IPO Superbank Bidik Dana Rp3,06 Triliun, Harga Penawaran Dibuka Rp525–Rp695 per Saham

MataBerita – Dunia perbankan digital di Indonesia kembali memanas. Setelah beberapa pemain besar lebih dulu merilis penawaran saham perdana, kini giliran IPO Superbank yang mulai diperbincangkan para pelaku

Redaksi

IPO Superbank
IPO Superbank

MataBerita – Dunia perbankan digital di Indonesia kembali memanas. Setelah beberapa pemain besar lebih dulu merilis penawaran saham perdana, kini giliran IPO Superbank yang mulai diperbincangkan para pelaku pasar. Langkah ini bukan hanya menandai ekspansi besar-besaran perusahaan, tetapi juga membuka peluang bagi investor untuk ikut memiliki saham bank digital yang sedang naik daun ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, kompetisi bank digital memang makin ketat. Masing-masing menawarkan fitur, layanan, dan pengalaman pengguna yang berbeda. Di tengah dinamika tersebut, Superbank muncul sebagai salah satu pemain yang agresif berinovasi dan memperluas layanan. Tak heran jika rencana IPO perusahaan langsung menarik perhatian banyak pihak.

Lewat prospektus terbaru yang dirilis, Superbank menjabarkan strategi besar, rincian penawaran saham, hingga rencana penggunaan dana IPO. Informasi ini menjadi amunisi penting bagi investor yang ingin memahami prospek jangka panjang perusahaan yang sebelumnya bernama Bank Fama International ini.

Gambaran Umum IPO Superbank dan Nilai Dana yang Dibidik

Superbank secara resmi mengajukan rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan target perolehan dana hingga Rp3,06 triliun. Dana tersebut dihimpun melalui penawaran perdana saham (IPO) dengan pelepasan maksimal 4,40 miliar saham baru, atau setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO selesai.

Baca Juga:  Saham GOTO dan BUMI Kompak Melemah, Investor Asing Lepas Saham Besar-Besaran

Harga penawaran awal berada pada kisaran Rp525 hingga Rp695 per saham, sehingga total potensi dana yang dapat dihimpun berada di rentang Rp2,31 triliun hingga Rp3,06 triliun. Angka ini cukup signifikan untuk ukuran bank digital yang sedang bertumbuh pesat, dan menunjukkan kepercayaan diri perusahaan dalam memperluas jangkauan bisnisnya.

Rencana Penggunaan Dana IPO Superbank

Porsi Terbesar untuk Modal Kerja

Dalam prospektus, Superbank menegaskan bahwa 70% dari dana IPO akan dialokasikan untuk modal kerja, khususnya untuk menunjang penyaluran kredit. Fokus ini mencerminkan ambisi Superbank memperkuat posisi di sektor kredit yang kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan bank digital.

Investasi Teknologi dan Pengembangan Produk

Sementara 30% sisanya dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pengembangan teknologi informasi, penguatan ekosistem digital, serta pengembangan produk dan layanan baru. Langkah ini wajar, mengingat kompetisi bank digital sangat ditentukan oleh kualitas aplikasi, pengalaman pengguna, kecepatan transaksi, serta keamanan sistem.

Jadwal IPO Superbank Tahun 2025

Bagi investor yang ingin mengikuti IPO Superbank, berikut estimasi jadwal resmi sesuai prospektus:

Periode dan Tahapan Penting

  • Masa Penawaran Awal: 25 November – 1 Desember 2025

  • Tanggal Efektif: 8 Desember 2025

  • Masa Penawaran Umum: 10 – 15 Desember 2025

  • Tanggal Penjatahan: 15 Desember 2025

  • Distribusi Saham Elektronik: 16 Desember 2025

  • Pencatatan Saham di BEI: 17 Desember 2025

Jika seluruh proses berjalan mulus, saham Superbank akan resmi diperdagangkan di BEI dengan kode saham SUPA mulai 17 Desember 2025.

Perjalanan Superbank: Dari Bank Fama hingga Menjadi Pemain Bank Digital

Awal Berdiri dan Transformasi Brand

Superbank awalnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, didirikan pada 1993 di Bandung. Transformasi besar terjadi pada awal 2023 ketika perusahaan resmi berganti nama menjadi Superbank dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta. Perubahan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memasuki kompetisi bank digital nasional.

