MataBerita – Pasar saham Indonesia tengah berada dalam fase menarik. Setelah dua hari berturut-turut melemah, kini banyak analis memproyeksikan potensi rebound pada perdagangan Rabu, 29 Oktober 2025. Meski tekanan global masih terasa, peluang teknikal di sejumlah saham mulai terbuka lebar. Kondisi ini menjadi momentum bagi para investor yang jeli membaca arah pasar.
Jika kita melihat pergerakan bursa dalam beberapa hari terakhir, tren koreksi IHSG bukan tanpa alasan. Arus keluar dana asing yang cukup besar, dikombinasikan dengan tekanan dari bursa Asia Pasifik, membuat pelaku pasar mengambil langkah hati-hati. Namun di balik tekanan itu, ada peluang menarik yang mulai terbentuk.
Selain faktor teknikal, pasar juga sedang menanti sejumlah katalis penting, seperti rebalancing indeks dan penguatan bursa global. Kombinasi faktor ini membuat peluang rebound semakin terbuka. Yuk, kita bahas lebih dalam kondisi pasar hari ini dan rekomendasi saham potensial yang bisa kamu cermati.
Kondisi IHSG Terkini: Melemah, Tapi Peluang Rebound Terbuka
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 28 Oktober 2025 ditutup melemah -0,30% atau turun 24,52 poin ke level 8.092. Koreksi ini merupakan hari kedua secara beruntun, dengan arus keluar investor asing mencapai Rp1,37 triliun. Walau demikian, secara tahunan IHSG masih mencatat kenaikan sebesar +14,30% (year to date).
Pelemahan IHSG ini bukan terjadi secara lokal semata, melainkan turut dipengaruhi tekanan pasar regional, khususnya bursa Asia Pasifik yang ikut melemah. Para pelaku pasar kini mulai mencermati proses rebalancing indeks mayor seperti LQ45 yang akan efektif berlaku mulai 3 November 2025.
Menariknya, beberapa saham baru akan masuk ke dalam konstituen LQ45, seperti BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, dan NCKL, sementara yang keluar di antaranya ARTO, BRIS, JSMR, MAPA, dan SMRA. Perubahan ini kerap menjadi katalis pergerakan harga saham, karena investor institusi biasanya melakukan penyesuaian portofolio.
Sentimen Global: Wall Street Menguat dan Dorong Optimisme Pasar
Sementara itu, dari sisi global, bursa saham Amerika Serikat justru memberikan angin segar. Nasdaq Stock Market naik +0,80%, dan S&P 500 menguat +0,23% pada perdagangan 28 Oktober 2025. Katalis positif ini muncul setelah pertemuan penting antara Donald Trump dan Sanae Takaichi yang membahas kerja sama strategis di bidang pertahanan, keamanan, serta investasi logam tanah jarang untuk mengurangi ketergantungan terhadap Tiongkok.
Dari sisi korporasi, raksasa sektor kesehatan UnitedHealth Group melaporkan kenaikan pendapatan sebesar +12% secara tahunan menjadi USD113,2 miliar, dengan jumlah pelanggan mencapai 50,1 juta. Meskipun laba per saham turun, sentimen positif tetap mendominasi, menjadi pendorong penguatan bursa.
Sentimen global yang positif ini diharapkan dapat menjadi katalis tambahan bagi IHSG untuk bergerak naik pada perdagangan hari ini.
Peluang IHSG Hari Ini: Rebound di Kisaran 8.000–8.200
Melihat kondisi pasar dan sentimen global yang cenderung positif, sejumlah analis memperkirakan IHSG berpeluang mengalami technical rebound dengan rentang pergerakan di level 8.000–8.200 pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Potensi penguatan ini juga diperkuat oleh momentum teknikal pada beberapa saham pilihan yang memiliki prospek cerah. Tim riset dari Ajaib Sekuritas melalui Financial Expert, Ratih Mustikoningsih, merilis rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini.
Rekomendasi Saham Hari Ini (29 Oktober 2025)
HEAL – Buy
Harga Penutupan: 1.500
Target Price (TP): 1.570
Stop Loss: 1.460
Saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menunjukkan potensi reversal di area support. Indikator teknikal MACD bar histogram mengindikasikan pelemahan terbatas yang berpotensi diikuti dengan akumulasi. Dari sisi fundamental, HEAL membukukan pendapatan Rp1,90 triliun pada kuartal III 2025, tumbuh +12,91% yoy, dengan laba bersih naik +4,93% yoy atau +31% qoq mencapai Rp131,17 miliar.
Alasan Menarik:
-
Sektor kesehatan tetap defensif
-
Potensi kenaikan jangka pendek
-
Didukung kinerja keuangan solid
ADMR – Trading Buy
Harga Penutupan: 1.435
Target Price (TP): 1.490
Stop Loss: 1.380
Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) berada dalam momentum buy on breakout di area resistance 1.480. Formasi pola flag mengindikasikan potensi bullish continuation. MACD histogram yang positif menandakan akumulasi masih berlanjut.
Dari sisi fundamental, ADMR diproyeksikan akan mencatatkan kinerja lebih baik di kuartal IV 2025 seiring mulai beroperasinya smelter aluminium berkapasitas 500 ribu ton per tahun. Hal ini menjadi katalis kuat bagi pertumbuhan kinerja ke depan.
Alasan Menarik:
-
Momentum teknikal kuat
-
Katalis fundamental dari smelter baru
-
Potensi tren naik jangka pendek
SMDR – Trading Buy
Harga Penutupan: 318
Target Price (TP): 330
Stop Loss: 308
Saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menunjukkan potensi bullish reversal dengan formasi double bottom di area support. Indikator MACD bar histogram juga positif, menunjukkan adanya momentum akumulasi lanjutan.
Alasan Menarik:
-
Pola teknikal bullish reversal
-
Momentum akumulasi investor
-
Potensi kenaikan harga jangka pendek
Tabel Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kode | Rekomendasi | Harga Penutupan | Target Price | Stop Loss | Keterangan |
|---|---|---|---|---|---|
| HEAL | Buy | 1.500 | 1.570 | 1.460 | Potensi reversal di area support; akumulasi terbatas |
| ADMR | Trading Buy | 1.435 | 1.490 | 1.380 | Buy on breakout; pola flag bullish; momentum positif |
| SMDR | Trading Buy | 318 | 330 | 308 | Bullish reversal; formasi double bottom; momentum akumulasi |
Penutup: Saatnya Cermati Momentum Pasar
Dengan kombinasi sentimen global yang positif, potensi rebalancing indeks, dan sinyal teknikal pada sejumlah saham unggulan, hari ini menjadi momentum menarik untuk para investor. Namun, seperti biasa, keputusan investasi tetap harus dilakukan dengan pertimbangan risiko dan strategi masing-masing.
Jangan lupa untuk selalu memantau pergerakan pasar secara real-time dan menerapkan manajemen risiko yang disiplin. Peluang memang terbuka, tapi kontrol risiko adalah kunci sukses investasi jangka panjang.








