JAKARTA, mataberita.co.id__ MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah lebih menggiatkan sektor pariwisata demi penguatan ekonomi daerah. Menurutnya, potensi wisata di Kabupaten Purbalingga sangat besar. Sehingga lebih mudah untuk untuk menghadirkan desa wisata seperti yang digagas Wakil Presiden KH Maruf Amin.
“Salah satu desa yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Purbalingga dalam pengembangan desa wisata adalah Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Di Desa Bantarbarang ini lah salah satu pahlawan nasional kita, Panglima Besar Jenderal Soedirman dilahirkan,” ujar Bamsoet pada Jumat (15/09/2023).
Bamsoet memaparkan. Dirinya menerima aspirasi terkait usulan perbaikan infrastruktur di Desa Bantarbarang. Di desa ini, terdapat rumah tempat Jenderal Soedirman yang dilahirkan pada (24/01/1916). Untuk mengenang jasa Jenderal Soedirman, dibuatlah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman di Desa Bantarbarang.
“Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Purbalingga. Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman ini banyak menarik pengunjung yang datang. Hanya saja infrastruktur jalan raya di Desa Bantarbarang, masih kurang bagus,” jelas Bamsoet.
KLIK JUGA : Sejumlah Investasi Ilegal Berbasis Judi Online Diproses, Yagoal Online Kapan Gilirannya?
Bamsoet juga menjelaskan. Bahwa Pemkab bisa mengembangkan lagi Desa Bantarbarang. “Masyarakat Desa Bantarbarang juga berharap Pemkab Purbalingga lebih mengembangkan Desa Bantarbarang sebagai desa wisata. Sehingga bisa memberikan multiplayer effect dalam peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ketua MPR menuturkan. Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman dibangun pada tahun 1976. Monumen tersebut diresmikan oleh Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Wapangab) Jenderal Surono Reksodimedjo pada tanggal 21 Maret 1979.
Monumen berupa duplikat rumah tempat dilahirkannya Jenderal Soedirman ini telah dilengkapi pendopo, masjid, dan relief perjuangan Jenderal Soedirman. Dalam rumah joglo berdinding anyaman bambu ini, terdapat kamar tempat Jenderal Soedirman dilahirkan. Itu lengkap dengan ayunan bambu yang digunakan untuk menimang.
“Rumah terdiri dari empat ruangan dengan tiga kamar tidur. Di ruang tengah terdapat meja dan kursi. Selain itu juga terdapat diorama mini yang menggambarkan perjalanan hidup Jenderal Soedirman sejak lahir hingga melakukan perang gerilya,” pungkas Bambang Soesatyo.
Discussion about this post