JAKARTA, mataberita.co.id__ Menko Marves (Menteri Koordinator bidang Maritim Investasi) Luhut Binsar Pandjaitan meminta. Agar tidak ada pihak yang bermusuhan pada tahun politik ini. Dia juga berpesan agar pintar membaca tanda-tanda zaman.
“Kita beda-beda itu kan boleh aja. Wong kakak beradik saja boleh beda kok, tapi jangan musuhan, jangan berkelahi, jangan dendaman, gitu loh yang akhirnya membuat setback semua,” kata Luhut dalam unggahan video dalam akun Instagramnya, pada Sabtu (18/11/2023).
Bahkan Menko Marves juga menekankan. Bahwa semua harus melihat data. “Dan ingat, pintar-pintar membaca tanda-tanda zaman dan basisnya data, bukan bicara perasaan. Nanti kalau kau jatuh cinta aja bicara perasaan,” imbuhnya.
Luhut juga mengingatkan. Jangan gampang menyebut seseorang itu pengkhianat. Dia berpesan agar berkaca terkait apa yang telah diberikan kepada negeri. “Kau tanyalah hatimu yang paling dalam, apa sih yang sudah kau lakukan untuk republik ini?” tanyanya.
“Jangan kita gampang judge orang lain gitu, bilang ingusan-lah, bilang pengkhianat-lah. Siapa sih yang mau jadi pengkhianat?” sambung Luhut. Dia juga menyinggung hal yang sering disampaikan kepada teman-temannya sesama purnawirawan TNI.
Pria bermarga Pandjaitan itu mengajak agar tak berantem dan memberikan masukan yang baik. “Dan itu yang saya sampaikan kepada teman-teman saya sama-sama TNI. Kita harus dewasa. Kita rata-rata umur 70-an,” terangnya.
KLIK JUGA : Sejumlah Investasi Ilegal Berbasis Judi Online Diproses, Yagoal Online Kapan Gilirannya?
“Saya bilang, ngapain mesti berantem, dan kasihkanlah masukan-masukan bagaimana membuat Indonesia lebih maju ke depan, jangan terus mertorpedo apa yang menjadi success story seseorang,” tutur Luhut.
Lebih lanjut Luhut mengatakan. Tak ada Presiden yang bisa menyelesaikan semua masalah bangsa. Dia kemudian menyinggung kebesaran jiwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merangkul Prabowo Subianto.
“Tidak akan ada satu presiden pun yang akan menyelesaikan seluruh masalah bangsa ini, tak akan. Kenapa mesti berkelahi? Pak Jokowi sudah menunjukkan kebesaran jiwanya rekonsiliasi dengan Pak Prabowo dan hasilnya kan sekarang bagus, itu aja kita pegang,” kata Luhut.
Kembali lagi Luhut mengingatkan. Agar tidak membawa perasaan dalam berpolitik. Dia juga mengingatkan agar tak saling menuduh. “Jadi jangan baperan-lah, jangan terus ya gampang nuduh kiri, nuduh kanan itu,” paparnya.
“Kalau kau tidak suka, jangan pilih, habis, apalagi kalau dengan milenial sekarang ini, siapa sih yang bisa ngatur milenial? Cucu saya apakah saya bisa mengatur pilihnya ini, pilihlah ini, nggak bisa. Dia sama teman-temannya punya anu sendiri, sudah punya maunya sendiri,” pungkas Luhut.
Discussion about this post