MataBerita – Shalat Jumat bukan sekadar ibadah rutin mingguan. Bagi umat Islam, ibadah ini memiliki kedudukan yang sangat penting dan bahkan diwajibkan bagi setiap Muslim laki-laki yang telah baligh, berakal, dan tidak memiliki uzur. Bukan hanya tentang kewajiban, tapi juga ada makna spiritual mendalam di balik pelaksanaannya.
Setiap Jumat, masjid-masjid dipenuhi oleh jamaah yang datang bukan hanya untuk menunaikan dua rakaat shalat Jumat, tetapi juga untuk mendengarkan khutbah sebagai bagian dari ibadah tersebut. Dalam ajaran Islam, melaksanakan shalat Jumat dengan khusyuk akan membuka pintu-pintu kebaikan, memperkuat keimanan, dan mempererat ukhuwah antar sesama Muslim.
Namun, meskipun ini adalah ibadah yang sangat familiar, masih banyak umat Muslim yang lupa atau kurang memahami tata cara niat shalat Jumat—terutama perbedaan niat antara imam dan makmum. Padahal, niat merupakan salah satu rukun utama yang tidak boleh terlewatkan. Mari kita bahas bersama secara lengkap.
Waktu Pelaksanaan Shalat Jumat
Waktu pelaksanaan shalat Jumat sama seperti shalat Dzuhur, yakni dimulai sejak tergelincirnya matahari hingga bayangan suatu benda sama panjang dengan benda tersebut. Artinya, pelaksanaannya berada di tengah hari saat umat Islam menggantikan shalat Dzuhur dengan dua rakaat shalat Jumat.
Namun, ada catatan penting. Jika imam atau jamaah merasa ragu bahwa waktu tidak cukup untuk melaksanakan dua rakaat shalat Jumat dan dua khutbah, maka shalat tersebut wajib diganti menjadi shalat Dzuhur. Begitu pula ketika waktu Dzuhur benar-benar telah habis atau diyakini telah usai, maka jamaah wajib menyempurnakannya dengan shalat Dzuhur.
Pentingnya Menunaikan Shalat Jumat
Shalat Jumat memiliki kedudukan istimewa. Rasulullah SAW dengan tegas memperingatkan umatnya agar tidak meremehkan ibadah ini. Dalam salah satu sabdanya yang diriwayatkan Abul Ja’di ad-Dhamri, beliau bersabda:
“Siapa pun yang meninggalkan shalat Jumat tiga kali karena meremehkannya, maka Allah Ta’ala akan mengecap (menutup) hatinya.” (HR Ahmad dan al-Hakim, hadits hasan).
Hadits ini menjadi pengingat kuat bahwa meninggalkan shalat Jumat tanpa alasan syar’i dapat berdampak buruk pada kondisi hati dan keimanan seseorang. Sebaliknya, mereka yang istiqamah melaksanakan shalat Jumat akan mendapatkan limpahan rahmat serta ampunan dari Allah SWT.
Bacaan Niat Shalat Jumat
Sebelum shalat dimulai, setiap Muslim dianjurkan untuk memperbarui niat dalam hati. Niat ini menjadi pembeda antara shalat wajib Dzuhur dan shalat Jumat.
Berikut bacaan niat shalat Jumat untuk makmum dan imam:
Niat Shalat Jumat Makmum
اُصَلِّي فَرْضَ الْجُمُعَةِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالٰى
Latin: Ushallî fardhal jumu‘ati ma’mûman lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat shalat Jumat sebagai makmum karena Allah Ta‘ala.”
Niat Shalat Jumat Imam
اُصَلِّي فَرْضَ الْجُمُعَةِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالٰى
Latin: Ushallî fardhal jumu‘ati imâman lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat shalat Jumat sebagai imam karena Allah Ta‘ala.”
Dzikir dan Doa Setelah Shalat Jumat
Setelah shalat Jumat selesai, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa. Salah satu amalan yang populer adalah membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing sebanyak tujuh kali. Amalan ini sebagaimana disebut dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin, diyakini sebagai bentuk permohonan ampunan atas dosa-dosa masa lalu.
Dzikir dan doa ini sebaiknya dilakukan sebelum melipat kedua kaki, tepat setelah salam dalam posisi tahiyat akhir. Ini merupakan waktu mustajab yang sangat baik untuk berdoa.
Contoh Doa Setelah Shalat Jumat
Selain dzikir, ada doa khusus yang juga dianjurkan dibaca setelah shalat Jumat:
اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Latin: Allahumma Ya Ghaniyyu Ya Hamid, Ya Mubdi’u Ya Mu’id, Ya Rahim Ya Wadud, Aghniniy bihalalika an haramika, wa bi to’atika an ma’siyatika, wa bifadlika amman siwaka.
Artinya: “Ya Allah, Wahai Dzat Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Mengembalikan, Maha Penyayang, Maha Pengasih, kami memohon kepada-Mu, jadikanlah kami kaya dengan apa yang telah Kau halalkan dari yang Kau haramkan, dan dengan ketaatan pada-Mu dari kemaksiatan pada-Mu, dan karunia-Mu dari selain-Mu.”
Doa ini sebaiknya dibaca sebanyak 4 kali, dengan niat memohon keberkahan untuk keluarga, keturunan, urusan dunia, dan agama agar terhindar dari segala keburukan.
Hikmah dan Keutamaan Shalat Jumat
Shalat Jumat bukan hanya menggugurkan kewajiban, tapi juga menyimpan banyak hikmah dan keutamaan.
Penghapus Dosa
Shalat Jumat yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dapat menjadi penghapus dosa antara satu Jumat dengan Jumat berikutnya.
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Hari Jumat dikenal sebagai hari penuh keberkahan. Rasulullah SAW menyebut ada satu waktu mustajab di hari Jumat di mana doa-doa akan dikabulkan.
Memperkuat Silaturahmi
Melalui shalat Jumat, umat Islam dipertemukan secara berjamaah sehingga mempererat ukhuwah Islamiyah.
Menambah Keimanan
Mendengar khutbah Jumat secara khusyuk dapat menambah ilmu, memperdalam pemahaman agama, serta meneguhkan keimanan.
Penutup
Menunaikan shalat Jumat bukan hanya tentang kewajiban, tapi juga bentuk cinta kita kepada Allah SWT. Dengan memahami niat shalat Jumat, waktu pelaksanaan, hingga doa setelah shalat, ibadah ini akan terasa lebih bermakna dan sempurna.
Mari jadikan shalat Jumat sebagai momen penyegaran spiritual setiap pekan. Jangan hanya sekadar hadir, tapi hayati setiap rukunnya dengan sepenuh hati. Semoga Allah SWT menerima setiap ibadah kita dan membuka pintu-pintu kebaikan.







