MataBerita – Nissan GT-R, yang mendapat julukan “Godzilla” di dunia otomotif, kini telah mengakhiri masa produksinya setelah 18 tahun.
Namun, warisannya tetap hidup berkat visi seorang pria, Hiroshi Tamura. Saat ini menjabat sebagai Chief Product Specialist di Nismo Business Office, Tamura adalah sosok kunci di balik kelahiran R35 GT-R.
Perjalanan Tamura dengan GT-R dimulai pada 1997, saat ia ditugaskan ke Departemen Perencanaan Produk.
Baca Juga: Perpisahan dengan Sang Godzilla: Nissan GT-R R35 Resmi Berhenti Diproduksi
Di sanalah ia mulai terlibat dalam proyek ambisius untuk menciptakan mobil sport penerus Nissan Skyline R34 yang legendaris.
Perubahan Paradigma: Dari Manual ke Otomatis
Pada tahun 2001, Tamura mengambil keputusan berani. Ia menginstruksikan timnya untuk melupakan mesin enam silinder dan transmisi manual, komponen yang begitu ikonik pada R34.
Ia berpendapat bahwa model baru harus punya karakter yang benar-benar berbeda.
Tamura melihat masa depan di mana mobil sport tidak harus mengorbankan kenyamanan untuk performa. Ia mengusulkan penggunaan mesin yang lebih ringkas dan transmisi otomatis.
Idenya muncul setelah ia melihat konsep transmisi dual-clutch pada selembar kertas kerja. Pada saat itu, gagasan ini dianggap tidak lazim bagi pabrikan Jepang.
Namun, keyakinan Tamura kuat. Ia melihat kesuksesan mobil-mobil eksotis Italia yang sudah mengadopsi transmisi otomatis dan mendapat testimoni positif dari para pemiliknya.
Hal ini membuktikan bahwa transmisi otomatis bisa menghadirkan performa dan pengalaman berkendara yang menyenangkan.
Dua Karakter dalam Satu Mobil: GT dan R
Dari proses yang rumit, lahirlah R35 GT-R dengan dua karakter khas. Tamura menjelaskan bahwa kode “GT” (Grand Touring) melambangkan kenyamanan dan kesan berkendara maksimal untuk perjalanan jauh.
Sementara itu, huruf “R” (Racing) merujuk pada performa tinggi ala mobil balap. Kombinasi ini menjadikan GT-R sebuah mobil yang asyik untuk dikendarai di sirkuit sekaligus nyaman untuk penggunaan harian.
Baca Juga: Xiaomi Umumkan Recall Besar-besaran untuk Model SU7 Standard Edition, Ada Apa?
Tamura menegaskan bahwa GT-R R35 adalah mobil spesial yang mampu memikat para petrolhead di seluruh dunia.
Ditenagai mesin V6 3.800 cc twin-turbo berkode VR38DETT, mobil ini menjadi bukti nyata inovasi. Di mata Tamura, varian dengan warna Wangan Blue (Bayside Blue) dan Millenium Jade memiliki tempat yang sangat istimewa.
Pesan untuk Generasi Penerus
Terkait berakhirnya produksi R35, Tamura mengenang bagaimana mobil ini telah menciptakan kebahagiaan bagi para penggunanya.
Meskipun ia tidak lagi terlibat langsung dalam perencanaan produk, ia memberikan pesan penting untuk generasi GT-R berikutnya.
Ia mengingatkan bahwa kekuatan utama GT-R terletak pada performa mesinnya yang luar biasa.
Oleh karena itu, faktor ini harus menjadi perhatian utama jika suatu saat nanti Nissan memutuskan untuk menghadirkan kembali legenda “Godzilla” dengan DNA dan karakter baru.