Bekasi, mataberita.co.id__ Pria berinisial MEL (34) ditangkap polisi saat penemuan jenazah wanita korban mutilasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pada saat ditangkap, MEL bersama seorang wanita dan sejumlah orang lainnya. Sosok wanita tersebut masih misterius.
Pasalnya pada saat penangkapan MEL bermula saat polisi sedang mendatangi kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jabar pada Kamis (29/12/2022) malam.
Polisi mendatangi kontrakan tersebut karena mencari MEL yang awalnya dilaporkan hilang. Polisi lalu meminta kontrakan tersebut dibuka. Saat menggeledah, polisi menemukan 2 boks kontainer yang ternyata berisikan jasad wanita yang dimutilasi. Ketika polisi keluar dari kontrakan, mereka melihat mobil yang mencurigakan.
KLIK JUGA : Jabatan Baru Romahurmuziy di Partai PPP
Saat didekati, mobil itu berusaha pergi. Polisi lalu mengejar dan dapat memberhentikan mobil tersebut. Di dalam mobil itu, polisi menemukan sejumlah orang termasuk MEL dan seorang wanita.
“Kita kejar, akhirnya didapati beberapa orang, termasuk tersangka. Ada wanitanya juga. Ini sedang kita dalami motifnya dan sebagainya. Jadi ini masih sangat awal, sangat dini. Nanti perkembangannya akan kita sampaikan,” ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (31/12/2022).
Polisi telah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) tempat penemuan jenazah wanita dimutilasi tersebut. Polisi menyebut kontrakan yang menjadi TKP itu disewa atas nama MEL.
“Itu atas nama orang yang kita cari (MEL) ini karena selain rumah, ternyata dia punya kos-kosan, mungkin sebagai tempat singgah dan sebagainya. Kita masih pendalaman semuanya,” ucap Hengki.
Selain itu, polisi menemukan sebuah KTP di lokasi penemuan jasad wanita termutilasi. Polisi mengatakan identitas pada KTP itu akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan DNA jasad korban mutilasi yang ditemukan dalam boks kontainer.
“Berdasarkan alat bukti yang ketemu di kos-kosan, ketemu identitas yang diduga korban. Oleh karenanya, kita mengundang laboratorium forensik dan juga mendapatkan bantuan dari kedokteran forensik untuk menentukan DNA,” kata Hengki.
“Apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada di TKP, seorang wanita,” pungkasnya.
Discussion about this post