JAKARTA, mataberita.co.id__ Presiden Joko Widodo menyebut pentingya menjaga aset digital. Pasalnya dapat berdampak pada sektor politik, termasuk mempengaruhi siapa yang akan terpilih menjadi presiden pada 2029 mendatang. Hal itu ia sampaikan saat memberi arahan kepada peserta PPSA XXIV dan alumni PPRA LXV Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (04/10/2023).
“Ada yang menyampaikan, pakar digital kita membisiki, ‘Pak ini hati-hati kalau kita tidak proteksi data-data digital kita, bisa-bisa nanti 2029 yang menentukan presiden itu mereka’,” kata Jokowi.
Menurutnya, wanti-wanti tersebut menggambarkan betapa berharganya data-data digital seperti perilaku masyarakat. “Data informasi akses pasar itu adalah emas berliannya dunia digital. Karena sekarang ini eranya AI, eranya big data analytic, eranya machine learning yang bisa memprediksi perilaku manusia,” ucap Jokowi.
Isu Asuransi Jiwa Mirna Tidak Ditampik Darmawan, Ini yang Harus Diketahui
Sementara itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto menjelaskan, dunia digital bakal berubah drastis apabila teknologi quantum computing sudah muncul. Ia menuturkan, teknologi itu dapat mencari pola-pola data secara jauh lebih cepat dan tajam tanpa ada keterbatasan.
Menurut Andi, situasi tersebut akan menguntungkan pihak-pihak yang melakukan riset dan pengembangan di bidang itu. “Salah satu aktor dari pentahelix yang sedang menyiapkan lompatan teknologi dan itu belum tentu aktor negara. Bisa saja inovator, bisa juga korporasi,” ujarnya.
Andi mengatakan, situasi itu pula yang membuat Singapura membentuk angkatan digital dan intelijen di lembaga militer mereka. “Bersia-siap dengan kemungkinan terburuk kalau nanti teknologinya melompat signifikan dengan kemunculan quantum computer,” pungkasnya.
Discussion about this post