Masuk ke Ekosistem Emtek, Grab, Singtel, dan KakaoBank

Era baru Superbank dimulai ketika perusahaan bergabung ke dalam ekosistem Emtek Group pada akhir 2021. Ekspansi ini semakin kuat setelah Grab dan Singtel masuk sebagai pemegang saham pada awal 2022, disusul KakaoBank yang ikut memperkuat konsorsium pada 2023. Kombinasi ini membuat Superbank memiliki dukungan teknologi, ekosistem digital, dan jaringan yang sangat solid untuk memperluas layanan finansialnya di Indonesia.

Baca Juga:  Rekomendasi Saham Hari Ini Selasa 28 Oktober 2025: Peluang Cuan di Tengah Sentimen Global Positif

Inovasi Produk dan Layanan Superbank

Produk Tabungan dan Deposito yang Fleksibel

Memasuki tahun 2024, Superbank memperkenalkan berbagai produk yang menambah jangkauan layanan finansialnya, seperti Saku by Superbank, Celengan by Superbank, produk deposito dengan jangka waktu fleksibel mulai 7 hari, hingga bunga kompetitif yang bersaing dengan bank digital lain. Produk-produk ini banyak disukai pengguna karena memberikan fleksibilitas serta pengalaman menabung yang lebih personal.

Pinjaman Atur Sendiri (PAS)

Salah satu inovasi menarik dari Superbank adalah Pinjaman Atur Sendiri (PAS), produk kredit yang memungkinkan pengguna menyesuaikan limit, tenor, dan cicilan sesuai kemampuan finansial. Fitur ini menjadi nilai tambah karena memberikan keleluasaan dan kontrol lebih kepada nasabah.

Kolaborasi Strategis: OVO Nabung

Tak hanya berhenti di sana, Superbank juga bermitra dengan OVO untuk meluncurkan OVO Nabung, fitur yang memungkinkan saldo OVO dikonversi menjadi rekening tabungan berbunga. Kolaborasi ini memperluas pasar dan menjangkau pengguna dompet digital dengan basis yang sangat besar di Indonesia.

Struktur Kepemilikan Superbank per Agustus 2025

Hingga 15 Agustus 2025, berikut pemegang saham terbesar Superbank:

  • PT Elang Media Visitama – 31,11%

  • PT Kudo Teknologi Indonesia – 19,16%

  • GXS Bank Pte. Ltd. – 12%

  • A5-DB Holdings Pte. Ltd. – 11,52%

Kombinasi pemegang saham tersebut menunjukkan bahwa Superbank memiliki dukungan kuat dari perusahaan besar berbasis teknologi, media, dan fintech regional.

Apa yang Membuat IPO Superbank Menarik bagi Investor?

1. Ekosistem Digital yang Solid

Dengan dukungan Emtek, Grab, OVO, hingga KakaoBank, Superbank memiliki daya saing yang sulit ditandingi pemain baru.

2. Produk Inovatif dan User-Centric

Fokus pada kemudahan pengguna membuat produk Superbank tumbuh cepat dan relevan bagi generasi muda serta pekerja urban.

3. Pertumbuhan Kredit yang Agresif

Penyaluran kredit menjadi fokus utama, dan dana IPO akan memperbesar kapasitas ekspansi ini.

4. Momentum Bank Digital Masih Kuat

Minat masyarakat pada layanan digital banking masih meningkat, sehingga potensi pertumbuhan Superbank dalam jangka panjang cukup besar.

Penutup

IPO Superbank hadir di momen yang tepat ketika kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan digital semakin bertumbuh. Dengan dukungan ekosistem besar, inovasi produk, serta strategi ekspansi yang agresif, Superbank memiliki peluang besar memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri bank digital Indonesia.

Bagi investor, memahami prospektus, jadwal IPO, serta potensi pertumbuhan perusahaan menjadi langkah penting sebelum memutuskan ikut serta dalam penawaran perdana saham ini. Superbank siap memasuki babak baru. Pertanyaannya, apakah kamu ingin menjadi bagian dari perjalanannya?

Ikuti Kami di Google News

Related Post