutur Megawati. Dia pun mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang sudah diberikan kepada keluarga besar Sukarno. Puan menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa untuk bidang ilmu politik dari PKNU hari ini. Presiden PKNU, Jang Young-soo, mengatakan. Gelar tersebut diberikan berdasarkan kinerja Puan yang dinilai menghadirkan arah pembangunan masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia. “Ibu Puan juga mendorong perempuan Indonesia,” ucapnya.
KLIK JUGA : Sejumlah Investasi Ilegal Berbasis Judi Online Diproses, Yagoal Online Kapan Gilirannya?
“Untuk berpartisipasi dalam tren global kesetaraan gender, dan menunjukkan kepemimpinan baru di seluruh Asia,” sambung Young-soo. PKNU yang dikenal terdepan dalam penelitian bio laut yang dipelopori Indonesia telah bertukar prestasi akademik dengan banyak perguruan tinggi Indonesia, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro Semarang, dan Institut Teknologi Bandung. Dia lalu menyebut. PKNU memberikan Honoris Causa hanya kepada sejumlah kecil tokoh penting yang diakui secara sosial dan nasional. Salah satunya kepada mantan Presiden Korea, Park Geun-hye ketika menjadi ketua partai politik.
“Hubungan baru kami dengan Ibu Puan Maharani bersama dengan hubungan dekat kami yang ada dengan Indonesia akan membuka pintu besar menuju era baru kedua negara,” kata Young-soo. Gelar kehormatan dari PKNU itu akan menjadi gelar Doktor Honoris Causa kedua bagi Eks Menko PMK tersebut. Sebelumnya, dia meraih gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Kebudayaan dan Kebijakan Pembangunan Nasional dari Universitas Diponegoro pada 2020.
Discussion about this post