MataBerita – Isu soal keaslian ijazah Presiden Indonesia sempat jadi topik panas yang berulang kali mencuat di ruang publik. Tak sedikit pihak yang meragukan keaslian dokumen pendidikan tersebut, meski klarifikasi sudah beberapa kali dilakukan. Namun, kali ini Presiden Ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo, secara langsung memberikan bukti nyata kepada para pendukungnya.
Dalam pertemuan bersama jajaran pengurus Pro Jokowi (Projo), Jokowi dengan santai menunjukkan ijazah aslinya. Momen tersebut sekaligus menjadi jawaban tegas untuk mereka yang masih menyebarkan keraguan mengenai riwayat pendidikannya.
Langkah ini bukan hanya bentuk klarifikasi, tapi juga sinyal bahwa Presiden ingin menutup perdebatan lama yang tak lagi relevan. Dengan bukti di tangan, publik kini mendapat kepastian langsung dari sumber utamanya — bukan sekadar opini atau spekulasi.
Momen Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli ke Projo
Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, mengungkapkan momen ini terjadi saat ia bersama pengurus Projo menemui Jokowi di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, pada Jumat (24/10). Dalam pertemuan itu, Projo awalnya hanya ingin menyampaikan undangan untuk Kongres Ketiga yang akan digelar pada 1–2 November 2025.
Namun di luar agenda resmi tersebut, ada satu momen tak terduga. Jokowi tiba-tiba menunjukkan ijazahnya di hadapan para pengurus yang hadir.
“Urusan ijazah ini penting nih. Tadi dikasih lihat,” ujar Budi Arie kepada wartawan.
Langkah spontan itu sontak menarik perhatian seluruh jajaran pengurus Projo. Meski isu ini sudah berkali-kali dibantah, fakta bahwa Jokowi memperlihatkan dokumen tersebut secara langsung menjadi penegasan yang kuat.
Projo Tegaskan Isu Ijazah Jokowi Sudah Final
Hadir pula Freddy Damanik, Wakil Ketua Umum Projo, yang ikut memberikan keterangan usai pertemuan. Menurutnya, polemik soal keaslian ijazah Jokowi sebenarnya sudah selesai sejak lama. Namun karena masih sering digunakan sebagai bahan serangan politik, klarifikasi ini tetap penting.
“Kita tadi dipertunjukkan bahwa ijazah Pak Jokowi itu ada. Pak Jokowi juga sudah menunjukkan ke rektor, ke dekan,” jelas Freddy.
Freddy juga menyebut bahwa dokumen tersebut bukan hanya sekadar salinan, melainkan ijazah asli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan.
Dengan nada tegas, Freddy menambahkan bahwa pertemuan ini seharusnya menjadi akhir dari segala spekulasi.
“Bukan hanya menepis isu-isu dan keraguan bahwa ijazah Pak Jokowi itu hilang atau terbakar. Tapi ini membuktikan, dokumen itu benar-benar dikeluarkan oleh UGM dan masih dipegang oleh beliau. Jadi, selesai isu ijazah itu ya,” tegasnya.
Isu Ijazah Jokowi, Kontroversi yang Tak Kunjung Reda
Meski Jokowi sudah berkali-kali memberikan klarifikasi, isu keaslian ijazahnya memang kerap muncul menjelang tahun-tahun politik penting. Sejak awal masa jabatannya, sejumlah pihak terus mempertanyakan validitas dokumen kelulusannya dari UGM. Padahal, klarifikasi resmi dari kampus hingga pengakuan langsung Jokowi sendiri sudah pernah dilakukan.
Pakar hukum dan pengamat politik menyebut, isu semacam ini seringkali digunakan sebagai “senjata politik” untuk merusak citra tokoh publik. Di era digital seperti sekarang, hoaks dan disinformasi bisa menyebar sangat cepat, membuat sebagian masyarakat kebingungan membedakan fakta dan opini.
Langkah Jokowi menunjukkan ijazahnya secara langsung bisa dibilang sebagai strategi sederhana tapi efektif. Daripada terus-menerus membantah, ia memilih memperlihatkan buktinya langsung di hadapan publik (melalui perwakilan Projo), sehingga perdebatan tidak lagi bersifat asumtif.
Fakta Pendidikan Jokowi
Sebagai informasi, Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia menyelesaikan studinya di kampus tersebut sebelum akhirnya berkarier di dunia usaha dan terjun ke dunia politik. Sejumlah dosen, rektor, dan pejabat kampus pun sudah pernah mengonfirmasi keberadaan dan keaslian ijazah tersebut.
Langkah kampus yang ikut memberi klarifikasi juga menjadi bukti bahwa dokumen itu bukan sesuatu yang dibuat-buat. Bahkan, beberapa tahun lalu UGM juga sempat mempublikasikan pernyataan resmi terkait rekam jejak akademik Jokowi.
Dengan fakta ini, semakin jelas bahwa isu palsu mengenai ijazah hanyalah opini yang tidak memiliki dasar hukum maupun bukti.
Respons Publik dan Makna Simbolis
Menariknya, aksi Jokowi menunjukkan ijazah ini bukan sekadar klarifikasi biasa. Bagi sebagian pendukung, ini adalah simbol bahwa pemimpin mereka tidak punya sesuatu yang perlu disembunyikan. Sementara bagi mereka yang sempat meragukan, setidaknya ada bukti konkret yang bisa jadi rujukan.
Langkah ini juga memperlihatkan bagaimana Jokowi memilih pendekatan yang tenang namun pasti. Alih-alih marah atau membalas serangan, ia justru membungkam keraguan dengan bukti fisik. Cara ini memberi pesan kuat bahwa kebenaran tidak selalu perlu dibela dengan kata-kata panjang — kadang cukup dengan satu tindakan nyata.
Dampak Politik dan Publik ke Depan
Menjelang kongres Projo dan dinamika politik jelang tahun 2025, momen ini bisa berdampak cukup besar. Isu lama yang kembali muncul kini sudah mendapat jawaban langsung dari orang yang bersangkutan. Ini bisa memperkuat posisi politik Jokowi dan mengurangi celah serangan lawan politik.
Selain itu, publik juga diingatkan untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar. Klarifikasi langsung seperti ini menjadi contoh bagaimana hoaks bisa dilawan dengan transparansi dan bukti.
Penutup: Saatnya Publik Fokus pada Isu Substantif
Polemik soal ijazah Jokowi kini sebenarnya sudah jelas: dokumen itu ada, asli, dan sudah diverifikasi berkali-kali. Momen Jokowi menunjukkan ijazahnya ke Projo hanyalah pengingat bahwa tak semua isu pantas diperpanjang.
Alih-alih terus memperdebatkan hal-hal personal, sudah saatnya publik fokus pada kebijakan, pembangunan, dan masa depan bangsa. Dengan begitu, energi publik tidak terbuang sia-sia untuk membahas hal-hal yang sudah tuntas.








