MataBerita – Aktor terkenal yang juga terjerat kasus narkoba, Ammar Zoni, kembali menjadi sorotan publik. Setelah beberapa kali tersandung kasus serupa, kini ia resmi dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah—sebuah penjara dengan sistem keamanan ketat yang dikenal sebagai “Alcatraz-nya Indonesia.”
Langkah pemindahan ini bukan keputusan kecil. Pemerintah melalui Ditjen Pemasyarakatan menunjukkan ketegasan mereka terhadap para narapidana high risk, terutama yang terlibat dalam peredaran narkoba. Kasus Ammar Zoni semakin menarik perhatian karena bukan hanya soal pemakaian, tetapi juga dugaan kuat keterlibatannya dalam jaringan peredaran barang haram dari balik jeruji besi.
Publik pun bertanya-tanya: bagaimana seorang narapidana bisa mengedarkan narkoba dari dalam rutan? Bagaimana pula langkah hukum dan keamanan selanjutnya terhadap Ammar Zoni? Artikel ini akan mengulas kronologi kasus, alasan pemindahan ke Nusakambangan, serta konsekuensi hukum yang akan dihadapinya.
Alasan Pemindahan Ammar Zoni ke Lapas Nusakambangan
Pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan bukanlah proses biasa. Ia termasuk dalam kategori narapidana berisiko tinggi atau high risk inmate. Artinya, tindakannya dianggap memiliki potensi besar mengancam keamanan dan ketertiban di dalam rutan.
Tindakan Tegas Pemerintah
Kasubdit Kerja Sama Ditjen Pemasyarakatan, Rika Aprianti, menegaskan bahwa pemindahan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba dari dalam penjara.
“Ini bukti bahwa peringatan Bapak Menteri dan Pak Dirjen serius. Bahwa siapa pun yang terlibat peredaran narkoba akan ditindak,” ujarnya.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan pengawasan ketat terhadap narapidana yang terlibat jaringan narkotika, terutama yang masih aktif beroperasi di balik jeruji.
Bersama Lima Narapidana Lainnya
Pemindahan Ammar tidak dilakukan sendirian. Ia dibawa bersama lima narapidana lainnya dari Rutan Salemba. Rombongan tiba di Nusakambangan sekitar pukul 07.43 pagi. Mereka langsung ditempatkan di Lapas dengan tingkat keamanan maksimum untuk mencegah aktivitas ilegal lanjutan.
Kronologi Kasus Narkoba Ammar Zoni
Kasus ini berawal saat petugas Rutan Salemba mencurigai gerak-gerik Ammar Zoni yang dianggap tidak biasa. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, kecurigaan itu terbukti: Ammar kedapatan mengedarkan narkoba jenis sabu dan tembakau sintetis dari dalam rutan.
Komunikasi Rahasia Pakai Aplikasi
Dalam menjalankan aksinya, Ammar Zoni tidak bekerja sendiri. Ia beraksi bersama lima orang lainnya—A, AP, AM alias KA, ACM, dan MR. Untuk menghindari deteksi petugas, mereka menggunakan aplikasi pesan terenkripsi Zangi untuk berkomunikasi dengan pemasok di luar rutan.
Barang haram tersebut masuk melalui jaringan luar, kemudian diedarkan ke sesama narapidana di dalam rutan. Cara ini cukup canggih dan terstruktur, menunjukkan bahwa kasus ini bukan tindakan spontan, melainkan jaringan terorganisir.
Riwayat Panjang Kasus Narkoba
Kasus ini bukan kali pertama Ammar Zoni berurusan dengan narkoba. Sebelumnya, ia sudah empat kali tersandung kasus serupa. Namun kali ini, situasinya jauh lebih serius karena ia terlibat dalam peredaran, bukan sekadar pemakaian.
Lapas Nusakambangan: Penjara Super Maksimum di Indonesia
Banyak yang menyebut Nusakambangan sebagai penjara paling “angker” di Indonesia. Bukan karena mitos, melainkan karena tingkat keamanannya yang sangat ketat dan pengawasan 24 jam non-stop.
Tempat untuk Narapidana Berisiko Tinggi
Hanya narapidana tertentu yang dikirim ke sini, termasuk teroris, bandar narkoba besar, dan pelaku kejahatan berat lainnya. Mereka ditempatkan di Lapas Super Maximum dan Maximum Security—fasilitas dengan pengawasan ekstra ketat, pembatasan komunikasi, dan kontrol aktivitas harian.
Bagi Ammar Zoni, pemindahan ini bukan sekadar perpindahan lokasi, melainkan bentuk sanksi serius yang membatasi ruang geraknya secara ekstrem.
Konsekuensi Hukum dan Sosial
Pemindahan ke Nusakambangan menandakan bahwa status hukum Ammar Zoni semakin berat. Jika terbukti bersalah dalam kasus peredaran narkoba dari balik jeruji, hukumannya bisa jauh lebih lama dari kasus sebelumnya.
Selain hukuman pidana, kasus ini juga membawa dampak sosial besar. Kariernya di dunia hiburan praktis terhenti total. Kepercayaan publik pun runtuh, mengingat sebelumnya ia dikenal sebagai sosok publik figur populer.
Pesan Tegas bagi Narapidana Lain
Kasus ini juga menjadi sinyal keras bagi narapidana lain. Pemerintah tidak akan ragu mengambil langkah tegas terhadap siapa pun yang mencoba bermain-main dengan jaringan narkoba dari balik rutan. Nusakambangan menjadi tempat terakhir bagi para pelanggar berat.
Dampak Kasus Ammar Zoni terhadap Dunia Hiburan
Kasus ini menimbulkan guncangan besar di dunia hiburan Tanah Air. Ammar Zoni yang dulu dikenal sebagai aktor sinetron ternama kini menjadi headline karena kejahatan narkoba. Fans dan masyarakat pun bereaksi beragam—antara kecewa, marah, hingga tidak percaya.
Banyak yang menilai bahwa kasus ini menjadi pelajaran penting bagi publik figur lain untuk menjaga citra dan tanggung jawabnya di hadapan masyarakat.
Penutup: Akhir dari Kebebasan
Pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan menjadi babak baru dalam perjalanan panjang kasus narkobanya. Dari aktor populer hingga narapidana high risk di penjara dengan pengamanan super ketat—perubahan ini menunjukkan betapa seriusnya konsekuensi dari bermain-main dengan narkoba.
Kasus ini juga menjadi pengingat keras bagi siapa pun, bahwa hukum tetap berlaku tanpa pandang bulu, termasuk untuk selebriti. Bagi Ammar, Nusakambangan bukan sekadar tempat tahanan—ini adalah titik terendah dalam hidupnya.