ISRAEL, mataberita.co.id__ Serangan Israel ke wilayah Gaza Palestina terus berlangsung. Tel Aviv terus mengarahkan artileri daratnya memasuki Gaza untuk menyerbu milisi Hamas. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sendiri berjanji serangan ke Gaza juga dilakukan untuk membebaskan para warga yang diculik dan disandera. Namun, beberapa laporan menyebutkan. Sejumlah sandera yang tewas karena serangan artileri Israel sendiri, memicu kemarahan keluarga korban.
Sebuah jajak pendapat pada 14 November menunjukkan. Popularitas Netanyahu di kalangan Yahudi Israel sekitar 4% dan baik lawan-lawannya maupun sekutu tradisionalnya menyerukan agar dia mengundurkan diri setelah perang saat ini berakhir. “Kegagalan keamanan intelijen terbesar dalam sejarah Israel,” kata Khaled Elgindy, pakar Urusan Palestina-Israel di Middle East Institute di Washington, DC, pada Minggu (19/11/2023). Pada Jumat, Israel menemukan setidaknya dua mayat tawanan.
Empat tawanan telah dibebaskan melalui upaya mediasi yang dipimpin oleh Qatar dan negara-negara lain. Meski begitu, Netanyahu sejauh ini menolak kesepakatan yang lebih besar mengenai gencatan senjata sementara dengan imbalan pembebasan lebih banyak tawanan. Ia mengatakan pihaknya hanya akan mempertimbangkan untuk menghentikan serangan terhadap Gaza ketika semua sandera dibebaskan.
KLIK JUGA : Sejumlah Investasi Ilegal Berbasis Judi Online Diproses, Yagoal Online Kapan Gilirannya?
Discussion about this post