Cuaca Ekstrem BMKG: Suhu Panas Tembus 38°C, Warga Diminta Waspada!

MataBerita – Cuaca panas terik tengah melanda berbagai wilayah Indonesia dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga awal November 2025. Fenomena ini bukanlah gelombang panas, melainkan

admin

Cuaca Ekstrem BMKG
Cuaca Ekstrem BMKG

MataBerita – Cuaca panas terik tengah melanda berbagai wilayah Indonesia dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga awal November 2025. Fenomena ini bukanlah gelombang panas, melainkan efek dari posisi semu matahari yang sedang optimum, pengaruh angin dari Australia, dan minimnya tutupan awan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ini. Bukan hanya suhu tinggi yang perlu diwaspadai, tapi juga indeks sinar UV yang melonjak hingga level “ungu” dan “merah” — kategori sangat berbahaya bagi kulit dan kesehatan.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa kondisi panas ini membuat paparan sinar matahari menjadi jauh lebih intens dari biasanya. Dalam situasi seperti ini, masyarakat perlu memahami risikonya dan tahu bagaimana cara melindungi diri.

Mengapa Cuaca Panas Ekstrem Terjadi?

Posisi Semu Matahari dan Minim Awan

Panas ekstrem ini terjadi karena posisi semu matahari sedang berada dalam kondisi optimum. Artinya, penyinaran matahari jatuh langsung di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan. Langit juga dalam kondisi clear sky atau cerah tanpa awan tebal, sehingga panas matahari tidak terhalang sedikit pun.

Angin dari Australia

Selain posisi matahari, pengaruh angin timuran dari Benua Australia juga berperan besar. Angin ini membawa massa udara kering yang membuat kelembapan udara menurun dan suhu udara meningkat tajam di siang hari.

Pancaroba: Peralihan Musim

Fenomena panas ini bertepatan dengan masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Pada masa ini, suhu udara di siang hari biasanya sangat tinggi, dan sering kali diikuti hujan disertai petir serta angin kencang di sore atau malam hari.

Indeks UV Tinggi: Ancaman Serius untuk Kesehatan

Risiko Paparan UV Langsung

BMKG menyebutkan bahwa indeks sinar UV di sejumlah wilayah Indonesia berada pada level sangat tinggi hingga ekstrem. Dalam kondisi seperti ini, kulit dan mata bisa mengalami iritasi hanya dalam hitungan menit jika terpapar langsung.

“Paparan sinar matahari langsung pada indeks UV tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata dalam hitungan menit. Terlebih saat ini awan tidak sedang tumbuh,” ujar Andri Ramdhani.

Jam Berbahaya: 10.00–15.00 WIB

Periode paling berbahaya terjadi antara pukul 10.00 hingga 15.00 WIB. Dalam rentang waktu ini, masyarakat disarankan tidak beraktivitas terlalu lama di luar ruangan atau wajib menggunakan pelindung diri jika harus keluar rumah.

Suhu Tertinggi di Sejumlah Wilayah Indonesia

Suhu Tembus 38°C

Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu maksimum udara mencapai hingga 38°C di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Berikut beberapa wilayah yang mengalami suhu panas tertinggi:

  • Karanganyar, Jawa Tengah: 38,2°C

  • Majalengka, Jawa Barat: 37,6°C

  • Boven Digoel, Papua: 37,3°C

  • Surabaya, Jawa Timur: 37,0°C

Jabodetabek Juga Tak Luput

Wilayah Jabodetabek juga mengalami peningkatan suhu cukup signifikan. Suhu maksimum dua hari terakhir tercatat:

  • Banten: 35,2°C

  • Kemayoran: 33,4–35,2°C

  • Halim: 34,0–34,9°C

  • Curug: 33,5–34,6°C

  • Tanjung Priok: 32,8–34,4°C

  • Jawa Barat (sekitar Jabodetabek): 33,6–34,0°C

Tips Lindungi Diri dari Cuaca Panas Ekstrem

Gunakan Pelindung Diri

BMKG menyarankan masyarakat untuk mengenakan topi, kacamata hitam, jaket atau pakaian tertutup, dan menggunakan tabir surya jika harus berada di luar ruangan. Payung juga bisa membantu mengurangi paparan langsung.

Perbanyak Minum Air Putih

Panas ekstrem dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Karena itu, perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Hindari Aktivitas Berat di Luar Ruangan

Jika memungkinkan, hindari aktivitas fisik berat di bawah terik matahari. Aktivitas seperti olahraga berat di siang bolong dapat meningkatkan risiko heatstroke, kondisi berbahaya yang bisa mengancam nyawa.

Fenomena Ini Bersifat Sementara, Tapi Tetap Perlu Waspada

BMKG menegaskan bahwa fenomena panas ini bersifat sementara, namun masyarakat diminta tetap menjaga kesehatan dan keamanan diri. Suhu ekstrem diperkirakan akan berangsur normal setelah posisi semu matahari bergeser dan curah hujan mulai meningkat pada awal November.

Meski begitu, jangan sepelekan paparan sinar matahari berlebih. Gunakan perlindungan diri, atur jadwal aktivitas, dan tetap pantau peringatan cuaca dari BMKG.

Penutup: Tetap Tenang, Tapi Jangan Lengah

Cuaca panas ekstrem seperti saat ini memang membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat. Namun dengan langkah pencegahan sederhana — seperti mengenakan pelindung diri, minum cukup air, dan menghindari terik siang — kita bisa tetap beraktivitas dengan aman.

Terus pantau informasi cuaca terbaru dari BMKG, dan jadikan kewaspadaan sebagai kebiasaan, bukan sekadar reaksi sementara.

Ikuti Kami di Google News

Related Post

Leave a Comment