MataBerita – Pemecatan mengejutkan datang dari federasi sepak bola Indonesia. PSSI resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Keputusan ini muncul tak lama setelah hasil buruk yang dialami skuad Garuda di babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kekalahan beruntun melawan Arab Saudi dan Irak membuat mimpi Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 pupus. Situasi ini menjadi pukulan berat bagi pecinta sepak bola Tanah Air, sekaligus membuka lembaran baru: siapa sosok pelatih yang akan membawa Timnas bangkit?
Nama-nama besar pun mulai bermunculan sebagai kandidat pengganti. Salah satu yang paling mencuri perhatian publik adalah Erik ten Hag — pelatih berpengalaman asal Belanda yang kini tengah menganggur. Tapi bukan hanya Erik, ada juga sosok lain yang tak kalah berkelas. Yuk, kita kupas satu per satu kandidatnya!
Kandidat Pelatih Pengganti Patrick Kluivert
1. Erik Ten Hag — Pengalaman Eropa dan Gaya Disiplin

Salah satu nama paling kuat untuk menggantikan Patrick Kluivert adalah Erik Ten Hag. Pelatih asal Belanda ini sempat menangani klub besar seperti Manchester United F.C. dan AFC Ajax, serta terakhir dikaitkan dengan Bayer 04 Leverkusen sebelum didepak.
Erik Ten Hag dikenal memiliki gaya melatih yang sangat disiplin dan fokus pada detail. Ia juga terkenal dengan kemampuannya membentuk tim dengan struktur permainan rapi dan agresif — sesuatu yang sangat dibutuhkan Timnas Indonesia saat ini.
Namun, tantangan besar tentu ada pada aspek anggaran dan infrastruktur sepak bola Indonesia. Apakah PSSI mampu memenuhi standar tinggi pelatih sekelas Erik Ten Hag?
2. Giovanni van Bronckhorst — Pelatih Berdarah Indonesia

Nama berikutnya adalah Giovanni van Bronckhorst. Saat ini, ia menjadi asisten pelatih di Liverpool F.C.. Sosok ini sangat menarik karena memiliki darah Indonesia dari kedua orang tuanya.
Sebagai pemain, Giovanni pernah memperkuat klub-klub besar seperti Feyenoord, Arsenal F.C., dan FC Barcelona, serta mengantongi 106 caps bersama Timnas Belanda.
Sebagai pelatih, ia sukses membawa Feyenoord menjuarai Eredivisie dan Piala KNVB.
Latar belakang tersebut menjadikannya sosok yang mudah diterima publik Tanah Air. PSSI bisa saja mempertimbangkan Giovanni jika ingin mempertahankan tradisi merekrut pelatih berprofil internasional.
3. Mark van Bommel — Si Kapten Tangguh

Berikutnya, ada Mark van Bommel. Mantan kapten Timnas Belanda ini dikenal sebagai sosok pelatih dengan karakter tegas dan gaya bermain agresif. Ia pernah melatih klub-klub ternama seperti Royal Antwerp F.C., PSV Eindhoven, dan VfL Wolfsburg.
Kini, Van Bommel sedang tidak terikat kontrak dengan klub mana pun — peluang besar bagi PSSI untuk merekrutnya. Dengan pendekatannya yang keras namun efektif, ia dinilai bisa membentuk mental juara di tubuh skuad Garuda, terutama di kalangan pemain muda.
4. Shin Tae Yong — Kandidat Comeback yang Populer

Nama Shin Tae Yong tentu tidak asing bagi fans sepak bola Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan ini pernah membawa perubahan besar dalam performa Timnas Indonesia dengan pendekatan modern dan kerja kerasnya.
Setelah tak lagi melatih Ulsan HD FC, Shin saat ini tengah menganggur. Hal ini membuka peluang besar baginya untuk kembali.
Banyak pendukung Timnas Indonesia yang berharap STY — begitu ia akrab disapa — bisa melanjutkan misinya yang sempat tertunda.
5. Bernardo Tavares — Sudah Kenal Atmosfer Sepak Bola Indonesia

Terakhir, ada Bernardo Tavares. Pelatih asal Portugal ini bukan sosok asing bagi sepak bola Indonesia. Ia sukses membawa PSM Makassar menjuarai Liga 1 dan membangun tim dengan gaya bermain efektif.
Keunggulan Tavares adalah pemahaman mendalam terhadap kultur dan atmosfer sepak bola Indonesia. Ia juga terbukti mampu mengangkat performa pemain lokal. Faktor ini bisa menjadi keuntungan besar jika PSSI menginginkan pelatih yang siap bekerja cepat tanpa adaptasi panjang.
Tantangan PSSI dalam Memilih Pelatih Baru
Menunjuk pelatih kepala bukan sekadar soal nama besar. PSSI perlu mempertimbangkan banyak faktor mulai dari ketersediaan anggaran, kesiapan infrastruktur, hingga kesesuaian filosofi permainan dengan karakter pemain Indonesia.
Erik Ten Hag mungkin kandidat dengan pengalaman Eropa terbaik. Namun, pelatih seperti Shin Tae Yong dan Bernardo Tavares punya keunggulan dari sisi adaptasi dan pemahaman terhadap kondisi lokal.
Pilihan ini akan menentukan arah masa depan Timnas Indonesia beberapa tahun ke depan.
Penutup: Siapa Sosok Terbaik untuk Timnas Indonesia?
Kini bola panas ada di tangan PSSI. Apakah mereka akan memilih pelatih kelas dunia seperti Erik Ten Hag, pelatih berdarah Indonesia seperti Giovanni van Bronckhorst, atau memberi kesempatan kedua kepada Shin Tae Yong?
Yang pasti, publik menaruh harapan besar agar Timnas Indonesia segera bangkit dan bersaing di level internasional.
Bagaimana menurut kamu, siapa yang paling cocok duduk di kursi pelatih Garuda?