MataBerita –Â Penemuan dua kerangka manusia di gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, akhirnya memasuki babak baru. Setelah berbulan-bulan penuh misteri dan tanda tanya, identitas keduanya kini resmi dipastikan oleh Polri.
Keluarga yang sempat menanti kepastian sejak Agustus 2025, kini harus menerima kenyataan pahit bahwa jasad tersebut adalah milik dua pemuda yang dilaporkan hilang saat demonstrasi di kawasan Kwitang. Informasi ini sekaligus menguatkan dugaan bahwa keduanya menjadi korban saat situasi memanas kala itu.
Pengungkapan identitas tersebut dilakukan melalui rangkaian pemeriksaan ketat oleh tim forensik RS Polri Kramat Jati. Mulai dari analisis tulang, gigi, hingga kecocokan DNA, seluruh proses dilakukan untuk memastikan temuan ini tidak menyisakan keraguan sedikit pun.
Penemuan Kerangka Manusia di ACC Kwitang
Penemuan kerangka manusia di area gedung ACC Kwitang sempat menggegerkan publik. Lokasi penemuan berada di salah satu ruangan bangunan yang sudah lama tidak aktif. Temuan ini langsung memicu penyelidikan mendalam karena sebelumnya ada laporan hilangnya dua orang dalam demonstrasi besar di akhir Agustus 2025.
Bagi banyak pihak, penemuan tersebut memberi harapan untuk mengungkap misteri hilangnya dua pemuda yang menjadi perhatian publik kala itu: Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo.
Hasil Forensik Polri: Identitas Resmi Terungkap
Reno Syahputradewo Teridentifikasi
Pemeriksaan pertama dilakukan terhadap kerangka dengan nomor postmortem 0080.
Menurut penjelasan Brigjen dr. Sumy Hastry Purwanti, Kepala Biro Labdokkes Polri, kerangka ini berhasil diidentifikasi sebagai Reno Syahputradewo, putra kandung dari Muhammad Yasin.
Metode Identifikasi Reno
Untuk memastikan identitas Reno, dokter forensik melakukan beberapa langkah detail, seperti pemeriksaan gigi, analisis struktur panggul, serta pemadanan DNA dengan keluarga. Pemeriksaan tulang tengkorak juga dilakukan guna memastikan kecocokan data antemortem dan postmortem.
Hasil akhir menyatakan bahwa kerangka tersebut memiliki kecocokan kuat dengan data keluarga Reno.
Kerangka Kedua Dinyatakan Milik Farhan
Kerangka lainnya, dengan nomor postmortem 0081, diidentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid, putra Hamidi.
Langkah identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan DNA dan analisis tulang. Selain itu, keberadaan barang pribadi berupa kalung dan kepala ikat pinggang yang ditemukan di lokasi turut membantu memperkuat identifikasi.
Kronologi Hilangnya Farhan dan Reno
Hilang Saat Demonstrasi Agustus 2025
Menurut penuturan pihak keluarga dan pendamping, Farhan dan Reno dilaporkan hilang pada 30 dan 31 Agustus 2025. Keduanya terakhir terlihat berada di sekitar kawasan Kwitang saat demonstrasi berlangsung.
Didampingi KontraS
Sejak hilangnya kedua pemuda tersebut, keluarga mendapat pendampingan dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, menjelaskan bahwa mereka terus mengawal kasus sejak awal laporan hilang hingga proses identifikasi jenazah yang dilakukan Polri.
Bagaimana Proses Identifikasi Dilakukan?
Tahapan Postmortem
Tahap ini meliputi pemeriksaan kerangka secara menyeluruh, termasuk kondisi tulang, struktur tubuh, dan gigi. Karena jasad telah berupa kerangka, pemeriksaan gigi dan tulang menjadi fokus penting yang dapat membantu penelusuran identitas.
Kecocokan Antemortem dan DNA
Data antemortem yang dikumpulkan dari keluarga kemudian dicocokkan dengan temuan postmortem. Informasi seperti DNA, riwayat medis, hingga ciri fisik digunakan untuk menguatkan hasil pemeriksaan.
Dari hasil tersebut, dua kerangka manusia ini dinyatakan cocok dengan data milik keluarga Farhan dan Reno.
Duka Keluarga dan Langkah Lanjut
Setelah berbulan-bulan menunggu kepastian, keluarga Farhan dan Reno akhirnya menerima hasil identifikasi. Meski laporan ini menutup tanda tanya soal keberadaan mereka, duka mendalam tetap menyelimuti keluarga dan kerabat.
Hingga kini, aparat kepolisian belum mengungkap detail lebih lanjut mengenai penyebab kematian, waktu kematian, atau indikasi kekerasan yang mungkin terjadi. Publik berharap penyelidikan lanjutan terus dilakukan agar kejadian tragis ini mendapat titik terang.
Narasi yang Masih Belum Terjawab
Identifikasi ini menjadi titik awal pengungkapan kejadian sesungguhnya. Namun, masih banyak pertanyaan belum terjawab, seperti:
-
Apa penyebab pasti kematian Farhan dan Reno?
-
Bagaimana keduanya bisa berada di dalam gedung ACC Kwitang?
-
Apakah ada unsur tindak kekerasan atau pelanggaran HAM dalam kasus ini?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini sangat dinantikan publik agar luka yang ditinggalkan kejadian ini bisa perlahan terobati.
Kesimpulan
Penemuan kerangka manusia di gedung ACC Kwitang akhirnya terjawab. Identitas kedua jenazah tersebut dipastikan sebagai Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo, dua pemuda yang hilang saat demonstrasi Agustus 2025.
Meski identitas telah terungkap, proses pencarian keadilan belum berakhir. Masyarakat menunggu hasil penyelidikan lanjutan demi mendapatkan kejelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada kedua korban.








